Selain bisa menjadi bekal bertahan hidup dan mencari nafkah, perempuan yang berwawasan juga akan membagikan manfaatnya kepada keluarga, komunitas, dan calon generasi selanjutnya.
Bagaimana kondisi dan perkembangannya di tingkat global? Berikut ulasan pemberdayaan perempuan berdasarkan data World Vision.
Apa pemberdayaan perempuan?
Pemberdayaan perempuan dapat didefinisikan untuk mempromosikan rasa harga diri perempuan, kemampuan mereka untuk menentukan pilihan mereka sendiri, dan hak mereka untuk mempengaruhi perubahan sosial bagi diri mereka sendiri dan orang lain.
Hal ini terkait erat dengan pemberdayaan perempuan - hak asasi manusia yang juga merupakan kunci untuk mencapai dunia yang lebih damai dan sejahtera.
Di negara-negara Barat, pemberdayaan perempuan seringkali dikaitkan dengan fase tertentu dari gerakan hak-hak perempuan dalam sejarah.
Gerakan ini cenderung dibagi menjadi tiga gelombang, yang pertama dimulai pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 di mana hak pilih merupakan fitur utama. Gelombang kedua tahun 1960-an mencakup revolusi seksual dan peran perempuan dalam masyarakat. Feminisme gelombang ketiga sering terlihat dimulai pada tahun 1990-an.
Pemberdayaan perempuan dan mempromosikan hak-hak perempuan telah muncul sebagai bagian dari gerakan global utama dan terus melakukan terobosan baru dalam beberapa tahun terakhir.
Hari-hari seperti Hari Pemberdayaan Perempuan Internasional pada 22 Desember dan Hari Kartini yang diperingati pada 21 April di Indonesia juga mendapatkan momentumnya. Namun, terlepas dari kemajuan besar, perempuan dan anak - anak terus menghadapi diskriminasi dan kekerasan di setiap bagian dunia.
- 750 juta perempuan dan anak perempuan yang hidup hari ini menikah sebelum usia 18 tahun
- 1 dari 5 perempuan mengalami kekerasan fisik atau seksual dalam 12 bulan terakhir
- Rata-rata hanya 23,7 persen representasi perempuan pada perpolitikan di setiap negara di seluruh dunia
Prinsip Pemberdayaan Perempuan
Dibuat atas kolaborasi antara UN Global Compact dan UN Women, Prinsip Pemberdayaan Perempuan digunakan untuk memberdayakan perempuan di pasar, tempat kerja, dan komunitas.
Ketujuh Prinsip tersebut adalah:
Prinsip 1: Menciptakan kepemimpinan perusahaan tingkat tinggi untuk kesetaraan gender
Prinsip 2: Perlakukan semua orang secara adil di tempat kerja, hormati dan dukung non-diskriminasi dan hak asasi manusia
Prinsip 3: Menjamin kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan semua pekerja, baik laki-laki atau perempuan
Prinsip 4: Mempromosikan pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesional bagi perempuan
Prinsip 5: Menerapkan rantai pasokan, praktik pemasaran, dan pengembangan usaha yang memberdayakan perempuan
Prinsip 6: Memperjuangkan kesetaraan melalui inisiatif dan advokasi komunitas
Prinsip 7: Ukur dan laporkan secara publik tentang kemajuan untuk menciptakan kesetaraan gender
Kutipan tentang pemberdayaan perempuan
Dengan membela kesetaraan, perempuan telah membantu perempuan lain berbicara dan memberdayakan mereka. Berikut beberapa contoh perempuan terkemuka yang berbicara tentang kesetaraan perempuan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!