Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Risiko Serangan Jantung Meningkat Pesat Oleh Sebab Latihan Ekstrim

17 Juni 2021   12:01 Diperbarui: 17 Juni 2021   12:06 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berjalan atau hingga lari pendek bisa jadi aktivitas menyehatkan untuk jantung, namun maraton-lari ekstrim bisa menimbulkan masalah (Pexels/Pixabay)

Apakah Anda seorang penggemar olahraga, pemula, senior atau seseorang yang memulai rehabilitasi jantung, aktivitas fisik akan mengubah hidup Anda menjadi lebih baik.

Untuk masyarakat umum, American Heart Association merekomendasikan minimal 150 menit aktivitas fisik sedang per minggu.

Olahraga sedang termasuk aktivitas seperti berjalan, jogging atau berenang.

Secara umum, aktivitas moderat seharusnya membuat Anda bebas untuk melakukan percakapan saat Anda aktif.

Jika Anda memiliki gejala, riwayat kondisi jantung atau faktor risiko penyakit jantung, tanyakan kepada dokter Anda sebelum memulai atau mengubah rejimen olahraga.

Bagi mereka yang atlet dan memiliki gejala baru atau diagnosis penyakit jantung, atau mereka yang mungkin khawatir tentang melanjutkan kompetisi atau olahraga ketahanan, Anda harus dievaluasi oleh ahli jantung olahraga.

FAQ

1) Apakah ada korelasi antara aktivitas berat dan serangan jantung?

Serangan jantung sejati disebabkan oleh pecahnya plak aterosklerotik dengan pembentukan trombus (bekuan darah) berikutnya di dalam arteri, mengganggu aliran darah ke bawah arteri.

Pada dasarnya, kita tidak tahu mengapa plak stabil di arteri koroner pecah, mengakibatkan serangan jantung.

Pengerahan tenaga tampaknya tidak menjadi faktor risiko ruptur plak dan kejadian tersebut kemungkinan besar kebetulan dan tidak benar-benar penyebab.

Jika pasien memiliki lesi hemodinamik yang signifikan (>70%), aktivitas akan menyebabkan gejala seperti angina (nyeri di dada, bahu, lengan dan leher), tetapi pasien tidak mungkin mengalami infark miokard (MI) selama nyeri berkurang dengan istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun