Mohon tunggu...
Willy Krisna
Willy Krisna Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sedang study di Manajemen UGM\r\nMencoba mengungkapkan aspirasi\r\n#GGMU\r\nwillybrorduskrisna.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengambil Hikmah dari Bencana Gunung Kelud

15 Februari 2014   15:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_322685" align="aligncenter" width="442" caption="(Dok : Pribadi)"][/caption]

Indonesia kembali berduka. Setelah sekian lama ditempa bencana, Indonesia harus kembali menderita dengan letusan Gunung Kelud. Gunung yang terletak di perbatasan antara  Kediri dan Blitar ini meletus untuk yang pertama kali sekitar pukul 22.50 WIB, Kamis (13/2), kemudian disusul dengan letusan-letusan susulan. Letusan Gunung Kelud ini membawa penderitaan tidak hanya bagi masyarakat di sekitar Gunung Kelud itu sendiri, namun dampak letusan berupa abu vulkanik serta pasir yang diluncurkan Gunung Kelud juga mencapai daerah-daerah yang secara geografis jauh dari Gunung Kelud. Abu vulkanik yang dimuntahkan oleh Gunung Kelud mencapai beberapa daerah, yakni Jogja, Solo, Surabaya, Cilacap, bahkan Bandung. Namun dalam bencana seperti ini, ternyata ada suatu hikmah yang dapat kita ambil, seperti yang dilakukan oleh warga Srimulyo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini. Bencana meletusnya Gunung Kelud, selain membawa penderitaan ternyata juga memiliki hikmah tersendiri yakni merekatkan hubungan antara masyarakat sendiri. Warga Srimulyo bersama-sama membersihkan jalan sekitar rumah mereka, bersama dengan para tetangga mereka. Moment seperti ini menurut mereka dapat menjadi moment silaturahmi satu sama lain, karena dalam keseharian, jarang memiliki waktu luang bersama dengan tetangga. Mereka bersama dengan tetangga melakukan gotong royong bersama, yang mungkin sudah jarang mereka lakukan. Gotong royong membersihkan bekas abu vulkanik sepertinya tidak hanya dilakukan oleh desa ini saja, namun juga desa-desa lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun