Kita semakin mendekati pementasan final Copa del Rey 2019/20 setelah satu tahun tertunda.
Final Piala Raja Spanyol untuk pertama kalinya akan diperebutkan antara dua klub terbesar dari wilayah Basque, Athletic Bilbao dan Real Sociedad dalam tajuk Derby Basque.
Selain bisa dilihat sebagai perayaan akan kualitas sepak bola dari Basque, final ini dan final Barcelona-Athletic untuk gelaran 2020/21 memunculkan statistik yang menarik.
Setengah dari sepuluh final Copa terakhir akan melibatkan satu klub yang bermarkas di provinsi Basque (Athletic Bilbao, Real Sociedad dan Alavs).
Fakta menarik apa lagi yang akan ditampilkan pada final di Estadio de la Cartuja di kota Sevilla pada Sabtu malam waktu Spanyol tersaji di bawah ini.
1. Pertemuan ke 168 setelah pertama kali dimainkan pada 112 tahun yang lalu
Sepak bola tetap menjadi olahraga paling populer di Basque dan cikal bakal sepak bola modern di Spanyol datang dari wilayah ini.
Derby Basque pertama kali dimainkan pada April 1909 dan telah menarik perhatian penggemar sepak bola lokal hingga global saat ini.
Pertandingan Derby Basque identik dengan pertandingan yang mempertemukan Athletic Bilbao dan Real Sociedad sebagai dua klub terbesar dari Provinsi Basque.
Klub-klub lain di wilayah tersebut yang juga dikenal publik antara lain: CA Osasuna, Deportivo Alavs, dan SD Eibar juga lalu lalang di kompetisi La Liga; pertandingan yang melibatkan Athletic Bilbao dan Real Sociedad melawan salah satu dari mereka juga sering disebut sebagai "Mini Derby Basque".
2. Tradisi Unik Suporter Sebelum Derby Basque
Walaupun bernama Derby Basque, pendukung kedua tim dikenal akrab dan memiliki tradisi untuk berkumpul bersama sebelum pertandingan derby dimulai.
Pendukung kedua tim secara tradisional berkumpul di dalam dan di sekitar stadion pada hari pertandingan dan ambil bagian dalam acara seperti 'kalijera' (parade pendukung dari pusat kota ke stadion) dan 'El Bertso-Derbia', kontes menyanyi dan puisi antara dua kelompok supporter dalam gaya tradisionla yang disebut Bertsolaritza. Anda bisa menikmatinya dari video di bawah:
Keharmonisan suporter Bilbao dan Sociedad dipuji sebagai gambaran bahwa rivalitas antara klub satu wilayah tidak perlu baku hantam antar suporter, dan meskipun insiden pernah terjadi di dalam stadion, sumpah serapah biasanya diarahkan ke pemain yang sedang berlaga daripada sesama penggemar di stadion.
3. Bilbao Dan Sociedad Sukses Bersama Pemain Lokal
Baik Athletic Bilbao dan Real Sociedad menikmati periode sukses besar di awal 1980-an dengan memenangkan empat gelar nasional berturut-turut di antara mereka selagi hanya menggunakan pemain lokal.
Kebijakan bernama Cantera membuat klub hanya menggunakan pemain etnis yang lahir di wilayah Basque yang boleh bermain untuk klub.
Seiring waktu gagasan tersebut gagasan tersebut mengalami transformasi dengan pemain dengan latar suku apapun namun lahir di wilayah tersebut ataupun mereka yang lahir di luar negeri namun berasal dari keturunan Basque dapat bermain di dua klub tersebut.
Real Sociedad lebih berani daripada Bilbao dengan memberikan tempat untuk pemain asing non Basque semenjak musim 1989-90. Bilbao? Pemain sekelas Messi atau Ronaldo pun pasti akan ditolak mereka karena setia dengan tradisi.
4. Derby Basque Menjadi Tempat Pertama Ikurrina Dikibarkan Lagi Setelah Perang Saudara
Kedua klub menunjukkan kebanggaan atas identitas Basque mereka dengan menggunakan sistem cantera untuk mengembangkan pemain lokal serta mengaplikasikan bendera Ikurrina yang merupakan bendera khusus bangsa Basque.
Bendera Ikurrina yang sempat dilarang sejak berakhirnya Perang Saudara Spanyol untuk pertama kalinya dikibarkan lagi di tempat umum pada pertandingan derby di tahun 1976.
Kedua kapten tim, Inaxio Kortabarria dan Jos ngel Iribar memimpin tim ke lapangan sembari membentangkan Ikurrina tepat 1 tahun setelah kematian Jenderal Franco.
5. Basque punya sejarah di Copa del Rey
Terlepas tendensi otonomi yang cenderung separatis, orang -- orang Basque yang menggemari bola sangat menyukai kompetisi Copa del Rey atau Piala Raja Spanyol.
Selama 117 edisi pertama kompetisi ini, yang telah mengalami berbagai perubahan nama berdasarkan subjek yang sedang memerintah Spanyol, trofi Copa del Rey telah diraih oleh tim Basque pada 30 kesempatan.
23 kali diantara 30 Piala tersebut diraih oleh Athletic Club Bilbao dan menjadi tim paling dominan yang menjuarai kompetisi ini. Sisanya diambil oleh Real Union sebanyak empat kali, Real Sociedad dua kali dan Arenas de Getxo satu kali.
30 Piala tersebut menjadikan 26 persen dari gelar Copa del Rey jatuh kepada klub yang bermarkas di Provinsi Basque, wilayah yang hanya membentuk 4,9 persen dari populasi Spanyol atau 1,4 persen dari daratannya.
Baca juga: "Barcelona dan Sociedad: Halangan Terakhir Bilbao Raih Dua Piala Copa Del Rey"
Siapapun yang akan menjadi juara Copa del Rey 19-20, semua orang di Basque akan merayakannya. Kompasianers siap menjadi saksi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H