Melinda dan Bill Gates Bercerai, namun Yayasan Mereka Akan Terus Berkarya

Bill Gates dan Melinda Gates telah mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri pernikahan mereka setelah 27 tahun bersama

Bill dan Melinda menjelaskan dalam pernyataan bersama bahwa mereka "tidak lagi percaya kami dapat tumbuh bersama sebagai pasangan dalam fase selanjutnya dalam hidup masing - masing".

Bill Gates terkenal sebagai pendiri Microsoft, yang memanfaatkan kekayaan yang diakumulasinya dari perusahaan tersebut untuk bersama dengan Melinda Gates membentuk Bill & Melinda Gates Foundation pada tahun 2000.

Yayasan ini didirikan untuk meningkatkan kesehatan global dan menciptakan kesempatan yang sama bagi orang-orang di seluruh dunia.

Sejak saat itu, Gates Foundation telah berkembang menjadi salah satu - jika tidak yayasan amal terbesar di dunia, dengan jumlah sumbangan yang didistribusikan mencapai hampir $ 50 miliar (Rp 721 triliun)

Pada Mei 2020, Gates Foundation telah menjanjikan sumbangan hingga $ 300 juta (Rp 4 triliun) untuk memerangi pandemi yang disebabkan virus korona, dimana uang tersebut akan mendanai perawatan, deteksi, dan vaksin dalam melawan COVID-19.

Bill sebelumnya telah mengundurkan diri dari posisinya di Microsoft sebagai CEO (pada 2000), karyawan penuh waktu (pada 2008), dan anggota dewan perusahaan di Maret 2020 agar bisa lebih berfokus pada filantropi.

Melinda sebelumnya bekerja sebagai manajer pemasaran produk di Microsoft, dan mengawasi sejumlah peluncuran perangkat lunak sebelum keluar pada tahun 1996.

Tidak jelas apa dampak perpisahan pasangan Gates terhadap Gates Foundation.

Menurut pernyataan yang dirilis, Gates masih sama-sama percaya pada misi Gates Foundation, dan "akan melanjutkan pekerjaan kami bersama di yayasan" meskipun mereka berpisah.

Sementara Bill dan Melinda - bersama dengan sesama miliarder Warren Buffet - melayani sebagai wali untuk Gates Foundation, yayasan tersebut dipimpin oleh CEO Mark Suzman.

Sumber Kekayaaan Bill Gates

Bill Gates tercatat memiliki kekayaan bersih sebesar lebih dari $ 100 miliar (Rp 1,4 kuadriliun).

Terungkap bahwa pada 2017, Gates menyumbangkan 64 juta saham Microsoft, senilai sekitar $ 4,6 miliar (Rp 66 triliun), yang mengurangi kepemilikannya menjadi kurang lebih 1 persen.

Jadi, setelah menyaring saham Microsoft-nya dan menyumbangkan miliaran untuk amal, timbul pertanyaan: bagaimana Gates bisa mempertahankan kekayaan yang sangat besar itu?

Untuk memulai, ada baiknya melihat bahwa Microsoft menjadi perusahaan yang berkembang, dengan harga saham yang telah naik empat kali lipat di bawah kepemimpinan CEO saat ini, Satya Nadella, menurut metrik dari analis di Statista.

Dengan demikian sisa 1 persen saham Gates masih bernilai $ 7 miliar (Rp 101 triliun).

Business Insider melaporkan Bill & Melinda Gates Foundation memiliki aset sebesar lebih dari $ 40 miliar (Rp 577 triliun), sementara Gates memiliki entitas bernama Cascade Investment untuk mengelola kekayaan pribadinya, seperti dilansir surat kabar Financial Times (FT).

Melalui Cascade, Gates dikabarkan memiliki 47 persen jaringan hotel Four Seasons dan memiliki saham di grup Berkshire Hathaway, yang dimiliki juga oleh Warren Buffett.

Data yang dikumpulkan oleh Bloomberg Billionaires Index, yang saat ini mencantumkan kekayaan Gates sebesar $ 114 miliar (Rp 1,6 kuadriliun), menggambarkan kekayaannya timbul "dari usaha mandiri" dan menunjukkannya lintasan yang terus naik.

Analisis mengatakan bahwa kekayaan bersih Gates saat ini setara dengan 0,634% dari PDB AS.

"Gates ikut mendirikan Microsoft, pembuat perangkat lunak terbesar di dunia, dan memiliki sekitar 1 persen dari perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington," dalam analisis Bloomberg.

"Sisa kekayaannya dikelola melalui Cascade Investment, yang mengontrol saham di puluhan perusahaan publik termasuk Canadian National Railway, Deere dan Ecolab."

Forbes mencantumkan kekayaan bersih Bill Gates pada angka $ 109,1 miliar (Rp 1,5 kuadriliun) dengan properti dan aset real estat milik Gates diyakini bernilai ratusan juta Dolar Amerika.

Rumahnya sendiri, dijuluki Xanadu 2.0 yang mengambil referensi untuk film Orson Welles Citizen Kane, dilaporkan bernilai lebih dari $ 120 juta saja dan laporan menunjukkan dia membeli jet pribadi senilai sekitar $ 40 juta (Rp 1,7 triliun).

CNBC juga melaporkan bahwa Gates memiliki sebuah pulau di Belize bernilai sekitar $ 25 juta (Rp 360 miliar)

Mundur ke tahun 1994, Gates membeli buku "Codex Leicester" karya Leonardo da Vinci seharga $ 30,8 juta (Rp 444 miliar) yang menjadi showpiece dari koleksi seni dan kendaraan yang dimilikinya. (Rp 44 miliar) 

Dalam setahun sebelum pandemi, Gates mencatatkan kenaikan 16 persen pada kekayaan bersihnya meskipun masih menyumbangkan sebagian besar untuk amal.

Dia mengatakan kepada Bloomberg pada bulan September 2019 bahwa sekitar 60 persen (sekitar $ 60 miliar) asetnya adalah ekuitas.

Kesimpulan

Bagi Bill Gates, investasi cerdas dalam portofolio beragam aset keuangan, real estat, dan barang koleksi membantu memastikan bahwa kekayaannya akan terus tumbuh.

Namun di luar itu, misi filantropisnya untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk membantu dunia yang lebih baik mungkin menjadi investasi paling signifikan dan tentu saja warisan abadi.

Menarik untuk menyimak dampak dari perpisahan Melinda dan Bill Gates kepada aktivisme yang digalang oleh pasangan tersebut.