Suatu ketika saya melihat konten tiktok yang menunjukan keadaan Taman Ismail Marzuki yang saat ini memiliki wajah yang baru. Tentunya saya merasa tempat yang cocok untuk dikunjungi karena saya sendiri terakhir berkunjung ke Taman Ismail Marzuki pada tahun 2018.
Saat itu saya mengajak adik saya untuk mengunjungi Taman Ismail Marzuki dan tentunya merencanakan tempat yang ingin dikunjung, melihat rute transportasi yang menurut saya cocok, lalu merencanakan berangkat pada jam berapa.
Hingga akhirnya pada hari Selasa 19 Juli, hari dan tanggal yang dipilih untuk mengunjungi Taman Ismail Marzuki dan merencanakan ingin berangkat jam 11 siang namun ternyata memang seperti manusia lain yaitu budaya ngaret. Yang rencananya ingin berangkat jam 11 pun menjadi jam 1 siang.
Setelah siap-siap dan berangkat tepat pukul 1 siang. Saya dan adik saya berjalan kaki menuju TransJakarta yang terdekat dari rumah yaitu koridor 8 jurusan Harmoni - Lebak Bulus.Â
Sesampainya di tempat pun saya bertanya mengenai jurusan yang saya ingin naiki yaitu jurusan 6H (Lebak Bulus - Senen) yang diharapkan mempercepat perjalanan yang ternyata bus itu akan ada pada jam 3, sedangkan saat itu jam 1 siang.
Tentu saja saya memilih rute yang sudah saya pilih sebelumnya yaitu memilih rute Transjakarta Reguler BRT (8 : Harmoni - Lebak Bulus) pada arah Harmoni kira-kira melewati 8 halte dan sampai halte Harmoni. Saya dan adik saya pun berbaris rute Transjakarata BRT (2: Pulo Gadung - Harmoni) pada arah Pulo Gadung namun saya memilih turun di Senen.Â
Sebenarnya untuk TIM dapat turun Halte Kwitang namun ternyata di setiap halte ada pengumuman bahwa beberapa halte sedang revitalisasi pada rute yang saya naiki yaitu ada halte Balai Kota dan Kwitang.
Setelah berada di Halte Senen saya berjalan melewati jembatannya dan ternyata saya baru mengetahui halte ini sudah lebih bagus dari sebelumnya karena sudah lama sekali tidak berkunjung Halte Senen. Lalu menurut rute dari google maps saya memilih rute 6H yaitu Lebak Bulus - Senen.