GIC telah menyatakan komitmennya untuk menyerap sebagian saham baru Bank Jago yang akan diterbitkan melalui rights issue dengan menyuntikkan dana sekitar Rp 3,15 triliun.
Saat ini (per penutupan perdagangan hari Kamis 15 April) harga saham PT Bank Jago Tbk berada di kisaran Rp.11.000 -- 11.125, level yang tergolong premium sebenarnya jika melihat level indeks benchmark (Jakarta Composite Index) yang hanya berkisar 6.200.
Level harga premium ini bisa jadi terpicu karena bank tersebut memang memiliki potensi yang besar, namun bisa juga terjadi karena ekspektasi investor yang berlebihan karena Bank Jago telah dicap sebagai 'bank digital' (bank masa depan).
Yang jelas, nilai saham Bank Jago saat ini melebihi saham bank kategori BUKU III dan BUKU IV, dengan pengecualian hanya saham Bank Central Asia (yang saat ini diperdagangkan sekitar Rp 31.400).
Hubungan Bank Jago-Gojek-Tokopedia
Bagaimana kedepannya hubungan Bank Jago dan Gopay tidak pernah diungkapkan kepada publik.
Namun, sebagai perusahaan fintech, Gopay yang bukan merupakan bank pada dasarnya tidak dapat memperluas layanannya lebih jauh.
Meski memiliki keterbatasan, Gopay yang baru beroperasi selama 5 tahun ini telah menjangkau sekitar 200 kabupaten / kota di seluruh Indonesia.
Gojek juga mengklaim bahwa transaksi melalui Gopay mencapai sekitar Rp. 170 triliun dalam satu tahun pembukuan 2020.
Bayangkan jika Jago Bank akan menjadi pintu masuk bagi Gopay untuk memperluas jaringan layanannya - seperti transfer dana atau pemberian kredit untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Head of Corporate Communications Gopay, Winny Triswandhani, pernah mengatakan total pedagang Gopay mencapai lebih dari 500.000 pedagang, sekitar 95 persennya adalah UMKM.
Di sisi lain, potensi dana pihak ketiga terlihat menjanjikan dengan 38 juta pelanggan aktif yang menggunakan aplikasi Gojek.