Final Liga Champions 2020-2021 akan mempertemukan Manchester City melawan Chelsea
Di tengah pertandingan bertajuk "All English Final," kehadiran pemain beragama Islam di dalam kedua klub memberikan pengaruh penting dalam perjalanan kedua tim musim ini.
Terdapat delapan pemain dengan agama Islam di final Liga Champions, dengan Chelsea memiliki 5 pemain berbanding Manchester City yang memiliki tiga.
Pada bagian pertama, kita akan berkenalan dengan 5 punggawa Muslim dari Chelsea, yaitu Antonio Rudiger, Edouard Mendy, Hakim Ziyech, Kurt Zouma, dan N'Golo Kante.
5 Pemain Muslim Chelsea
Antonio Rudiger
Antonio Rudiger merupakan pemain berkewarganegaraan Jerman dan merupakan keturunan dari keluarga yang berasal dari Sierra Leone..
Rudiger bermain untuk tim Jerman, Stuttgart sebelum bergabung dengan Roma dan pada 2017 dia pindah ke Chelsea.
Rudiger telah memberikan pengaruh di Chelsea sebagai bek dengan jersey nomor 2.
Bersama dengan tandemnya Andreas Christensen, Rudiger menjaga segalanya berjalan lancar di belakang lewat serangkaian clearance dan penjagaan ketat terhadap penyerang lawan.
Sebagai seorang Muslim yang taat, Rudiger sering menggunakan Twitter untuk menyebarkan semangat persaudaraan yang diusung umat Islam lewat momen seperti Bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Edouard Mendy
Ada banyak keraguan ketika Chelsea membeli Edouard Mendy pada awal musim 2020-2021. Dia tidak punya reputasi yang meyakinkan karena Mendy baru punya pengalaman dua musim bermain di Ligue 1 bersama Rennais.
Lima tahun sebelum dibeli Chelsea, Mendy masih bermain untuk klub Divisi Keempat kompetisi di Prancis. Namun, kiper Senegal ini membayar kepercayaan The Blues yang rela membayar 24 juta Euro (setara Rp418 miliar) kepada Rennais lewat penampilan berkelas.
Edouard Mendy telah mencetak rekor baru untuk clean sheet terbanyak yang dicatat klub Inggris dalam satu musim Liga Champions:
11 pertandingan
8 pertandingan tanpa kebobolan
8 kemenangan
Kebobolan 3 gol
Hanya 1 kekalahan
Edouard Mendy membuat sejarah di musim debutnya.
Hakim Ziyech
Sama seperti Mendy, Hakim Ziyech baru bergabung dengan Chelsea pada musim 2020-21 dengan biaya 37,8 juta atau setara Rp723,54 miliar.
Ziyech dikenal sebagai pemain muslim yang taat. Dia sangat dekat dengan ibunya terlihat dari foto yang pernah diunggahnya di Instagram.
Dalam suatu wawancara, Ziyech sempat berbicara mengenai masa sulit bersama orang tuanya. Saat baru pindah dari Maroko ke Belanda, kehidupannya tak mudah. Ayahnya meninggal dunia saat Ziyech masih berusia 10 tahun.
"Ibu saya tidak hidup dengan mudah. Dia baru berusia 18 tahun saat datang ke Belanda. Ayah saya berada di sini selama beberapa tahun dan ibu harus belajar bahasa di sini. Dia juga harus bekerja keras untuk membantu ayah saya," kata Ziyech dilansir Mirror.
"Hidup begitu sulit untuk kami. Ibu saya membesarkan sembilan anak dan itu tak mudah," tegasnya.
Kehilangan sang ayah menjadi hal tersulit bagi Ziyech. Namun, dia terus mengejar mimpinya sebagai pesepakbola profesional.
"Saya tak perlu pelatih mental untuk tetap kuat. Kehilangan sosok ayah adalah hal terburuk untuk seorang anak laki-laki. Segala sesuatu yang terjadi selanjutnya dalam hidup adalah relatif," ucapnya.
Di saat sulit, Ziyech tak pernah meninggalkan ajaran agamanya sebagai tiang keluarga. Salah satu buktinya dengan menjalankan puasa di bulan Ramadhan ketika tim yang dibelanya menghadapi jadwal padat.
Kurt Zouma
Pemain Muslim taat lainnya di Chelsea adalah Kurt Zouma.
Zouma telah mencatatkan 147 penampilan dengan 38 clean sheet sebagai bek The Blues. Pemain Chelsea itu sudah mencetak 10 gol dan memberikan 6 assist meski ia adalah seorang pemain bertahan.
Dengan kontribusinya terhadap kesuksesan Chelsea di Inggris, Zouma telah memenangkan 2 gelar EPL bersama Chelsea. Dia mendapatkan gelar pertama selama musim 2014/15 dan dia dinobatkan lagi selama musim EPL 2016/17.
Zouma adalah seorang Muslim yang sangat taat dan pada 2019 dia pergi ke Mekah di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji bersama pemain Manchester United, Paul Pogba.
N'Golo Kante
Kante adalah salah satu pemain penting Chelsea walau luput dari radar banyak orang.
Pemain asal Prancis menguasai segalanya, menggabungkan kecerdasan taktis dan kemampuan atletik yang tak tertandingi. Yang terakhir jelas menonjol, tetapi yang pertama menempatkannya pada posisi untuk memamerkan bakatnya.
Energinya yang tak terbatas memberi Mason Mount kebebasan untuk bergabung dengan Werner dan Christian Pulisic dalam serangan, dan menambah ruang terbuka di mana Jorginho bisa mendikte tempo di jantung barisan Thomas Tuchel.
Saran bahwa Kante hanya cocok untuk peran lini tengah defensif telah terbukti salah berkali-kali, dengan aksinya di semifinal Liga Champions menjadi bukti terbaru.
Ngolo Kante tidak pernah menyembunyikan keyakinan agamanya. Dia selalu terlihat di masjid berdoa kepada Allah dengan umat Islam lainnya.
Sementara beberapa pemain menyembunyikan agamanya, Kante adalah seorang Muslim yang konsisten menunjukkan ketaatannya.
Taat pada agama, sayang kepada orang tua, dan bekerja keras dalam melewati halang rintangan untuk merengguk kenikmatan. Tentu, kita bisa meneladani semangat dari pemain Muslim Chelsea di sisa bulan Ramadhan ini.
Baca juga: "Ketangguhan Chelsea, Bahan Introspeksi untuk Real Madrid" oleh Gobin Dd
