Makarim bekerja di perusahaan rintisan lain sehingga dia dapat mempertahankan operasi yang masih muda itu tetap hidup.
Soelistyo bekerja di firma ekuitas swasta Northstar Group, yang menjadi investor institusional pertama di awal berdirinya.
Dengan dukungan dari Northstar, Makarim memutuskan pada 2014 untuk mengembangkan aplikasi seluler.
Ketika itu memulai debutnya pada awal 2015, layanan itu sangat populer hingga Gojek sempat tidak dapat memenuhi permintaan.
Soelistyo bergabung dengan Gojek sebagai presiden tahun itu dan telah membantu mengembangkannya menjadi sekitar 20 layanan konsumen.
Ia diangkat menjadi co-CEO bersama dengan Aluwi pada Oktober 2019 ketika Makarim menerima jabatan menteri di pemerintahan Indonesia dan mengundurkan diri dari Gojek.
Co-founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, "Berdirinya GoTo Group membuktikan bahwa Anda dapat percaya pada 'impian Indonesia' dan mewujudkannya. Tujuan kami selalu untuk membangun perusahaan yang menciptakan dampak sosial dalam skala besar, mensetarakan dunia bisnis untuk para inisiator bisnis kecil dan memberi konsumen akses yang sama ke barang dan jasa di seluruh negeri.
"Selain mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, GoTo Group akan memudahkan masyarakat dari semua lapisan masyarakat untuk mengakses produk dan layanan berkualitas, kapan pun dan di mana pun. Jalan kita masih panjang untuk mencapai tujuan kita, tetapi hari ini menandai perjalan bersama dimulai," tutupnya.
Baca juga: "Gojek-Tokopedia, Kisah Perkawinan Dua Raksasa" oleh andry natawijaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H