Mohon tunggu...
Willya Diaphenia
Willya Diaphenia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang

Sedang menjalani studi Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Kesehatan Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Optimalisasi Peran Masyarakat dalam Penerapan PSN di Kabupaten Sukoharjo dengan Media Video Edukasi

14 November 2024   23:09 Diperbarui: 14 November 2024   23:39 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu menjadi masalah kesehatan yang sangat serius di berbagai negara tropis dan sub tropis karena penyebaran kasus yang cepat dan dapat menyebabkan kematian. Kasus DBD disebarkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk tersebut berperan sebagai vektor penular yang membawa virus dengue melalui gigitan dari satu individu terinfeksi ke individu lainnya. 

Pada negara tropis dan subtropis, musim hujan menjadi faktor pemicu peningkatan kasus DBD. Hal tersebut disebabkan adanya air hujan yang menggenang di berbagai jenis tempat yang dapat menjadi tempat perkembangbiakkan nyamuk. Menurut Kemenkes, nyamuk Aedes berkembangbiak pada genangan air maupun yang terdapat pada kontainer, seperti pada selokan, vas tanaman, tempat penampungan air, tempat minum hewan, dan sebagainya. 

Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah merupakan daerah endemis DBD dengan jumlah penderita hampir meningkat setiap tahunnya. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, pada tahun 2023 tercatat sebanyak 233 kasus DBD dengan IR 25,5 per 100.000 penduduk serta CFR 0,4%. Adapun Angka Bebas Jentik sebesar 87% sebagai faktor risiko penyebaran kasus.  Penyebaran kasus DBD terjadi karena tidak sedikit masyarakat yang masih kurang peduli terhadap lingkungan sekitar.

Pada masalah yang terjadi, terdapat berbagai macam cara untuk menangani masalah tersebut. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membuat Video Edukasi yang berisi mengenai kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk. Penggunaan media video menjadikan penonton atau masyarakat sadar dan aktif untuk melakukan pencegahan Demam Berdarah Dengue karena dari video dapat mengamati pesan-pesan yang disampaikan.

Video ini dirancang sebagai media yang dapat disebarluaskan kepada para masyarakat. Video dengan judul AKSI PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK [Cegah Nyamuk, Cegah DBD] diunggah pada akun YouTube milik Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo (@dinkessukoharjo) agar masayarakat di Kabupaten Sukoharjo dapat menambah wawasan terkait kegiatan PSN dan menerapkan kegiatan tersebut pada rumahnya masing-masing.

Dengan adanya pembuatan video ini, diharapkan mampu menambah wawasan masyarakat serta dapat mengubah pandangan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Partisipasi aktif dari masyarakat yang melakukan gerakan ini mampu meningkatkan Angka Bebas Nyamuk dan menekan angka kasus masalah kesehatan yang berasal dari nyamuk, terutama nyamuk Aedes sp.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun