Tahap terakhir adalah "tahap inseminasi".
Dugong jantan menunggangi betina dari bawah sementara dugong jantan lainnya terus berjuang untuk posisi yang sama, yang berarti dugong betina dapat dinaiki beberapa kali oleh jantan yang bersaing -- yang hampir selalu menjamin pembuahan.
Dugong betina tidak mencapai kematangan seksual hingga berumur 6 tahun, hanya melahirkan sekali setiap 2,5 - 7 tahun dengan masa gestasi selama 13 - 14 bulan!
V. Siklus Hidup dan Rentang Umur Dugong
Anak dugong sejak lahir hingga selama 18 bulan atau lebih akan terus bersama induknya - mereka sering terlihat menunggang di punggung induknya!
Anak dugong menyusu dari kelenjar susu ibunya yang tersembunyi di bawah siripnya. Mereka tetap dekat dengan ibunya sampai usia antara 6 dan 9 tahun, pada saat itu mereka akan meninggalkan ibunya untuk mencari jodoh sendiri.
Dugong di alam liar dapat hidup hingga 70 tahun atau lebih dan umurnya dapat diperkirakan dengan menghitung lapisan cincin yang melingkari taring dan gadingnya.
VI. Status Konservasi Dugong
Sayangnya, dugong terdaftar sebagai hewan rentan di IUCN Red List, terancam punah di US Federal List dan juga terdaftar di Appendix 1 CITIES (Convention on International Trade In Endangered Species).
Status dugong yang terancam sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia; mereka sering terjebak dalam jaring ikan dan tidak dapat muncul ke permukaan untuk mencari udara sehingga berakhir kepada tenggelam dan kematian - mereka hanya dapat menahan nafas hingga 12 menit.
Rumput laut sering berada di perairan dangkal dan mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di sekitar 10 meter atau kurang sehingga mereka rentan terhadap aktivitas perahu dan baling-baling.
Selain itu, mereka juga menderita kekurangan makanan di daerah di mana polusi menjadi masalah dan di beberapa bagian dunia mereka diburu.
Baca juga: "Dugong dan Lamun untuk Kehidupan Kita" oleh Thurneysen Simanjuntak