Pandangan Kartini saat itu tentu saja ditentang oleh masyarakat karena menganggap perempuan tidak bisa keluar rumah, belajar, apalagi mencapai cita-cita yang diinginkannya.
Meski demikian, Kartini tetap berani membuka tempat khusus yang bisa menjadi wadah berbagi ilmu dengan perempuan dan anak-anak.
Dia percaya bahwa hal-hal yang dia lakukan memiliki pengaruh besar di masa depan.
Untuk meniru sifat Kartini, Anda sebagai womenpreneur mampu menelurkan ide dan inovasi atas usaha yang Anda kerjakan.
4. Jangan bergantung pada orang lain
Ketika Kartini terisolir, dia tidak tinggal diam, tetapi mencari cara agar dia tetap bisa berkontribusi untuk orang-orang di sekitarnya.
Selain itu, Kartini juga belajar menulis surat dan berbagi pengalaman dengan teman-temannya yang bertanya.
Hal ini memungkinkannya membangun sekolah putri pertama di Jawa
Lantas, bagaimana caranya agar Anda menjadi womenpreneur yang tidak bergantung pada orang lain?
Sebagai womenpreneur, pada dasarnya Anda tidak bisa bekerja sendiri.
Namun, Anda tetap bisa menjadi wanita mandiri, dari mampu menyelesaikan tanggung jawab Anda hingga mengambil keputusan dalam situasi yang mendesak.
Setiap orang berhak memperjuangkan mimpinya, termasuk menjadi womepreneur.