Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

5 Poin Review Liga Champions, Semifinal Leg 1

29 April 2021   14:16 Diperbarui: 29 April 2021   14:22 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, Keylor Navas salah menilai umpan silang De Bruyne yang bersarang di sudut jauh sebelum tendangan bebas Mahrez melewati lubang menganga di pagar betis PSG.

Mbappe dan Neymar dikunci pertahanan City

Duo bintang PSG, Neymar dan Kylian Mbappe. terlalu sulit untuk ditahan juara bertahan Bayern Munich di perempat final yang mendebarkan, tetapi City menunjukkan mengapa mereka memiliki rekor pertahanan terbaik di Liga Champions musim ini.

Neymar mengancam sejak awal lewat gerakan kakinya yang cepat dan mengundang pertahanan City untuk berkonsentrasi kepadanya, tetapi kemitraan bek tengah antara Ruben Dias dan John Stones sukses menggalang pertahanan pasukan Guardiola tetap kokoh.

Hanya sekali kecepatan Mbappe membuat Stones mati gaya, tetapi Marco Verratti gagal memanfaatkan umpan silang rendah pemain internasional Prancis itu dan membuang peluang untuk menggandakan keunggulan PSG di awal babak kedua.

Masih banyak yang harus dilakukan City di leg kedua pekan depan, tetapi PSG akan membutuhkan lebih banyak keajaiban dari dua pemain termahal di dunia jika mereka ingin meraih gelar juara Liga Champions kedua berturut-turut.

Chelsea menunjukkan kedigdayaan skuadnya

Chelsea, Manchester City, dan Real Madrid termasuk di antara 12 klub pendiri Liga Super Eropa (European Super League/ESL) yang berusaha mengganyang kompetisi Liga Champions Eropa, tetapi reaksi mereka sejak kemunculan ESL menjadi berbeda.

Niat Chelsea untuk mundur dari ESL memulai efek domino karena keenam klub Inggris yang terlibat kemudian memilih menarik diri dalam waktu 48 jam setelah rencana pendirian ESL dirilis.

Sementara itu, Presiden Madrid Florentino Perez dengan tegas mengatakan proyek ESL tetap berjalan, dengan hanya klubnya beserta Barcelona yang masih bertahan untuk meluncurkan ulang inisiasi tersebut di lain waktu.

Baca juga: "Linimasa Kelahiran dan Kematian Liga Super Eropa"

Keinginan Perez mendirikan kompetisi tersebut adalah pemasukan yang lebih besar bagi klub untuk dapat bersaing di bursa transfer.

Madrid tidak lagi menjadi klub yang digdaya di bursa sejak dihadapkan dengan kekayaan Timur Tengah yang dimotori langsung oleh negara seperti yang dipampangkan Manchester City dan Paris Saint-Germain, yang saling berhadapan di semifinal lainnya pada Rabu, ataupun bisa menandingi oligarki Rusia berupa Roman Abramovich yang menguasai Chelsea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun