Mohon tunggu...
Anastasia Suhartini
Anastasia Suhartini Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I am Anastasia Suhartini. I have one fiance. He is Yoseph Ardryan.. Me, My Fiance, and My Mother also working together to build our business family begin at August 2013. \r\n\r\nWe have one secret receipt for cooking potato chips and My Mother named NYONG for our potato chips. \r\n\r\nWe have 8 partnership in Bandung and Cimahi :\r\n\r\n- PD Pasir Kaliki, Sosis, dan Baso at Jalan Abdul Rachman Saleh\r\n- Kabita at Jalan Pasir Koja\r\n- Dunia Buah-Buahan Jalan Pelajar Pejuang 45 no 14 and Jalan A.Rivai no 7\r\n- Cipta Rasa at Jalan Leuwigajah\r\n- Aneka at Jalan Gandawijaya\r\n- Rumah Makan Haji Cijantung at Jalan Kemuning\r\n- Mie Encek at Jalan Guntur\r\n- Rijsttafel at Jalan Pasir Kaliki Bandung.\r\n\r\nWe are proud to present our best quality for our product. You can see in our facebook page :\r\nhttps://www.facebook.com/KeripikNyong\r\n\r\nWe still growing up and hopefully we will have market place for sales activities. \r\nIf you wanna buy, you can call me : 081312324650\r\n\r\nMany Thanks, \r\n\r\nWarm Regards, \r\n\r\nAnastasia S

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cimindi Macet Total Gara-gara Polisi Lalu Lintas Datang Terlambat?

25 Februari 2013   06:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:44 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, tepatnya hari Senin 25 Februari 2013. Well, seperti biasa saya seorang pegawai swasta di salah satu perusahaan IT yang letaknya berada di daerah Karapitan. Rumah saya ada di daerah Cimahi. Tepatnya di sekitar kelurahan Leuwigajah. Hari ini saya berangkat Pkl. 07.45 WIB dari rumah. Dan menaiki angkutan umum Cimindi - Cimahi menuju ke-arah Cimindi. Awalnya jalanan lancar-lancar saja, namun setelah melewati Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi. Jalanan macet padat seluruh angkutan umum maupun mobil-mobil pribadi berhenti seolah-olah terjebak dalam situasi itu. Ya ! Pasti tidak akan aneh dengan situasi ini. Situasi MACET. Saya ada dalam kendaraan umum sedikit panik. Soalnya kalau terlambat saya rugi banget. Pasti semua pegawai swasta tau apa resikonya jikalau terlambat.

Supir angkot sudah resah dengan kondisi macet itu, dia mematikan kendaraannya seolah-olah menghemat bahan bakar. Karena ini masih pagi dan pastinya setoran mereka belum sebanyak di siang hari.

Supir angkot itu tiba-tiba angkat bicara, "Neng ini teh dari tadi pagi Cimindi macet! Pak Polisinya belum datang kayanya terlambat!" Saya yang awalnya masih menggunakan headset, langsung melepaskan headset saya. Kali-kali saya salah dengar. Dan ternyata saya tidak salah dengar. Bapak supir itu mengulang perkataannya kembali.

Supir itu menyarankan kami semua yang berada di dalam mobilnya untuk segera mencari alternatif lain. Dan akhirnya saya turun. Saya fikir saya harus naek ojeg. Dan di dekat pabrik di daerah Cimindi, saya turun. Mencari tukang ojeg yang mangkal dan sedang tidak ada penumpang dan akhirnya saya dapat!

Tawar- menawar akhirnya terjadi, di situ saya bilang sama tukang ojek minta di antar ke daerah rajawali ke tempat mangkal bus damri Cibereum - Cicaheum. Ada sedikit percakapan disitu...

Saya : Pak kalau ke terminal bus yang di Rajawali berapa ya?

Tukang ojeg: 15 ribu neng , kumaha?

Saya: Gimana kalau 12 ribu Pa.

Tukang ojeg : Ga bisa lewat jalur jalan raya neng, saya lewat jalan tikus jadi 15 ribu aja.

Saya : [Rasanya di skak mat sama tukang ojeg.. karena MACET ] . Ya sudah pa 15 ribu.

Akhirnya saya menaiki ojeg itu . Awalnya ragu lewat gang-gang kecil, dan itu adalah pengalaman pertama saya melewati jalan tikus di daerah Cimindi. Jalan yang kecil dan terlalu banyak belokan membuat saya tidak terlalu ingat awal dan akhir jalur yang saya lewati melewati jalur kecil nan elok itu.

Akhirnya saya tiba di dekat rel kereta api di jalur Cimindi. Dan disana masih macet. Ketika saya melihat ke jalur cimindinya memang belum ada polisi satupun. Mungkin polisi lalu lintas sedang ada keperluan lain sehingga belum sempat datang ke daerah Cimindi pada saat itu. Tapi saya bersyukur karena saya memilih jalur cepat, naik ojeg bayar sedikit mahal yang penting berusaha tidak terlambat datang ke kantor.

Well dan saya tiba juga di terminal bus yang ada di jalan Rajawali, membayar 15 ribu rupiah dan cepat-cepat naik ke bus Cicaheum-Cibereum. Mungkin agak miris ya, perkotaan yang masih semrawut sehingga sistem transportasi menjadi tidak lancar dan merugikan banyak pihak. Mungkin saat itu bukan saya saja yang terlambat. Tapi ratusan umat yang datang terlambat.

jadi sebenarnya saya juga belum tahu mengapa jalan Cimindi itu tiba-tiba macet? Apakah karena Pak Polisinya ? Atau karena pengguna kendaraan jalan rayanya? Atau karena sistem lalu lintasnya?

Saya berharap sebagai umat biasa atau penduduk kota Cimahi yang selalu lewat Cimindi berharap supaya jalanan ini tidak macet seperti tadi lagi. Karena yang merugi itu bukan saya saja. Saya amat yakin. Jika seandainya aparat yang terhormat membutuhkan bantuan dari masyarakat pasti akan saya bantu supaya tidak macet total seperti tadi.

Sekian reportase dari saya... Terimakasih.. Mudah-mudahan ada bapak polisi lalu lintas yang baca artikel saya ini dan bisa menjelaskan kronologis kenapa tadi pagi di daerah Cimindi bisa semacet itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun