Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Teladan R.A. Kartini untuk Wanita Mandiri

20 April 2021   13:55 Diperbarui: 20 April 2021   14:18 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raden Adjeng Kartini merupakan panutan yang dampaknya menjamah hingga kini (Wikimedia Commons/GPL FDL via kompas.com)

R.A. Kartini dilahirkan dalam keluarga bangsawan Jawa pada tanggal 21 April 1879.

Dia memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikannya tetapi ini tidak tersedia untuknya atau gadis-gadis muda lainnya dalam masyarakat Jawa.

Hal ini mendorongnya untuk menulis tentang pandangannya dalam serangkaian surat yang kemudian diterbitkan sebagai buku Habis Gelap Terbitlah Terang (buku ini di luar negeri memiliki judul Letters of a Javanese Princess).

Dalam surat-suratnya, Kartini menulis tentang pandangannya tentang kondisi sosial yang berlaku saat itu, khususnya kondisi perempuan pribumi Indonesia.

Sebagian besar suratnya memprotes kecenderungan budaya Jawa yang menghambat perkembangan perempuan.

Dia ingin wanita memiliki kebebasan untuk belajar dan belajar.

Kartini menulis tentang ide dan ambisinya yang didasarkan pada kepercayaan pada Tuhan, kebijaksanaan, dan keindahan, bersama dengan kemanusiaan dan nasionalisme.

Warisannya tetap hidup di Sekolah Kartini dan pekerjaan luar biasa yang dia lakukan dirayakan setiap tahun pada hari ulang tahunnya, 21 April.

Inspirasi Kartini sangat mempengaruhi masyarakat perempuan yang membuat mereka percaya dan berjuang di semua bidang profesional dan aspek sosial.

Kartini hidup di hati setiap gadis dan wanita Indonesia sebagai seseorang yang memberikan teladan untuk mewujudkan mimpi menjadi nyata.

Berdasarkan sejarah, ada 4 sifat dari R. A. Kartini yang dapat kita teladani sebagai wanita yang mandiri berikut ini!

1. Berspektif luas dan rajin

Dulu, yaitu pada masa R.A. Zaman Kartini, pendidikan merupakan hal yang sangat jarang dilakukan bagi perempuan, apalagi jika seseorang tidak memiliki status sosial yang tinggi.

Namun, R.A. Kartini tidak mudah menyerah untuk memperkaya dirinya dengan mempelajari berbagai ilmu, baik melalui buku maupun berbagai surat kabar.

Bagi Kartini, keterbatasan mengenyam pendidikan bukanlah halangan bagi seseorang untuk terus berkarya.

Jadi sebagai wanita mandiri, Anda juga harus terbuka dan rajin dengan usaha yang Anda jalankan.

2. Bersikaplah murah hati dan ingin memberdayakan orang lain

Kartini merupakan sosok yang memiliki jiwa pendidik sehingga sangat senang berbagi ilmu yang dimilikinya dengan sesama.

Beberapa diantaranya seperti membaca, menulis, memasak, dan menjahit.

Hal tersebut dilakukan karena Kartini meyakini bahwa setiap perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki, baik dalam hal pekerjaan, pendidikan, dan berpendapat.

Sebagai wanita mandiri, Anda juga harus berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kolega Anda. Ini akan membantu Anda dan kolega Anda untuk terus berkembang.

3. Berani dan optimis

Menjadi perempuan yang memperjuangkan kesetaraan memang tidak mudah, apalagi di zaman Kartini.

Baca juga: "Apa Itu Pemberdayaan Perempuan? Tantangan dan Harapan di Tingkat Global"

Pandangan Kartini saat itu tentu saja ditentang oleh masyarakat karena menganggap perempuan tidak bisa keluar rumah, belajar, apalagi mencapai cita-cita yang diinginkannya.

Meski demikian, Kartini tetap berani membuka tempat khusus yang bisa menjadi wadah berbagi ilmu dengan perempuan dan anak-anak.

Dia percaya bahwa hal-hal yang dia lakukan memiliki pengaruh besar di masa depan.

Untuk meniru sifat Kartini, Anda sebagai womenpreneur mampu menelurkan ide dan inovasi atas usaha yang Anda kerjakan.

4. Jangan bergantung pada orang lain

Ketika Kartini terisolir, dia tidak tinggal diam, tetapi mencari cara agar dia tetap bisa berkontribusi untuk orang-orang di sekitarnya.

Selain itu, Kartini juga belajar menulis surat dan berbagi pengalaman dengan teman-temannya yang bertanya.

Hal ini memungkinkannya membangun sekolah putri pertama di Jawa

Lantas, bagaimana caranya agar Anda menjadi womenpreneur yang tidak bergantung pada orang lain?

Sebagai womenpreneur, pada dasarnya Anda tidak bisa bekerja sendiri.

Namun, Anda tetap bisa menjadi wanita mandiri, dari mampu menyelesaikan tanggung jawab Anda hingga mengambil keputusan dalam situasi yang mendesak.

Setiap orang berhak memperjuangkan mimpinya, termasuk menjadi womepreneur.

Akan selalu ada tantangan, tetapi Anda, perempuan, tidak boleh menjadikannya sebagai alasan untuk mudah menyerah pada hal-hal yang telah diimpikan.

Baca juga: "Kartini Zaman Now Bekerja dari Rumah? Bisa Banget" oleh Beti.MC

Pada hari ini, kita ingin mengingat langkah luar biasa yang diambil Kartini muda menuju ide besar pemberdayaan perempuan dan saya ingin mengucapkan Selamat Hari Kartini kepada semua Kartini dan terus mewujudkan semangat wanita luar biasa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun