Boyband Korea BTS mengeluarkan pernyataan bahwa mereka merasakan "kesedihan dan kemarahan" atas kejahatan rasial terhadap orang Asia di AS seperti yang dilansir BBC.
Pernyataan dari grup BTS - diterbitkan dalam bahasa Korea dan Inggris - mengacu pada pengalaman diskriminatif yang membuat mereka merasa "tidak berdaya".
Pernyataan ini bersama aksi di 60 kota di Amerika pada akhir pekan lalu merupakan buntut dari penembakan massal yang mematikan di spa milik orang Asia di kota Atlanta.
Empat dari delapan korban penembakan merupakan keturunan Korea.
Lonjakan kejahatan rasial yang disengaja kepada orang Asia dan keturunan Pasifik akhir -- akhir diduga merupakan implikasi dair kampanye Anti-China yang dianggap sebagai penyebab pandemi COVID-19.
'Hak untuk dihormati'
"Kami tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata akan rasa sakit menjadi subjek kebencian dan kekerasan karena alasan seperti itu," merupakan kalimat dalam pernyataan BTS.
Lanjutan pernyataan mengatakan, "Pengalaman kami sendiri tidak penting dibandingkan dengan peristiwa yang terjadi selama beberapa minggu terakhir.
"Tapi pengalaman ini cukup untuk membuat kami merasa tidak berdaya dan menghancurkan harga diri yang kami miliki," tutup mereka.
Baca juga: "Dynamite Memecah Rekor Music Bank dan Sederet Prestasi BTS"
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengeluarkan pernyataan bahwa "kejahatan rasial yang kejam telah terjadi dan menyasar orang Asia-Amerika dimana mereka diserang, dilecehkan, disalahkan, dan dikambinghitamkan."
Tahun lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa menerbitkan sebuah laporan yang menggambarkan "peningkatan yang mengkhawatirkan" dari kekerasan bermotivasi rasial terhadap orang Asia-Amerika.
BTS mengatakan bahwa mereka "menentang diskriminasi rasial" dan mengatakan setiap orang memiliki "hak untuk dihormati".
Lebih dari 2.800 laporan insiden kebencian yang ditujukan pada orang Asia-Amerika dicatat oleh kelompok advokasi "Stop AAPI Hate: pada tahun 2020.
Grup advokasi tersebut telah menyediakan alat pelaporan mandiri bagi mereka yang mengalami perisakan dan kekerasan setelah pandemi COVID-19 merebak.
Selebritas terkenal lainnya telah berbicara tentang pengalaman mereka menghadapi diskriminasi rasial.
Aktris Killing Eve, Sandra Oh, memberikan pidato dalam kampanye yang menggambarkan "ketakutan" dan "kemarahan" di antara orang Asia-Amerika.
Baca juga: "Figur Publik Bicara #StopAsianRacism"
"Ini adalah pertama kalinya kami bisa menyuarakan ketakutan dan kemarahan kami, dan saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang mau mendengarkan," katanya sebelum mendorong kerumunan untuk meneriakkan slogan: Saya bangga menjadi orang Asia dan saya pantas berada di sini."