Mohon tunggu...
Wilujeng Handayani
Wilujeng Handayani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya pribadi yang baik dan tidak sombong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Inklusif Berbasis Gender

3 April 2024   10:18 Diperbarui: 3 April 2024   10:20 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Inklusif Berbasis Gender

Partisipasi perempuan dalam pembangunan inklusif berbasis gender adalah keterlibatan aktif perempuan dalam semua tahapan proses pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, hingga evaluasi. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan dan mengakomodasi kebutuhan, aspirasi, dan perspektif perempuan untuk mencapai pembangunan yang adil, merata, dan berkelanjutan bagi semua.

Mengapa Partisipasi Perempuan Penting?

Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan di berbagai sektor, seperti ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Keterlibatan perempuan dalam proses pembangunan dapat membawa berbagai manfaat, antara lain:

Meningkatkan kualitas pembangunan: Perempuan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang unik yang dapat membantu mengidentifikasi masalah dan solusi yang lebih komprehensif.

Meningkatkan kesetaraan gender: Partisipasi perempuan dalam pembangunan dapat membantu mengurangi kesenjangan gender dan meningkatkan akses perempuan terhadap peluang dan sumber daya.

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: Perempuan merupakan setengah dari populasi dunia dan memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: Perempuan sering kali bertanggung jawab atas pengasuhan anak dan perawatan rumah tangga, sehingga mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
Bentuk-Bentuk Partisipasi Perempuan

Perempuan dapat berpartisipasi dalam pembangunan inklusif berbasis gender dalam berbagai bentuk, antara lain:


Mengikuti musyawarah dan pengambilan keputusan: Perempuan harus memiliki kesempatan untuk menyuarakan pendapat dan aspirasinya dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan.

Terlibat dalam pelaksanaan program: Perempuan dapat terlibat dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan, seperti program kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur.

Memanfaatkan hasil pembangunan: Perempuan harus memiliki akses yang sama terhadap hasil pembangunan, seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Mengevaluasi program: Perempuan dapat terlibat dalam evaluasi program pembangunan untuk memastikan bahwa program tersebut telah mencapai tujuannya dan bermanfaat bagi semua pihak.
Tantangan dan Strategi

Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi perempuan dalam upaya berpartisipasi dalam pembangunan inklusif berbasis gender, antara lain:

Diskriminasi dan stereotip gender: Perempuan sering kali mengalami diskriminasi dan stereotip gender yang membatasi akses mereka terhadap peluang dan sumber daya.

Beban kerja ganda: Perempuan sering kali memiliki beban kerja ganda, yaitu di rumah dan di luar rumah, yang dapat menghambat partisipasi mereka dalam kegiatan pembangunan.

Keterbatasan akses terhadap informasi dan pendidikan: Perempuan sering kali memiliki keterbatasan akses terhadap informasi dan pendidikan yang dapat menghambat partisipasi mereka dalam proses pengambilan keputusan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan berbagai strategi, antara lain:

Meningkatkan kesadaran gender: Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender dan partisipasi perempuan dalam pembangunan.

Menerapkan kebijakan yang pro perempuan: Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang pro-perempuan untuk mendukung partisipasi perempuan dalam pembangunan, seperti kebijakan cuti melahirkan dan pengasuhan anak, serta kebijakan yang mendukung usaha perempuan.

Memperkuat kapasitas perempuan: Perempuan perlu diperkuat kapasitasnya melalui pelatihan dan pendidikan agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Membangun kemitraan: Penting untuk membangun kemitraan antara berbagai pihak, seperti pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta, untuk mendukung partisipasi perempuan dalam pembangunan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa partisipasi perempuan dalam pembangunan inklusif berbasis gender sangat penting untuk mencapai pembangunan yang adil, merata, dan berkelanjutan. Dengan mengatasi berbagai tantangan dan menerapkan berbagai strategi, partisipasi perempuan dapat ditingkatkan dan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun