Umat Muslim di seluruh dunia menandai akhir Ramadhan dengan Hari Raya Idul Fitri.
Sementara banyak perayaan massal Idul Fitri akan sekali lagi dibatasi oleh pembatasan sosisal sebagai akibat pandemi Covid-19, beberapa tradisi akan bertahan
Salah satunya adalah sapaan bahasa Arab yang akrab di telinga.
'Eid Mubarak' atau 'Selamat Idul Fitri' merupakan ucapan khas dimana para pengucapnya saling mendoakan satu sama lain.
Baca juga: "Kumpulan Ucapan Selamat Idul Fitri 2021 untuk Handai Taulan, Bisa Dikirim ke WhatsApp dan Media Sosial"
Apa makna dari 'Eid Mubarak'? Berikut penjelasannya.
Arti 'Eid Mubarak'
"Eid Mubarak" adalah frasa tradisional yang digunakan oleh umat Islam untuk saling menyapa selama perayaan Idul Fitri dan Idul Adha di akhir tahun.
Kata Arab "mubarak" diterjemahkan sebagai "diberkati," sedangkan "Eid" berarti pesta, festival atau perayaan, jadi "Eid Mubarak" secara harfiah dapat berarti "perayaan yang diberkati" atau "pesta yang diberkati", meskipun secara luas diartikan sebagai ucapan "selamat Idul Fitri".
Dengan cara yang persis sama, umat Islam sering mengucapkan "Ramadhan Mubarak" di awal bulan Ramadhan dan sepanjang bulan puasa.
"Ramadhan Kareem" lebih jarang digunakan, tetapi diterjemahkan sebagai "Ramadhan yang Penuh Berkah" - sementara frasa tersebut dapat digunakan sebagai ucapan dengan cara yang mirip dengan "Ramadhan Mubarak", frasa ini juga dapat merujuk perayaan bulan Ramadhan dalam konteks yang lebih luas.
Ada beberapa perdebatan seputar apakah penggunaan "Ramadhan Kareem" itu tepat, mengingat harapan kemurahan hati dapat dianggap bertentangan dengan prinsip puasa dan sholat yang penting dalam menjalankan bulan suci.
Namun, yang lain berpendapat bahwa sapaan bisa dengan tepat merujuk pada kemurahan hati yang kita tunjukkan kepada orang lain.
Khaled Boudemagh, sebagai seorang ahli bahasa yang berbasis di Dubai, berkata kepada Gulf News: "Ramadhan adalah bulan kemurahan hati, oleh karena kita mengucapkan 'Kareem' kepada orang lain."
Baik "Mubarak" dan "Kareem" berasal dari bahasa Arab, yang memiliki arti yang sama seperti yang dianugerahkan pada salam Idul Fitri dan Ramadhan.
Baca juga: "Saling Memaafkan (Tidak Hanya) di Hari Lebaran"
Apa Makna dari 'Selamat Idul Fitri' itu?
Idul Fitri dirayakan pada hari pertama bulan Syawal, bulan selanjutnya setelah Ramadhan berakhir.
Seperti awal Ramadhan, tanggal Idul Fitri ditentukan dengan melihat adanya bulan sabit yang umumnya muncul satu malam setelah bulan baru, dan menandai awal bulan Syawal yang merupakan bulan kesepuluh kalender Hijriah Islam.
Penampakan bulan tahun ini di Arab Saudi telah diperkirakan terjadi pada Selasa 11 Mei atau Rabu 12 Mei, dengan Hari Raya Idul Fitri dirayakan sehari kemudian.
Nama Idul Fitri berasal dari istilah Arab yang diterjemahkan sebagai "pesta berbuka puasa" dan menjadi hari libur umum bagi negara dengan mayoritas masyarakat Muslim, termasuk Indonesia.
Pada tahun-tahun normal, adalah tradisi bagi umat Islam untuk silaturahmi dan berkumpul bersama, dengan makanan (terutama makanan manis) dan gelar kebudayaan tersaji.
Baca juga: "Simak! Salat Ied di Luar Rumah Sesuai Protokol Kesehatan plus Tata Cara Salat Idul Fitri di Rumah"
"5 Kemenangan Baru Idul Fitri di Tengah Pandemi Covid-19"
Namun, karena pembatasan Covid-19 masih berlaku, aspek komunal Idul Fitri akan terhambat tahun ini.
Setelah Idul Fitri beberapa Muslim memutuskan untuk berpuasa selama enam hari berikutnya
Ini berasal dari keyakinan Islam bahwa perbuatan baik dalam Islam diberi pahala 10 kali, sehingga puasa selama 30 hari selama Ramadhan dan enam hari selama Syawal menciptakan niat baik yang bernilai satu tahun.
Eid Mubarak. Selamat Idul Fitri 1442 Hijriah. Mari kita songsong Hari Kemenangan di tahun 2021 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBaca juga tulisan kompasianers lainnya terkait Idul Fitri 2021 di sini:
"IDUL FITRI 2021: BENARKAH KITA SUDAH MERAIH KEMENANGAN?"