Mohon tunggu...
Wilya Adisa
Wilya Adisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - XBanker, K-Drama Lover, Novel Reader, a Mommy and a Wifey

a Mommy and a Wifey yang sibuk. Meskipun 24 jamnya full dengan kegiatan, tapi entah kenapa jadi banyak overthinking tentang hidup. Sehingga daripada dipendam sendiri mending ditulis di kompasiana.com. Siapa tahu, dari hasil ovt dalam pikirannya bisa jadi inspirasi bagi para pembaca. So, jangan sungkan bertukar ide dan sharing pendapat ya! Biar tambah ovt dan tambah banyak yang ingin ditulis. :D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Silsilah Keluarga dan Garis Nasab, Pentingkah?

10 Mei 2023   12:55 Diperbarui: 19 Juni 2023   16:23 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://www.pngwing.com/id/free-png-ycxuq

Artinya: “Perempuan mana pun yang menasabkan seorang anak kepada kaum yang bukan dari kaum tersebut, maka ia tidak mendapat apa-apa (rahmat) dari sisi Allah. Dan Dia tidak akan memasukkan perempuan itu ke dalam surga-Nya."

"Begitu pula laki-laki mana pun yang mengingkari anaknya, sedangkan dia melihat kepadanya, maka Allah akan menghalangi diri darinya dan Dia justru akan membuka aibnya di hadapan seluruh makhluk, baik generasi awal maupun generasi akhir,” (HR Abu Dawud).

Ada rujukan juga dari ustad Buya Yahya dengan link berikut : 

https://www.youtube.com/watch?v=AL69iQ8UQdc

https://www.youtube.com/watch?v=KVhWiB20F_s

Jadi pentingkah silsilah keluarga dan garis nasab? jawabannya tentu saja PENTING! 

Terlepas rasa sayangnya, atau semata-mayta karena keperluan administrasi sekolah jadi harus memasukkan nama anak adopsi dalam kartu keluarga. Tentu kejujuran dan kelapangan hati menerima fakta yang sebenarnya harus diutamakan. Terlebih lagi bagi anak-anak kandung yang menjadi saksi status sebenarnya tentang nasab dari saudara beda ayah dan saudara beda darah ini. 

Karena mereka pada akhirnya memiliki keturunan-keturunan, nah keturunan-keturunan ini harus dan wajib tahu siapa nenek moyang mereka. 

Jangan karena si ibu mengeluarkan titah, wes kabeh podo ae, podo dulur e (baca : semua sama, sama-sama saudara) lantas, memotong  garis nasab dan mengganti silsilah keluarga yang sesungguhnya pada keturunannya kelak. Terlepas dari rasa manusiawi dan terlanjur sayang, Kejujuran dan lapang dada menerima kenyataan tetap harus diutamakan demi kemurnian garis keturunan dan sesuai anjuran Nabi.   

Ketika kita menikah, secara tidak langsung kita menggabungkan dua keluarga yang berbeda latar belakang, karakter, status sosial ekonomi serta pendidikan. Untuk itu, tidak ada salahnya jika dari awal mengetahui lebih dulu pekerjaannya apa, lulusan sekolahnya, lingkungan tempat tinggal, jumlah saudara dan yang pasti nasabnya.  

Jika, dari awal sudah saling mengenal satu dan lain hal dalam waktu yang lama, mungkin selama proses berjalannya kehidupan pernikahan akan meminimalisir masalah dan mudah menemukan solusi untuk menghadapinya. Namun, jika memang ditakdirkan sat set bertemu jodohnya dan tiba-tiba kaget jika ada sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi, tentu diperlukan kedewasaan dan kesabaran lebih untuk menghadapinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun