Serum Institute dikontrak untuk memproduksi 550 juta dosis vaksin Oxford / AstraZeneca dan 550 juta dosis vaksin Novavax untuk Covax pada tahun 2021 dan 2022 menurut data dari awal Maret.
Amankah vaksin Astra-Zeneca? Baca fakta bagian pertama dan bagian kedua pada tautan
WHO mengatakan Covax sedang berdiskusi dengan pemerintah India untuk memastikan pengiriman beberapa batch vaksin dapat diselesaikan pada bulan Maret dan April.
Novavax mengatakan tidak terpengaruh oleh tindakan pengendalian ekspor karena tidak berencana untuk meminta otorisasi untuk vaksinnya, yang masih dalam uji klinis, hingga kuartal kedua tahun ini.
"Kami percaya bahwa pertanyaan tentang izin ekspor akan segera diselesaikan," ungkap juru bicara Novavax. AstraZeneca tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kementerian luar negeri India pada media lokal mengatakan bahwa mereka menyangkal adanya larangan ekspor vaksin yang diproduksi di dalam negeri mereka.
Dikutip dari The India Times, juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi mengatakan bahwa India memang menerima permintaan suplai lebih banyak lagi dari luar negeri, namun dalam menyanggupinya akan memperhatikan kebutuhan domestik.
Johnson & Johnson, yang masih dalam proses menyiapkan produksi di India melalui mitra lokalnya, Biological E, juga kecil kemungkinan terpengaruh oleh situasi ini.
J&J memiliki perjanjian tidak mengikat untuk memasok Covax dengan dosis 500 juta vaksin dengan perusahaan tidak memberikan komentar lebih lanjut.
India mengalami peningkatan tajam dalam kasus COVID-19 dan bersiap untuk memperluas kampanye vaksinasi untuk orang berusia 45 tahun ke atas pada 1 April.
Pemerintah ingin permintaan untuk inokulasi domestik telah diamankan sebelum menyelesaikan pengiriman ekspor dilanjutkan, kata para ahli.