Mohon tunggu...
Wilson Gozalie
Wilson Gozalie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aliansi Strategik Era Digital di Indonesia

28 Maret 2022   01:45 Diperbarui: 28 Maret 2022   02:02 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Aliansi Strategik Era Digital di Indonesia - Wilson Gozalie/115190330

Dengan pesatnya perkembangan bisnis pada era digital saat ini, menjadi peluang bagi para pengusaha bisnis terutama di Indonesia. Banyak perusahaan saat ini melakukan kerja sama atau kolaborasi dengan perusahaan lainnya yang memiliki visi misi yang sama, dengan tujuan ingin mencapai tujuan tertentu dengan membuka peluang terhadap kemampuan baru dan pemahaman baru atau biasa disebut aliansi strategik. Menurut Parkhe (1993) aliansi strategik merupakan persetujuan kerjasama suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang berlangsung secara relatif, meliputi aliran dan berkaitan sumber daya dan struktur governance dari organisasi otonom.

Sedangkan menurut Krajewski dan Ritzman (2002) aliansi strategik merupakan sebuah persetujuan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang dapat berupa salah satu dari tiga bentuk berikut, yaitu usaha kolaborasi, joint venture dan lisensi teknologi. Dengan ini aliansi strategik menjadi media penghubung knowledge antar perusahaan, apalagi baik perusahaan kecil yang ingin berkolaborasi dengan perusahaan besar yang saling ingin berbagi keahlian dan sumber daya dengan tujuan menguntungkan kedua belah pihak. Pesat perkembangan bisnis di era digital saat ini sangat membantu pengusaha bisnis untuk melakukan kolaborasi satu sama lain, dimana menjadi kekuatan untuk bertumbuh bersama.

Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/219858-aliansi-strategik-faktor-pendorong-dan-h.pdf

Menurut Foroohar (2018) Saat ini, lingkungan strategis bisnis berubah lebih cepat dari sebelumnya, karena evolusi teknologi yang cepat, kejenuhan pasar yang ada dan munculnya pasar dan model bisnis baru, pertumbuhan inovasi yang menonjol, globalisasi bisnis di satu sisi dan globalisasi pasar di sisi lain. Dalam hal ini keseimbangan struktur ekonomi dan politik global juga berubah, menantang visi strategis banyak bisnis sehubungan dengan strategi kerja sama mereka. Diantara semua perubahan ini, transformasi digital yang muncul menciptakan perkembangan kontekstual yang masif. Transformasi digital mengacu pada 'transformasi yang mendalam dan percepatan dari aktivitas bisnis, proses, kompetensi, dan model untuk sepenuhnya memanfaatkan perubahan dan peluang yang dibawa oleh teknologi digital dan dampaknya di masyarakat dengan cara yang strategis dan diprioritaskan' (Demirkan, Spohrer dan Welser , 2016, hal. 14). Transformasi digital merupakan tujuan dari aliansi strategik yang bergeser dari subsitusi keterampilan atau sumber daya dan entri pasar baru pada penekanan menyediakan inovasi dan memanfaatkan teknologi baru sebagai sarana menyediakan jenis produk dan layanan secara digital (Bustinzaet al., 2019).

Sumber : https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/1467-8551.12406

Perusahaan rintisan atau startup yang biasanya bergerak di bidang teknologi dan juga aplikasi secara perlahan pasti turut mengalami perkembangan yang signifikan. Dapat dibuktikan dengan beberapa data yang menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat keempat dunia dalam jumlah perusahaan startup. Bahkan Indonesia sendiri setidaknya memiliki 4 unicorn dari jumlah total 8 unicorn di ASEAN. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan startup di Indonesia, salah satunya adalah model bisnis kolaborasi antar beberapa startup untuk mengembangkan perusahaan.

Sumber : https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/download/2123/pdf

Hubungan antar organisasi masa kini ditandai oleh kesaling tergantungan (interdependensi) satu sama lain karena situasi lingkungan yang dinamis dan terus berubah. Perubahan atau pergeseran dari sifat independen ke interdependen melahirkan berbagai pemikiran yang mengarahkan kepada model pengelolaan bisnis berdasar-kan kemitraan, tidak lagi berdasarkan kompetisi (persaingan). perubahan dari sifat independen ke kolaborasi mengakibatkan implikasi penting pada; (1) Kebebasan dan otonomi, berkaitan unit yang datang dan masuk dalam kolaborasi adalah independen dan kemudian memilih untuk bekerjasama; (2) Unit otonom dalam organisasi yang bekerja bersama menuju tujuan kolektif; (3) Interdependensi antar mitra, yang sebelumnya swakeloa (mandiri); (4) Kombinasi kekuatan yang saling menguatkan satu sama lain untuk menutupi kelemahan setiap unit yang berkolaborasi.

Kolaborasi melahirkan inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan sebuah produk dengan keunggulan tersendiri. Penggabungan antara sebuah perusahaan dengan perusahaan yang lain tentunya akan menjalin sebuah kerjasama yang dapat melahirkan keunggulan kompetitif. Kolaborasi menjadi suatu keharusan dalam rangka sharing pelayanan terhadap pelanggan dan stakeholder. Kolaborasi merupakan suatu konsep dalam menyusun kesepakatan, arbritase keahlian, akses, modal dan berbagi sumberdaya yang langka. Kolaborasi juga menjadi alternatif mekanisme predator untuk memperoleh akses, modal, keahlian dan sumber daya langka seperti merger dan akuisi. Singkat kata kolaborasi dalam konteks bisnis merupakan mekanisme terbaik kerjasama antar organisasi, jika organisasi ingin memperoleh apa yang menjadi tujuannya. Kolaborasi dilukiskan sebagai situasi menang-menang dimana ”two partners in the different bed with the same dreams”. Dengan demikian, kolaborasi merupakan peristilahan kerjasama yang merujuk kepada sesuatu yang positif.

Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/72669-ID-kolaborasi-sebagai-strategi-bisnis-masa.pdf

Pada tahun 2021 Gojek dan Tokopedia melakukan kolaborasi dengan menggabungkan dua perusahaan yang dinamakan GoTo. “Gojek and Tokopedia combine to form GoTo, the largest technology group in Indonesia and the “go to” ecosystem for daily life”. GoTo Group adalah ekosistem digital terbesar di Indonesia. Misi GoTo adalah untuk “mendorong kemajuan” dengan menawarkan infrastruktur teknologi dan solusi bagi semua orang untuk mengakses dan berkembang dalam ekonomi digital. Ekosistem GoTo terdiri dari layanan transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.

Sumber : https://www.gotocompany.com/about-us

Gojek itu sendiri merupakan platform layanan dan pembayaran mobile on-demand terkemuka di Asia Tenggara, dan sedangkan Tokopedia merupakan perusahaan teknologi (e-commerce) dengan marketplace terkemuka di Indonesia. Kedua perusahaan tersebut menggabungkan bisnis mereka untuk membentuk GoTo Group, grup teknologi terbesar di Indonesia dan “go untuk” untuk ekosistem untuk kehidupan sehari-hari.

Perjanjian tersebut menandai kombinasi bisnis terbesar yang pernah ada di Indonesia dan terbesar antara dua perusahaan media dan layanan internet yang berbasis di Asia hingga saat ini. Kedua perusahaan tersebut merupakan dua perusahaan besar yang berkolaborasi sehingga membentuk suatu ekosistem GoTo Group dan dinilai sangat strategis bagi pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Aspek strategis dalam penggabungan dua perusahaan ini salah satunya adalah masing-masing pihak dalam kolaborasi GoTo mempunyai kekuatan berbasis teknologi. Di era digital ini, GoTo merupakan sebuah momentum kebangkitan UMKM dengan langkah digitalisasi lebih menyeluruh secara end-to-end. Kolaborasi antara Gojek dan Tokopedia ini menjadi terobosan penting yang dapat mendukung program pemerintah memperluas basis pasar sekaligus kapasistas bisnis para UMKM.

Ketika keduanya terintegrasi tentu ini akan meningkatkan basis pelanggan dan nilai transaksi keduanya. Hal ini tentunya memberikan keuntungan bagi kedua perusahan tersebut. Tidak hanya transaksi saja yang berpotensi meningkat tetapi Tokopedia bisa memperoleh akses untuk jasa antar dan logistik yang lebih efisien dan kompetitif. Pengiriman dengan jangka waktu yang lebih efisien (same day) dengan menggunakan layanan Gojek. Biaya pengiriman barang merupakan hal yang sangat diperhitungkan oleh pelanggan. Dengan biaya yang lebih kompetitif tentu akan semakin menggiring konsumen untuk berbelanja di platform tersebut.

Meski pesatnya perkembangan bisnis di era digital saat ini dan menjadi peluang besar bagi para pengusaha. Era digital juga menjadi tantangan, karena ketatnya persaingan dan banyak perusahaan yang jauh lebih maju. Maka perusahaan perlu terus berinovasi dalam menjalankan bisnisnya. Banyak perusahaan melakukan aliansi strategik karena ingin memecahkan masalah di pasar yang disebabkan oleh sebuah aset yang bersifat khusus, tujuannya untuk memperkuat posisi persaingan dan memahami knowledge dari luar.

Ada beberapa faktor yang berperan dalam pembentukan aliansi. Alasan perusahaan menjalin aliansi adalah: (1) Karena adanya pola komplementer (sifat yang saling melengkapi antara perusahaan yang beraliansi, (2) Karena adanya kesamaan status pada perusahaan yang beraliansi, (3) Karena adanya social capital, (4) Karena adanya ketergantungan antara pemasok dan pembeli, (5) Karena untuk mengurangi ketidakpastian di masa yang akan datang, dan (6) Karena adanya organisasi network. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat proses aliansi adalah: tacitness, specificity, kompleksitas, pengalaman dan perbedaan budaya organisasional.

Seperti Gojek dan Tokopedia yang telah dibahas di atas, dimana dua perusahaan melakukan kolaborasi yang saling melengkapi (pola komplementer), dimana Tokopedia dan Gojek melakukan kombinasi layanan ecommerce, on-demand hingga layangan keuangan dan pembayaran yang ada pertama kali di asia. Kombinasi terbesar antara dua perusahaan dengan berbasis internet dan layanan media di wilayah asia dengan harapan bisa mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara, keuntungan dari kombinasi kedua perusahaan ini menjadi manfaat untuk para driver, penjual hingga mitra merchant, peluang untuk mendapatkan pendapatan yang jauh lebih banyak dari sebelumnya dari hasil pengiriman pesanan pengguna Tokopedia.

Dengan demikian aliansi strategik dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi hal ini juga dapat menimbulkan pengaruh negatif bagi mitra yang menjalankan aliansi dengan mitra lain. Lalu, dengan adanya kolaborasi dan kesepakatan dalam berbagai hal hingga bisnis baru tersebut terwujudkan dan direalisasikan dalam bentuk barang dan jasa yang diinginkan. Tentunya harapan dari bisnis kolaborasi yang dibangun akan memberikan laba dan manfaat pada seluruh pihak, baik pihak yang berkolaborasi, masyarakat menjadi konsumen hingga negara sebagai wadah dari pertumbuhan bisnis digital.

Sumber : https://www.gojek.com/gojek/goto/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun