Mohon tunggu...
Wilma Afrilia
Wilma Afrilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Literature - English

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengintip Ikon Kuliner Khas Kota Pasuruan, Mahasiswa KKM-DR Suropati UIN Malang Kunjungi UMKM Jamu Kebonagung

30 Januari 2022   11:06 Diperbarui: 30 Januari 2022   11:27 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Sirup Jamu Kebonagung/dokpri

Selaras dengan tajuk pengabdian mengenai peningkatan ekonomi masyarakat, mahasiswa KKM-DR UIN Malang turut mengunjungi lokasi minuman Jamu Kebonagung sebagai salah satu ikon kuliner khas kota Pasuruan, Jawa Timur. Maraknya minuman modern yang beredar saat ini tak lantas menggeser eksistensi Jamu Kebonagung sebagai minuman tradisional resep warisan turun temurun di tengah masyarakat kota. Dalam sesi berbagi pengalaman dalam merintis usaha minuman berempah, melalui perjuangan Ibu Zulaikha selaku pemilik merek dagang  "Salsa Jaya" dalam melakukan inovasi produk kini Jamu Kebonagung dapat disimpan  lebih tahan lama meski tanpa menggunakan bahan pengawet.

Daya tarik Jamu Kebonagung adalah rasanya yang manis dan aroma khas rempah Indonesia. Tidak seperti jamu yang pada umumnya cenderung memiliki rasa pahit, Jamu Kebonagung ini justru dapat dinikmati oleh berbagai kalangan baik muda maupun tua. Khasiat minuman Jamu Kebonagung antara lain: dapat menambah kebugaran tubuh, melegakan tenggorokan, mencegah perut kembung dan membuat napas menjadi lebih segar. Komposisi Jamu Kebonagung berasal dari rempah tradisional berupa pala, kapulaga, cengkih, lada, jahe, cabai jamu, dan yang paling penting tidak menggunakan pemanis buatan melainkan gula tebu. Selain itu, meskipun merupakan minuman tradisional namun sang pemilik juga aktif dalam mengikuti pelatihan wiraswasta sehingga kini Jamu Kebonagung "Salsa Jaya" telah dilengkapi dengan sertfikat halal dari MUI, surat izin usaha, dan telah memenuhi syarat BPOM serta teruji secara klinis melalui SUCIFINDO. Maka tak heran jika minuman ini dapat berkhasiat bagi kesehatan tubuh.

Mengulik asal usul penamaan Jamu Kebonagung, pada mulanya minuman ini bernama Jamu Belik yang bermakna sumber mata air di dusun Mancilan. Lokasi ini dipercaya sebagai tempat persembunyian Untung Suropati, namun seiring berjalannya waktu masyarakat justru menyebutnya Jamu Kebonagung karena jamu ini banyak dijual di pasar Kebonagung. Animo masyarakat tentang Jamu Kebonagung menjadikan minuman ini salah satu produk pilihan untuk dijadikan buah tangan khas dari kota Pasuruan. Namun adanya proses fermentasi menjadikan minuman ini tidak dapat bertahan lama sehingga selanjutnya mendorong sang pemilik untuk memutar otak dalam mengatasi hal tersebut agar dapat dinikmati oleh banyak orang. Kemudian setelah beberapa kali melakukan trial dan error akhirnya solusi yang tepat untuk membuat Jamu Kebonagung dapat bertahan lama adalah menjadikannya sirup dalam kemasan botol. Penemuan metode pengemasan inilah yang kemudian mampu meningkatkan waktu penyimpanan Jamu Kebonagung selama satu tahun. Kini peminat Jamu Kebonagung bukan hanya berasal dari dalam negeri saja, namun telah mencapai pasar internasional.

Produk Sirup Jamu Kebonagung/dokpri
Produk Sirup Jamu Kebonagung/dokpri

Untuk metode penyajian minuman tradisional ini sendiri cukup mudah karena Jamu ini dapat diminum sebagai seduhan minuman hangat maupun sebagai minuman dingin pelepas dahaga.  Cukup tuangkan sekitar 3 sendok makan sirup lalu langsung diseduh dengan 200ml air panas atau bisa juga menambahkan es batu sesuai selera. Dari segi harga,  sirup Jamu Kebonagung pun terbilang cukup terjangkau dan tidak terlalu menguras kantong. Jamu ini juga dikemas menggunakan kemasan yang simpel sehingga mudah dibawa ke mana saja. Kini Sirup Jamu Kebonagung juga telah tersedia di beberapa tempat perbelanjaan oleh-oleh khas kota Pasuruan.

 Alamat Jamu Kebonagung: Tambak Udan Gg. Delima. RT.07/RW.02, Kel. Kebonagung, Kota Pasuruan. Jawa Timur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun