Fresh Graduate yang kesulitan menembus dunia kerja.
Karena pendidikan tinggi tidak menjembatani kesenjangan antara kurikulum dan tuntutan dunia nyata, banyakUntuk menyelesaikan apa yang disebut "catch-22", "Anda tidak bisa mendapatkan pengalaman tanpa memiliki pengalaman terlebih dahulu," lulusan pendidikan tinggi banyak memilih untuk melanjutkan kuliah kembali dengan harapan bahwa gelar lain akan memberikan jawaban atas pertanyaan kuno, "Apa yang saya inginkan menjadi saat dewasa nanti?"
Jadi, bagaimana Anda mendapatkan pengalaman tanpa memiliki pengalaman?
Langkah pertama adalah mengidentifikasi pekerjaan pertama paling strategis yang tersedia - pekerjaan yang menetapkan dasar untuk karier yang berkelanjutan dan memberi Anda alat yang Anda butuhkan untuk mencapai langkah berikutnya.
Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, bukan?
Dengan pemberi kerja yang terkadang ragu-ragu untuk merekrut lulusan baru, fresh graduate perlu menjadi kreatif untuk mendapatkan pekerjaan pertama mereka.
Saran terbaik yang ada? Ciptakan karier Anda dengan mendapatkan berbagai pengalaman sejak dini - meskipun itu adalah pekerjaan magang atau posisi sukarela yang tidak dibayar, lalu carilah bantuan - seperti mentor di bidang yang Anda inginkan - untuk memandu Anda melalui proses membangun karir.
Baca juga: "Salah Jurusan? 3 Tips Membangun Karier yang Berbeda dari Pendidikan Anda"
Berikut beberapa kiat untuk memulai karier yang tidak pernah mereka ajarkan kepada Anda di sekolah!
1. Bersikaplah strategis terkait pekerjaan pertama Anda.
Lihat pekerjaan pertama Anda sebagai cara untuk mencapai tujuan tertentu.
Jika Anda lulus dengan gelar umum dan tidak yakin kaitannya kepada pekerjaan yang tersedia, tidak masalah.
Dekati pekerjaan pertama ini melalui lensa eksplorasi diri untuk membantu Anda lebih memahami apa yang Anda suka dan tidak suka.
Cari tahu tugas dan tanggung jawab apa yang Anda inginkan.
Mengerjakan pekerjaan dengan kontrak pendek adalah cara yang bagus untuk mendapatkan berbagai pengalaman.
Setelah Anda menemukan bidang apa yang Anda sukai, Anda dapat menggunakan pengetahuan ini untuk meyakinkan pemberi kerja bahwa Anda tahu apa yang Anda cari.
Pemberi kerja jauh lebih tertarik pada aplikasi dunia nyata daripada teori, jadi jika tujuan Anda adalah mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin di bidang Anda, temukan peran yang memberi Anda berbagai eksposur.
2. Jangan berkomitmen pada pendidikan lanjut sebelum memetakan rencana karier.
Tunda investasi di lebih banyak pendidikan tinggi sampai Anda selesai memetakan rencana karir dan hidup Anda.
Percaya atau tidak, jurusan kuliah Anda tidak selalu berujung kepada pekerjaan impian yang Anda impikan di perguruan tinggi, jadi yang terbaik adalah meluangkan waktu sebelum berkomitmen untuk tahun-tahun berikutnya di sekolah.
Setelah Anda selesai melakukannya, tuliskan tujuan Anda, dan jujurlah: apakah gelar yang lebih tinggi diperlukan untuk membawa Anda ke tujuan akhir atau dapatkah Anda mencapainya lebih cepat dengan kursus online, kelas malam, atau sertifikasi khusus?
Dari situ Anda bisa benar -- benar memutuskan apakah investasi untuk pendidikan lanjut sudah tepat.
3. Carilah pakar untuk memandu perjalanan karier Anda, bukan hanya keluarga.
Terlepas dari niat terbaik mereka, keluarga dan teman merupakan konselor karier yang buruk.
Lupakan fakta bahwa kebanyakan orang tua tidak menyadari perubahan besar dalam penciptaan lapangan kerja saat ini.
Orang tua Anda kemungkinan besar adalah tradisionalis yang masih memasukkan "dokter", "pengacara", atau "guru" sebagai profesi ideal dalam pikiran Anda.
Dan karena mereka menginginkan yang terbaik untuk Anda, nasihat mereka berasal dari emosi, bukan logika, yang berarti sepenuhnya bias.
Lakukan riset, jelajahi LinkedIn, dan mulai membangun jejaring prefesional.
Temui orang yang dianggap ahli atau mereka yang terdepan di bidang impian Anda, dan tanyakan bagaimana mereka mencapai kesuksesan mereka.
Mereka biasanya akan memberikan saran jitu dan membantu Anda mengembangkan jejaring profesional Anda.
Taruh resume Anda pada laman pencari kerja, dan, jika Anda ingin hasil lebih cepat, cobalah agen penyalur kerja / pelatih karir untuk pengalaman yang lebih pribadi dan langsung.
4. Pikirkan "keahlian khusus".
Semakin banyak Anda bisa memperoleh keterampilan yang diminta, semakin Anda bisa dipasarkan di dunia bakat.
Buka Indeed.com untuk mengetahui pekerjaan khusus apa yang terkait dengan bidang yang Anda inginkan dan berlokasi di daerah Anda.
Catat jumlah posisi level awal yang tersedia, Anda pasti ingin melihat angka yang tinggi karena itu menandakan besarnya peluang untuk diterima.
Baca juga: "Apakah Jurusan Sosial Menjanjikan untuk Karier di Masa Depan?"
Lihatlah deskripsi pekerjaan, dan bangun keterampilan yang Anda butuhkan pada pekerjaan itu.
5. Pertimbangkan bidang pekerjaan yang memang sedang dibutuhkan.
Forbes baru saja merilis 10 Pekerjaan Paling Menjanjikan hingga tahun 2025 berdasarkan statistik milik Bureau of Labor Statistics.
Dalam list tersebut, tidak ada disebutkan pekerjaan berupa dokter, pengacara, dan guru.
Sebaliknya, pekerjaan terkait pembangunan berkelanjutan, teknologi informasi, dan eksplorasi luar angkasa adalah beberapa peran yang sangat dibutuhkan.
Bersikaplah terbuka terhadap peluang baru, teliti semua pekerjaan baru dan menarik di luar sana, dan berbicaralah dengan orang-orang yang sudah terjun di dalamnya.
Baca juga: "10 Jurusan yang Paling Menjanjikan dalam 5 Tahun ke Depan"
Percayalah, Anda punya potensi jauh luar biasa dan tidak dikungkung oleh label Fresh Graduate.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H