Dua gerhana bulan, dua supermoon, dan bulan biru akan bintang dari jadwal bulan purnama 2021.
Yang pertama telah terjadi pada bulan April, tepatnya Selasa (27/4/2021).
Bulan purnama April yang dinamakan sebagai bulan purnama pink moon merupakan permulaan dari dua supermoon berturut-turut.
Supermoon sendiri adalah sebagai bulan purnama yang terjadi sekitar waktu yang sama dengan perigee, ketika orbit bulan paling dekat dengan Bumi.
Akibatnya, bulan tampak 7% hingga 14% lebih besar dan dapat terlihat hingga 30% lebih terang daripada bulan purnama biasa, terutama saat ia mulai terbit di cakrawala.
Perlu diketahui, jarak antara bulan dan bumi akan terdekat di bulan Mei, dengan bulan ada pada jarak 222.064 mil (357.378 kilometer) versus rata-rata 240.000 mil (384.400 km).
Setelah bulan purnama Pink Moon, fenomena bulan selanjutnya yang patut disimak akan terjadi di bulan depan.
Ya, pada bulan Mei 2021, akan ada Super Blood Moon dimana gerhana bulan akan memberi refleksi warna kemerahan.
Meskipun tidak akan ada dua bulan purnama dalam satu bulan lagi seperti yang terlihat pada Oktober tahun 2020, akan ada gerhana bulan lainnya yang diperkirakan terjadi pada 19 November.
Beaver Moon di bulan November akan terjadi bersamaan dengan fenomena gerhana bulan parsial, suatu gerhana dimana Bumi bergerak di antara Matahari dan Bulan Purnama, tetapi tidak sejajar satu sama lain.
April: Pink Moon (Supermoon)
27 April
Bulan purnama di bulan ini menandai Bunga mulai bermunculan, termasuk anggrek merah muda rerumputan yang tersebar luas atau phlox tanah liar.
Variasi lain menunjukkan lebih banyak tanda musim semi penuh, seperti Bulan Rumput Tumbuh, Bulan Telur, dan Bulan Ikan (umum di antara suku-suku pesisir).
Mei: Flower Moon (supermoon plus gerhana bulan total)
26 Mei
Bulan purnama Mei akan bertepatan dengan gerhana bulan total, membuat bulan tampak berwarna kemerahan berkarat karena bayangan Bumi menghalangi cahaya matahari untuk menyinari bulan.
Itulah sebabnya para ahli astronomi sering menyebut gerhana bulan sebagai "bulan darah".
Kedatangan bulan purnama di Mei menandai bunga mekar sempurna dan jagung siap ditanam sehingga bulan purnama pada waktu ini normalnya disebut Bulan Tanam Jagung dan Bulan Susu.
Juni: The Strawberry Moon
25 Juni
Bulan purnama di bulan Juni menandai stroberi liar tumbuh subur dan waktunya para pemetik buah -- buahan yang tumbuh liar untuk menuai.
Supermoon juga diperkirakan masih berlangsung hingga bulan purnama Juni.
Juli: The Buck Moon
24 Juli
Bulan purnama di bulan Juli diberikan nama rusa jantan yang biasanya mulai menumbuhkan tanduk berbulu beludru pada bulan Juli.
Agustus: Sturgeon Moon
23 Agustus
Sturgeon, suatu jenis ikan besar, paling mudah ditangkap selama bulan ini.
September: Harvest Moon
21 September
Banyak makanan pokok suku asli Amerika, seperti jagung, labu kuning, labu siam, kacang-kacangan, dan nasi, sudah siap untuk dikumpulkan kali ini.
Cahaya terang Harvest Moon memungkinkan petani Eropa bekerja hingga larut malam untuk memanen tanaman mereka.
Menariknya, Harvest Moon tidak selalu terjadi pada bulan September.
Secara tradisional, nama itu mengacu pada bulan purnama yang paling dekat dengan titik balik musim gugur di belahan bumi Utara, yang jatuh selama Oktober sekali atau dua kali dalam satu dekade.
Oktober: Hunter Moon
21 Oktober
Setelah ladang dipanen, daun-daun mulai berguguran dan hewan buruan menjadi gemuk dan siap dimakan.
Para pemburu biasanya berburu di bulan ini karena hewan menjadi mudah terlihat.
Terkadang, Harvest Moon terjadi di bulan Oktober, bukan September.
November: Beaver Moon (gerhana bulan parsial)
20 November
Pada gerhana matahari sebagian, piringan bulan hanya menutup sebagian dari piringan matahari di puncak gerhana.
Selalu akan ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan. Penampakan gerhananya tidak sempurna.
Jika tidak terjadi fenomena, bulan purnama di November diberikana nama mengikuti hewan berang -- berang yang biasanya sibuk di bulan ini mempersiapkan diri untuk musim dingin.
Desember: Cold Moon
19 Desember
Bulan purnama di bulan Desember identik dengan musim dingin di belahan bumi Utara.
Bulan purnama di bulan tersebut juga disebut Bulan Malam Panjang karena malam musim dingin memanjang dan bulan menghabiskan lebih banyak waktu di atas cakrawala dibandingkan matahari yang rendah.
Bulan Purnama di bulan Desember juga akrab disebut "Bulan sebelum Yule" oleh orang -- orang Kristiani.