Mohon tunggu...
Muhammad Wildhan Pamungkas
Muhammad Wildhan Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis di masa depan

Mahasiswa baru lulus yang akan segera wisuda.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar dari Orangtua Untuk Bertahan Hidup di Jakarta Sebagai Wiraswasta

4 Mei 2023   19:32 Diperbarui: 4 Mei 2023   19:36 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalanan sore hari di Jakarta Barat. Dokumentasi Pribadi

Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia yang paling banyak di minati oleh orang-orang untuk mencari rezeki bagi orang-orang perantau yang termasuk bagi orang tua saya. Orang tua saya memutuskan untuk pindah ke Jakarta pada tahun 2013 yang dimana kepindahan ini secara bertahap. 

Namun dalam bertahan hidup di Jakarta bukanlah mudah karena banyaknya pengeluaran yang lebih besar dibandingkan tinggal di luar Jakarta. Selama sepuluh tahunnya saya belajar dari orang tua untuk cara bertahan hidup yaitu dengan memiliki keahlian dan keterampilan yang di milikinya yaitu membuat jajanan pasar dengan harga yang murah.

1. Membangun Relasi

Salah satu kemampuan orang tua saya miliki yaitu membangun relasi. Membangun relasi ini tentunya tidak mudah bagi semua orang. Secara yang orang tua saya lakukan ialah mengobrol dengan orang asing (asing yang dimaksud ialah bukanlah orang asing melainkan seseorang yang belum dikenal). 

Orang tua saya dengan mudah mengobrol dengan orang yang belum dikenalnya. Sebagai contoh orang tua saya ini memiliki kemampuan dalam membuat jajanan pasar kemudian harus mencari seseorang untuk membantu menjual produknya. Hal yang harus dilakukan oleh orang tua saya yaitu mengobrol dengan orang yang memiliki tempat berjualan entah itu di pasar ataupun di ruko.

Dengan mengobrol dan menawarkan produk yang akan dijual tentunya memudahkan untuk mencari rezeki. Tetapi untuk mencari rezeki pula bukanlah perkara hal mudah karena beberapa situasi yang kadang menguntungkan atau merugikan. 

Dalam hal ini saya belajar dari orang tua dan akhirnya mengenal orang-orang yang memiliki produk jajanan yang berbeda yang tentunya saling menguntungkan apabila kita saling mengenal. Terkadang ada pesenan dalam jumlah besar pun kita bisa saling bekerja sama.

2.  Mampu Berpikir Cepat dan Kreatif

Salah satu kemampuan ini dimiliki orang tua saya miliki ialah mampu berpikir cepat dan kreatif yang dimana membuat produk yang belum ada dijadikan ada dalam artian apabila pemilik ruko belum menjual sebuah produk maka kita bisa mengambil start duluan. Sebagai contoh ternyata pemilik ruko tidak memiliki produk jajanan klepon. 

Orang tua siasati untuk membuat klepon lalu diperjualbelikan yang berarti dala hal ini harus melakukan gerak cepat dan kreatif dipakai. Lalu contoh lainnya memodifikasi sebuah produk seperti bolu gula merah juga. Biasanya bolu ini berwarna cerah namun dimodifikasi dengan rasa gula merah.

3.  Memahami keadaan sekitar

Dimana kita harus memahami lokasi tempat jualan tersebut apakah terjangkau bagi orang-orang. Yang paling menguntungkan biasanya di dekat kantor, sekolah ataupun pasar. Paling banyak peminat apalagi dengan harga yang murah pun banyak yang ingin membeli. Selain itu juga cuaca juga harus mendukung.

Apabila cuaca cerah tentunya orang-orang pasti akan datang untuk membeli. Tetapi apabila cuaca hujan jarang sekali orang akan mengunjungi karena malas keluar rumah. Namun ketika bulan ramadhan tentunya banyak sekali orang-orang akan mencari jajanan dalam hal ini tentunya akan ada peningkatan dua kali lipat hasilnya.

4. Waktu Adalah Uang

Istilah ini pasti kalian sudah dengar. Istilah ini sangat related bagi saya. Manajemen waktu memanglah perlu dalam hal ini tentunya harus dipersiapkan dengan baik. Yang sekiranya produk jajanan akan di jual jam setengah enam pagi karena apabila sebuah usaha di buka sepagi mungkin orang-orang pasti akan mencari jajanan yang bisa menganjal perut apalagi untuk orang yang bekerja ataupun yang akan berangkat sekolah.

Orang tua mempersiapkan diri dari jam tiga untuk mempersiapkan produk yang akan di jual. Saya pun turut membantu hingga akhirnya jam setengah enam siap untuk dijual. Namun apabila kita telat sedikit saja sangat mempengaruhi.

Dari empat hal ini membuat saya sadar untuk bertahan di Jakarta tidaklah mudah dari hal yang sederhana ini pun bisa kita lalui dengan mudah. Walau terkadang pasti akan ada masalah yang kita lalui. Apalagi di dunia wiraswasta yang penuh tantangan bagi saya. Tetapi dengan usaha yang dimiliki orang tua. Saya bersyukur bisa melanjutkan ke jenjang kuliah saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun