Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Julian Nagelsmann: Berkenalan dengan Pengorbit Bakat Muda Sepak Bola

28 April 2021   10:20 Diperbarui: 28 April 2021   10:34 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain di bawah 25 tahun yang dibeli Nagelsmann selaam di Hoffenheim (harga menurut Transfermarkt, disusun oleh Jake Fenner)

Salah satu anekdot terbaik yang dapat Anda temukan tentang Julian Nagelsmann adalah bagaimana dia diperkenalkan dengan peran sebagai pelatih kepala.

Setelah memulai karir di dua klub rival Bayern Munich - Augsburg dan 1860 Munich - dia mengalami cedera lutut dan dipaksa pensiun di usia 21 tahun pada tahun 2008.

Dia lalu melanjutkan karir di luar lapangan; pertama sebagai pemandu bakat di bawah Thomas Tuchel - pelatih tim kedua Augsburg pada tahun 2008 -- lalu kemudian akademi sepak bola 1860 Munich.

Baca juga: "Usai Klopp Berlanjut ke Tuchel, Mari Bersiap Menyambut Julian Nagelsmann" oleh Galih Prasetyo

Dari sana, dia pindah dari Bavaria untuk pertama kalinya dalam karir sepak bolanya untuk bekerja di Baden-Wrttemberg bersama tim akademi Hoffenheim.

Setelah bertahun-tahun bekerja untuk akademi, pada 2015, Nagelsmann direstui menjadi pelatih tim utama Hoffenheim mulai musim berikutnya 2016/2017.

Namun, manajer mereka untuk musim 2015/2016, Huub Stevens, mengundurkan diri pada Februari karena kondisi kesehatan yang buruk.

Pada saat Nagelsmann menggantikan Stevens dalam kondisi terpaksa dan belum pada waktunya, timnya berada di urutan kedua terbawah liga dengan 14 pertandingan tersisa dan tujuh poin dari posisi aman.

Nagelsmann lalu menciptakan keajaiban, memenangkan setengah dari sisa pertandingan mereka dan menyelesaikan musim satu poin di dalam zona aman.

Tahun berikutnya, ia membimbing Hoffenheim finis ke-4 dan lolos untuk pertama kalinya ke di Liga Champions dalam sejarah klub.

Mereka yang menikmati Bundesliga sedikit banyak tahu pola pikir dari seorang Julian Nagelsmann yang kemudian melandasi taktik klubnya yang lalu menghasilkan banyak penghargaan.

Spekulasi juga merebak dan ia dikaitkan dengan posisi pelatih untuk klub seperti Tottenham Hotspur dan Manchester United selama beberapa tahun terakhir.

Mantan kiper internasional Hoffenheim dan Jerman Tim Wiese menjulukinya "mini-Mourinho" selama ia melatih di Sinsheim (markas Hoffenheim).

Tetapi dengan Bayern akhirnya menjadi pelabuhan Nagelsmann setelah dari RB Leipzig, penting bagi kita untuk memahami lebih dalam bagaimana Nagelsmann mengoperasikan timnya, apa filosofinya, dan apa yang diharapkan darinya selagi memegang Die Rekordmeister.

Darah Muda Untuk Sepak Bola

Akademi TSG Hoffenheim telah menghasilkan banyak pemain bagus dalam 1 dekade terakhir.

Mereka telah menjadi candradimuka; pemain seperti Niklas Sule, Jonas Hoffman, Davie Selke, Nadiem Amiri, dan Sead Kolasinac merupakan alumni dari klub tersebut.

Menjadi pelatih akademi di Hoffenheim, Nagelsmann memperoleh perspektif kunci tentang pentingnya akademi bagi tim utama.

Kesediaannya untuk mempromosikan, membeli, dan menggunakan pemain muda menjadi kontributor utama kesuksesan timnya.

Mari kita lihat daftar pemain yang dipromosikan Nagelsmann selama berada di Hoffenheim yang mendapatkan waktu bermain yang signifikan selama tiga musim dia melatih skuad utama:

  • Stefan Posch, salah satu pemain starter yang konsisten di bek tengah
  • Denis Geiger, cedera musim ini, tapi pemain nomor 8 yang cerdas
  • Kevin Akpoguma, bek sayap kunci
  • Christoph Baumgartner, secara luas dianggap sebagai pemain terbaik tim ini

Jika menurut Anda itu istimewa, lihat pemain yang dia bawa melalui bursa transfer:

Pemain di bawah 25 tahun yang dibeli Nagelsmann selaam di Hoffenheim (harga menurut Transfermarkt, disusun oleh Jake Fenner)
Pemain di bawah 25 tahun yang dibeli Nagelsmann selaam di Hoffenheim (harga menurut Transfermarkt, disusun oleh Jake Fenner)

Sementara sejumlah pemain tersebut tidak lagi di Hoffenheim, waktu bermain mereka di bawah Nagelsmann membantu menunjukkan kepada dunia bakat mereka dan membawa mereka ke tempat-tempat di mana mereka bisa sukses.

Sekarang pertimbangkan kesuksesan yang dicapai para pemain jebolan akademi RB Leipzig hari -- hari ini.

Meskipun Nagelsmann tidak bertanggung jawab atas promosi pemain seperti Dayot Upamecano, Ibrahima Konate, atau Marcel Sabitzer, dia bertanggung jawab untuk menempatkan mereka pada posisi yang tepat untuk sukses, yang telah dilakukannya dengan baik.

Leipzig saat ini memiliki usia skuad rata-rata hanya 24,6 tahun, dengan hanya Peter Gulasci, Philipp Tschauner, dan Kevin Kampl yang berada di atas usia 30 tahun.

Pembelian pemain yang dilakukan Nagelsmann mengarah pada pemain yang lebih muda dan terjangkau. Bahkan ketika dia pergi, Leipzig sudah siap menyongsong masa depan

Pembelian Julian Nagelsmann selama melatih RB Leipzig (disusun oleh Jake Fenner)
Pembelian Julian Nagelsmann selama melatih RB Leipzig (disusun oleh Jake Fenner)

Sehubungan dengan Bayern, ada peluang bahwa penonton akan melihat pemain yang lama dinantikan akhirnya bersinar karena diberi kesempatan.

Perhatikan lini tengah Bayern.

Mengingat pentingnya Sebastian Rudy untuk kesuksesan Nagelsmann di Hoffenheim, pandangan kemudian tertuju pada gelandang poros progresif Marc Roca.

Sementara posisi yang dimainkan Roca dalam kacamata sulit ditembus karena sudah ada nama Joshua Kimmich dan Leon Goretzka, kita bisa berharap bahwa Nagelsmann akan memberikan lebih banyak menit bermain kepada pemain yang lebih muda seperti Roca.

Lebih penting lagi, kedatangan Nagelsmann bisa menunjukkan ketergantungan yang lebih besar pada pengembangan pemuda.

Jelas sebagian besar pemain inti Bayern semakin menua, dengan proses regenerasi akan segera tiba.

Seiring biaya transfer untuk pemain muda bintang meningkat, akan semakin sulit untuk melepaskan mereka dari klub lama mereka..

Investasi yang lebih besar untuk pemain masa depan di Sabener Strasse (lokasi akademi Bayern) akan menjadi pertanda baik.

Bagian kedua akan membahas taktik yang diterapkan di dalam lapangan oleh Julian Nagelsmann.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun