Banyak hadiah memiliki kegunaan yang terbatas; mainan, pakaian, dan gadget dengan cepat berganti dengan model yang lebih baru.
Pemberian uang ataupun instrumen finansial seperti saham dan reksadana memberi anak-anak Anda keuntungan dalam membuat pilihan.
Memberi hadiah anak uang bisa jadi trend, namun Anda harus memberi uang dengan bijaksana, dengan mengingat segala sesuatu mulai dari etiket hingga implikasi pajak.
Baik Anda memberikan uang kepada anak-anak untuk liburan, ulang tahun, atau wisuda, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu mereka memahami maksud Anda, pilihan mereka, dan nilai dari hadiah tersebut.
#1 Apa yang Ingin Anda Capai?
Sebelum memberikan hadiah uang, pahami alasan Anda melakukannya. Anda mungkin ingin mendanai tujuan masa depan seperti kuliah atau pensiun atau untuk mengajari seorang anak cara berinvestasi di saham atau reksa dana.
Baca juga: "Berapa Jumlah Saham yang 'Ideal' untuk Dikoleksi?" oleh Adica Wirawan
Anda mungkin ingin melihat kegembiraan di wajah anak Anda ketika mereka menyadari bahwa mereka memiliki uang sendiri untuk dibelanjakan.
Mungkin Anda tidak tahu apa yang harus dibeli untuk anak itu.
Masing-masing alasan ini harus ditangani dengan cara yang berbeda. Pastikan anak yang Anda beri tahu apa yang terikat; atau jika tidak ada, komunikasikan juga.
#2 Apa Arti Dari Memberi Uang Sebagai Hadiah bagi Seorang Anak
Anda mungkin secara tidak sengaja mengecewakan cucu berusia tujuh tahun saat Natal dengan menaruh cek di kaus kaki mereka.
Anak-anak yang lebih kecil umumnya tidak memahami konsep di balik cek, dan tidak akan memberikan banyak reaksi saat menerimanya.
Uang tunai bekerja lebih baik, tetapi itu pun harus dalam bentuk yang dapat dipahami oleh penerima.
Semua uang tampak sama bagi anak-anak yang lebih kecil, dan Anda mungkin perlu menyampaikan bahwa mereka mungkin tidak dapat memegang mata uang yang besar.
Bahkan, anak-anak yang benar-benar memahami perbedaan tersebut harus tahu bahwa mereka tidak akan dapat memegang beberapa lembar uang seratus ribu rupiah.
Jika Anda ingin memberi hadiah uang tunai, bagi menjadi bagilah dalam beberapa bagian yang dapat dipahami oleh seorang anak untuk membantunya belajar menangani uang.
Dengan cara ini, Anda tidak sepenuhnya terikat untuk mengawasi penggunaan uang tersebut, tetapi Anda telah menawarkan beberapa saran dan panduan tentang penggunaannya.
#3 Tetapkan Ekspetasi Atas Pemberian Hadiah Uang Dengan Hati-hati
Ini membantu Anda untuk menjadi jelas dan berhati-hati tentang niat Anda ketika Anda memulai pola pemberian hadiah, terutama ketika memberi uang dalam jumlah besar kepada anak-anak yang lebih tua atau dewasa.
Penerima dapat dengan cepat mengharapkan dan, dalam beberapa kasus, bergantung pada hadiah ini.
Mereka mungkin mulai menganggarkan untuk biaya kuliah, renovasi rumah, liburan tahunan, atau lainnya.
Jika Anda berniat memberi hadiah sekali atau hanya melakukannya secara sporadis, beri tahu anak Anda hal ini agar mereka dapat memiliki ekspektasi yang sesuai.
#4 Implikasi Pajak
Anda memberikan hadiah berupa saham atau reksadana walaupun atas nama Anak Anda haruslah mempertimbangkan implikasi pajak yang menjadi tanggung jawab.
Konsultasikan dengan ahli keuangan dan pajak Anda agar tidak ada komplikasi hukum dan pertanggungjawaban hukum atas pemberian hadiah tersebut jelas.
#5 Hadiah Hari Ini untuk Besok
Hadiah uang memiliki nilai tertentu ketika digunakan untuk mendanai impian masa depan seperti kuliah atau pensiun --- namun harus diinvestasikan dengan bijak.
Anda harus duduk bersama anak Anda dan berbicara tentang cara menginvestasikan uang untuk membuatnya tumbuh di masa depan, atau menghadiahkannya di samping buku keuangan pribadi.
Pada satu titik ketika anak sudah remaja, Anda juga dapat memasukkan uang ke dalam instrumen investasi, lalu berikan kata sandi kepada anak-anak Anda sehingga mereka dapat masuk dan mengikuti perkembangannya.
Penutup: Beban Dari Memberikan Hadiah Uang
Akhirnya, sama sekali tidak ada keraguan bahwa hadiah uang disertai dengan ekspetasi tertentu seperti yang diutarakan Raditya Dika, yaitu terkait masa depan.
Bagi orang tua lain, ada ekspektasi lebih besar, implikasi pajak atau perasaan tidak enak dari mereka yang menerima lebih sedikit atau tidak sama sekali.
Dengan semua emosi dan keserakahan yang terkait uang dan implikasi setelah memberi anak hadiah uang, pertimbangkan baik - baik memberi hadiah uang kepada anak selain dilatari kemudahan dan rasa senang memberi.
Baca juga: "Bagaimana Tanpa Hadiah Anak Tetap Termotivasi?" oleh Achmad Saifullah Syahid
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI