Menggugah. Satu kata untuk menggambarkan pengalaman yang dibagikan kompasianers ketika makan mie enak.
Yang belum diceritakan adalah benefit dari mengonsumsi mi dan apa yang harus diwaspadai para penikmatnya.
Mi adalah makanan pokok di banyak negara Asia. Mie instan sebagai salah satu varian dari mie adalah makanan yang terkenal secara internasional dan konsumsi di seluruh dunia adalah yang teratas.
Mi instan memiliki khasiat seperti nutrisi, rasa, keamanan, kenyamanan, harga terjangkau dan umur simpan yang lebih lama membuatnya populer.
Sebelum menjelaskan lebih lanjut tentang Mie Instan, kita harus sepakat bahwa Mie adalah adonan tidak beragi yang diregangkan, digulung menjadi lemak atau diekstrusi dan dipotong menjadi salah satu bentuk yang bermacam-macam.
Terbuat dari tepung terigu, air, pati, garam atau kansui dan bahan lainnya yang meningkatkan rasa dan tekstur mi setengah jadi yang lalu dimasak sebagian dengan cara dikukus dan dimasak lebih lanjut atau dikeringkan dengan proses deep frying.
Nah, mi instan adalah mie yang sudah dimasak atau dikeringkan dengan minyak dan dijual dengan paket penyedap.
Mi instan menjadi produk yang konsumsinya bertumbuh cepat di dunia dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan 4%. China adalah negara utama dalam konsumsi mi, diikuti oleh Indonesia, Vietnam, dan Jepang di seluruh dunia.
Sejarah Mie Instan
Momofuku Ando merupakan orang pertama yang mengembangkan produk mi menjadi lebih tahan lama dengan proses flash-frying method. Produk yang dihasilkan lalu diproduksi oleh Nisson Foods of Japan dan menjadi upaya revolusioner dalam mencukupkan kebutuhan pangan Jepang setelah Perang Dunia ke-2.
Baca juga: "Asal-usul dari Mi Panjang Umur yang Dikonsumsi 5 Kali Setahun" oleh Jeniffer Gracellia
Masih dianggap sebagai barang mewah ketika pertama kali muncul publik karena harga tinggi dan teknologi pemrosesan yang digunakan, dalam satu dekade mi instan akhirnya bisa diterima publik Jepang.