Olimpiade Musim Panas 2020 yang akan diadakan di Tokyo, ditunda hingga 2021 karena wabah virus corona.
Olimpiade dijadwalkan berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus 2021, dengan Paralimpiade dijadwalkan berlangsung 24 Agustus hingga 5 September 2021.
Berikut fakta singkat dari Olimpiade Tokyo 2020.
Sejarah Penyelenggaraan Olimpiade Di Jepang
Ini adalah kali kedua Olimpiade akan diadakan di Tokyo, yang sebelumnya menjadi tuan rumah Olimpiade pada tahun 1964.
Tokyo sebelumnya gagal menjadi tuan rumah Olimpiade 2016.
Olimpiade Musim Dingin 1972 dan 1998 juga diselenggarakan oleh Jepang, masing-masing di Sapporo dan Nagano.
Persiapan Fisik Olimpiade Tokyo 2020
Pemerintah Jepang awalnya memilih arsitek Inggris-Irak Zaha Hadid untuk merancang Stadion Nasional Tokyo yang baru, meskipun proyek tersebut kemudian diberikan kepada arsitek Kengo Kuma menyusul kritik dan biaya yang membengkak.
Baca juga ulasan skandal yang menimpa Olimpiade Tokyo 2020 persembahan kompasianers berikut ini:
"Olimpiade Tokyo yang Tercoreng Omongan Mori" oleh T.H. Salengke
"Pelajaran Moralitas dari Mundurnya Ketua Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori" oleh Ronny Rachman Noor
Kuma mengambil lebih dari 70.000 kaki kubik kayu dari masing-masing 47 prefektur di negara itu untuk mendekorasi ulang stadion tersebut.
"Kami ingin menciptakan sesuatu yang mewakilkan pemikiran orang-orang tentang lingkungan atau Bumi pada saat itu," kata Kuma kepada CNN dalam sebuah wawancara pada Juni 2019.
Atlet yang berkompetisi dalam pertandingan tersebut akan tidur di rangka tempat tidur yang terbuat dari karton dan kasur yang terbuat dari plastik untuk mengurangi jejak karbon acara tersebut, menurut penyelenggara.
Linimasa Olimpiade Tokyo 2020
23 Mei 2012 - Istanbul, Madrid dan Tokyo diumumkan sebagai tiga finalis tuan rumah Olimpiade 2020.
7 September 2013 - Kota pemenang, Tokyo, diumumkan di Buenos Aires.
3 Agustus 2016 - Komite Olimpiade Internasional (IOC) menambahkan lima olahraga baru ke dalam permainan: skateboard, karate, selancar, olahraga panjat tebing, dan bisbol / softball.
April 2017-Maret 2019 - Komite Penyelenggara Tokyo 2020 meluncurkan kampanye "Everyone's Medal", menyerukan kepada warga untuk menyumbangkan perangkat logam mereka yang dapat dilucuti untuk medali Olimpiade dan Paralimpiade.
Lebih dari 6 juta ponsel bekas, atau sekitar 79.000 ton ponsel bekas dan perangkat elektronik kecil lainnya, dikumpulkan.
28 Februari 2018 - Maskot untuk pertandingan Olimpiade dan Paralimpiade diumumkan. Menurut penyelenggara, maskot adalah dua makhluk superhero futuristik dengan "kepribadian yang berlawanan" tetapi "saling menghormati dan merupakan teman yang sangat baik."
21 Juli 2018 - Nama maskot Olimpiade dan Paralimpiade terungkap.
Miraitowa, dilafalkan "miray-towa," adalah maskot Olimpiade berwarna biru dan putih. Nama ini menggabungkan kata-kata Jepang mirai, yang berarti masa depan, dan towa, yang berarti keabadian.
Someity, dilafalkan "soh-may-tee," adalah maskot Paralimpiade merah muda dan putih. Someity dinamai menurut varietas bunga sakura Someiyoshino, dan frasa bahasa Inggrisnya "begitu perkasa".
7 Agustus 2018 - Panitia Olimpiade Tokyo 2020 mengatakan akan menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk meningkatkan keselamatan dan membuat jalur keamanan lebih efisien bagi peserta.
Semua individu yang terakreditasi, termasuk atlet, ofisial, staf, dan pers, gambar wajah mereka akan disimpan dalam database dan dicocokkan saat masuk.
24 Juli 2019 - Desain medali baru disajikan. Mereka memiliki penampilan seperti kerikil dan berukuran diameter 8,5 cm. Semua medali akan berbahan dasar emas, perak dan perunggu (dalam hal ini, tembaga dan seng) yang dilucuti dari ponsel donasi dan elektronik lainnya.
4 Desember 2019 - Menurut laporan Greenpeace, radiasi tinggi dapat dideteksi di kompleks olahraga di timur laut prefektur Fukushima Jepang, di mana estafet obor Olimpiade akan dimulai pada 26 Maret 2020.
Menanggapi laporan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mengatakan telah melakukan dekontaminasi lebih lanjut. Pemantauan radiasi di stadion juga akan ditingkatkan.
15 Desember 2019 - Stadion yang akan menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade dan Paralimpiade diresmikan.
Stadion dengan 68.000 kursi, dirancang oleh arsitek Kengo Kuma, menelan biaya 157 miliar yen ($ 1,4 miliar).
10 Januari 2020 - Panduan tiga halaman yang diberikan oleh IOC memperingatkan para atlet untuk tidak melakukan protes di lapangan, di tribun medali, di Desa Olimpiade atau selama Upacara Pembukaan atau Penutupan.
Panduan baru ini juga mencakup tanda-tanda politik dan ban lengan.
Baca juga: "Olimpiade Tokyo 2021 Berlangsung dalam Kegamangan"
12 Maret 2020 - Upacara pencahayaan berlangsung di Olympia, Yunani dengan peserta terbatas selagi pandemi COVID-19 mulai merebak.
Estafet ke setiap negara ditunda untuk menghindari munculnya kerumunan besar menyambut Api Olimpiade.
Torch Relay dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke 47 prefektur di Jepang selama 121 hari mulai 26 Maret 2020.
24 Maret 2020 - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan IOC setuju untuk menunda Olimpiade hingga 2021.
Juga diumumkan bahwa ajang olahraga terbesar dunia tersebut akan tetap diberi nama Tokyo 2020 meskipun telah ditunda.
30 Maret 2020 - IOC mengumumkan bahwa Olimpiade Tokyo akan diselenggarakan dari 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
22 Desember 2020 - Panitia penyelenggara mengatakan permainan yang ditunda akan menelan biaya $ 15,4 miliar, $ 2,8 miliar lebih dari yang diproyeksikan semula.
