Mohon tunggu...
Muhammad Wildhan Pamungkas
Muhammad Wildhan Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Calon Penulis Masa Depan

Berbicara dengan tulisan, aku akan mengubah setiap pengalaman menjadi kisah yang menginspirasi dan penuh makna

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tradisi Nasi Kuning Pengganti Kue Ulang Tahun

12 November 2022   14:05 Diperbarui: 12 November 2022   14:16 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan belanja. Dokumentasi Pribadi

Apa yang di benak kalian mengenai ulang tahun?
Tentang usia bertambah?
Tentang pesta mewah?
Tentang perayaan kue ulang tahun dengan lilin yang ditiup.. ?

Semua itu benar.. tetapi ulang tahun tidak selalu dengan kue dan lilin yang di tiup. Dengan makanan sederhana pun bisa yaitu nasi kuning dengan ditemani perkedel, telur, mie telur, tempe seperti foto diatas. Atau untuk versi lengkapnya biasanya ada ayam, sambel hingga kacang tanah.

Sudah jadi kebiasaan orang tua saya. Apabila tak bisa membeli kue (ini dalam artian bukan tak mampu, melainkan tidak ada waktu untuk membeli) . Kebiasaan ini biasanya dibuat nasi kuning. Kebetulan pagi ini setelah melakukan rutinitas, saya dan adik saya dititipkan untuk membeli bahan masakan dengan uang dititipkan sebesar Rp 50.000 dan catatan belanja.

Catatan belanja. Dokumentasi Pribadi
Catatan belanja. Dokumentasi Pribadi

Saya dan adik saya pun langsung membelinya di pasar. Satu persatu bahan dibeli untuk membeli pun ditempat langganan. Dari membeli tempe lebih dahulu, lalu adik saya membeli mie telor, kentang, ketumbar bubuk. Namun saya membeli bumbu pelengkap dan cabe kriting merah. Setelah bahan-bahan dibeli pun langsung pulang ke rumah.

Pulang-pulang membawa uang kembalian empat ribu rupiah. Dan ternyata sawi hijau tidak kami beli karena kelupaan. Setelah itu ibu saya pun yang sudah ada di dapur. Saya dan adik pun menaruh bahan makanan di dapur. Tak lama pun saya dipanggil untuk membantu.

Tugas saya membantu mengulek. Karena ingin membuat perkedel. Kentang yang sudah dibersihkan dan dipotong-potong pun langsung di goreng. Saya membantu mengulek hingga halus. 

Ulekan bekas Kentang. Dokumentasi Pribadi
Ulekan bekas Kentang. Dokumentasi Pribadi

Jujur saja saya lupa untuk memotret hasil ulekan kentangnya. Sesudah kentang diulek pun. saya membantu cabe rawit merah untuk dipersiapkan untuk memisahkan ujungnya cabe yaitu tangkai dari cabe. Setelah itu diserahkan kepada ibu saya. Lalu saya kira bakal diulek lagi untuk membuat sambel ternyata tidak. Saya pun hanya menunggu masakan selesai.

Jujur saja ini nasi kuning dengan makanan lainnya ini untuk ulang tahun adik saya yang sebenarnya kemarin hari ulang tahunnya. Namun karena tidak ada waktu. Akhirnya pagi ini bisa memasak. Tak lama masakan ibuku pun sudah selesai. Ibuku langsung menaruh makanan di atas meja dan ibuku langsung mandi.

Aku pun melihat masakan yang sudah jadi dan langsung makan pada saat itu. Padahal sudah melakukan kegiatan rutinitas membantu orang tua dalam keadaan belum mandi. Langsung makan..

Nasi Kuning. Dokumentasi Pribadi
Nasi Kuning. Dokumentasi Pribadi

Foto diatas ini piring milik saya yang berisi nasi kuning dengan masakan yang dimasak oleh ibu saya. Namun pada ayamnya dari ayam richesse yang dibeli kemarin. Dan jujur ini saja sangat enak dan kenyang ingin rasa nambah lagi.. Dan untuk nasi kuning ini sudah menjadi tradisi atau kebiasaan ibu saya untuk membuat nasi kuning apabila akan ada yang ulang tahun. Kalau pun tak bisa mengandalkan makanan lain atau kue ulang tahun.

Apakah kompasianer disini sama seperti saya?
Ulang tahun diberi hadiah dengan nasi kuning..?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun