Mohon tunggu...
Willy Sitompul
Willy Sitompul Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja sosial

Hanya pekerja sosial biasa, senang menulis dan membaca. Lihat juga tulisan saya di: www.willysitompul.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bangga dengan Leona dan Agseisa di The Voice Indonesia

3 Juni 2013   15:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:35 2617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya Billy Simpson menjadi juara The Voice Indonesia Season I di pertengahan tahun 2013 ini. Perjuangan panjang disertai tekad untuk tidak mengecewakan penggemar menjadi berbuah manis bagi penyanyi yang sangat rendah hati ini. Simak saja pernyataannya pada sebuah media online setelah kemenangannya semalam. "Musik itu masalah selera, sregnya orang kan relatif nggak bisa di compare. Agseisa dengan rock yang gue aja nggak bisa ngerock, Tiara bisa nge-rap gue nggak bisa nge-rap. Leona jago nyinden, gue apalagi nggak bisa nyinden. Jadi gue nyanyi yang terbaik aja. Semua kembali ke masyarakat, biar mereka yang menilai," jelas Billy (Sumber: Hai Online).

Tapi bukan perjuangan Billy yang membuat saya terkesan melainkan penampilan dua dara manis yang masih berstatus pelajar SMU yaitu Leona dan Agseisa. Setelah Billy membuka malam grand final dengan lagu Laskar Pelangi-nya Nidji, Agseisa, seorang pelajar SMU dari Banjarmasin langsung mendobrak dengan irama rocknya yang khas menyanyikan lagu Mahluk Tuhan Paling Sexy karya Ahmad Dhani. Tidak menyangka sama sekali kalau suara sehebat itu bisa keluar dari seorang Agseisa. Setelah itu penampilan berikutnya lebih mengejutkan lagi. Leona, seorang pelajar SMU dari desa kecil berjarak 2,5 jam dari kota Kediri menampilkan performanya dengan sangat baik. Lagu Yesterday yang sudah biasa dinyanyikan banyak orang, dengan berbagai versi pula berhasil diaransemen dan dinyanyikan dengan baik oleh Leona. Kalau penampilan berikutnya setelah Leona, yah tak perlu diragukan lah.. Tiara dengan santai membawakan komposisi Bondan Prakoso dipadu dengan lagu Mambo berirama khas Papua.

[caption id="attachment_246915" align="aligncenter" width="454" caption="Agseisa feat Judika (Sumber: Youtube.com)"][/caption]

Di penampilan kedua Agseisa dan Leona tetap memukau. Menampilkan lagu Sang Dewi yang dipopulerkan oleh Titi Dj dan mengawinkan lagu itu dengan irama keroncong membuat Leona semakin bersinar malam itu. Inilah fase kedua yang dimaksud oleh Armand Maulana, Leona yang pernah juara keroncong dan mempunyai kemampuan nyinden, itulah yang ingin diperlihatkan di fase ini. Lalu bagaimana dengan Agseisa? Lagu keduanya Just Give Me a Reason (Pink, Jeff, and Nate) membuat para juri semakin yakin kalau Agseisa selepas dari The Voice akan bisa berkiprah di belantika musik Indonesia dengan baik.

Penampilan para pelajar ini di lagu ketiga dengan berduet dengan penyanyi senior atau penyanyi yang sudah cukup mapan di dunia musik Indonesia ternyata makin menggila.. Leona menggebrak lewat lagu Only Girl in The World yang berirama dance yang cukup menghentak seisi studio 5 Indosiar malam itu. Featuring Iwa K, Leona membuktikan kalau dia bisa "have fun" malam itu sesuai dengan harapan coach nya. Inilah fase ketiga menurut Armand Maulana. Fase ketiga untuk Leona adalah bahwa Leona bisa menyanyi dengan fun, dan tetap bisa bersenang-senang walaupun dalam suasana kompetisi.

[caption id="attachment_246916" align="aligncenter" width="300" caption="Leona dan Iwa K di The Voice Indonesia (Sumber: Youtube.com)"]

13702468731049834492
13702468731049834492
[/caption]

Lalu Agseisa? Tak kalah dengan Leona, Agseisa menampilkan duet maut (menurut saya) berpasangan dengan Judika. Jujur, kalau saya lihat Judika agak keteteran dengan tingginya suara Agseisa. Coba bandingkan ketika Judika berduet dengan Regina di ajang Idol. Di situ Judika masih dengan mudah melakukan beberapa pancingan agar Regina bersuara makin tinggi dan makin tinggi lagi hingga mencapai puncak. Dengan Agseisa? No way! Tampak jelas Judika harus mengeluarkan semua potensinya agar bisa menyamai nada dasar yang diambil Agseisa. Padahal lagu Aku Yang Tersakiti itu adalah ciptaan Judika sendiri. Mantap Agseisa!

Memang, gempita The Voice tak seperti X Factor walau menurut saya apa yang The Voice buat sangat jauh melebihi apa yang dibuat oleh X Factor. Coba lihat kedua pelajar tadi. Berasal dari kota kecil, mereka ternyata punya potensi yang besar. Keduanya jelas banyak belajar dari ajang The Voice. Belajar menguasai panggung. Belajar menyanyi dengan benar, yaitu benar mengucapkan lirik dan benar dalam melakukan penghayatan tiap lirik yang ada dalam lagu tersebut. Nggak ada tuh ceritanya menangis pas lupa lirik! Bukan berarti saya anti dengan pemenang X Factor lho! Tapi inilah realita yang bisa jelas kita lihat. Ada pelajar-pelajar lain yang lebih berkualitas dari sisi teknik maupun cara bernyanyinya. Walaupun mereka tidak menang, at least saya puas menyaksikan performa mereka dan ikut vote untuk keduanya.

Salut untuk Leona dan Agseisa! Kalian berdua adalah masa depan belantika musik Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun