Mohon tunggu...
Wily Wijaya
Wily Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik

Medan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Macet, Gak Takut

14 November 2017   18:52 Diperbarui: 14 November 2017   19:22 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuju Jakarta dari Medan (dok.pri.)
Menuju Jakarta dari Medan (dok.pri.)
Siapa suruh datang Jakarta, demikian bunyi salah satu slogan. Jakarta, ibukota negara kita Indonesia identik dengan yang namanya hidup 24 jam, ramai, mewah, maju dan macet juga. Jakarta ini jika dibandingkan dengan Medan (kota asal saya) bisa empat kali lipatnya, hehe. Tapi hal ini tidak membuat nyali saya surut untuk berangkat menyusuri kemacetan kota Jakarta. Pergi dan pulang dengan backpaker merupakan hal yang menarik dan senantiasa senang untuk dilakukan. Traveling dari satu tempat ke tempat lain sungguh menyenangkan.

Naik Car dan Taxi Online (dok.pri.)
Naik Car dan Taxi Online (dok.pri.)
Pulang perginya agar tidak kelamaan di jalan, dari Kuala Namu Medan menuju Halim Perdana Kusumah Jakarta menggunakan pesawat Airbus. Belum memiliki kendaraan, jadi untuk transportasi ke mana-mana bisa menggunakan yang namanya kendaraan online. Dimulai dengan Bike Ride, Car,dan Taxi. Cukup mudah, hanya dengan download aplikasi platform hijau atau hitam ini, kendaraan bisa sampai di depan anda dengan cepat dan mudah. Tinggal naik dan bayar. 

Cara pembayaran ini pun bisa menggunakan uang tunai atau dengan menggunakan dompet cash yang telah diisi sebelumnya baik dengan Debit Card maupun Credit Card. Aplikasi ini bisa harga sewa atau biayanya tergantung dari kebijakan platform masing-masing. Jangan lupa untuk menyediakan waktu untuk menunggu kendaraan dan selama dijalan.

Naik Trans (dok.pri.)
Naik Trans (dok.pri.)
Jumlah pengguna mobil dan motor yang semakin meningkat di jalan dapat menggunakan menyebabkan kemacetan parah. Alternatif lain yaitu dengan menggunakan Trans Jakarta. Bus berkapasitas besar ini sudah populer di masyarakat Jakarta. Mudah hanya Rp. 3.500,- sekali naik dan jika dibawah jam 7 pagi harga tiket masih Rp. 2.000,-. 

Jangan lupa mengisi dengan kartu E-Money minimal Rp. 20.000,-. Ketika naik atau turun dengan Trans, kartu ditempel pada plang masuk dan keluar. Menunggu di halte Shuttle Bus yang ditentukan. Hati-hati saat naik dan turun. Jika tidak dapat tempat duduk, resikonya kita berdiri. Prioritas tempat duduk untuk Lansia dan Ibu yang membawa anak. Dijamin bebas hambatan.

Naik Comuter (dok.pri.)
Naik Comuter (dok.pri.)
Tak kalah ramainya dengan Comuter Line, kereta api dalam kota ini juga banyak diminati. Cukup murah dimulai dengan Rp. 3.000,- masih cukup nyaman dikantong. Resiko bisa saja berdiri sepanjang rute yang dilalui. Prioritas tempat duduk untuk wanita dan Ibu yang membawa anak ada di bahagian depan, dan Lansia. Jika kereta sudah kosong, baru bisa duduk. Rute untuk kereta Jabotabek sudah ada mulai dari Tangerang, Jakarta, Bekasi, Depok hingga Bogor. Dijamin bebas hambatan.

Macet? Tenang ajah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun