Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pensiunan Mengalahkan Master Catur Online, Lalu Drama Lahir (Bagian Pertama)

17 Maret 2021   19:15 Diperbarui: 19 Maret 2021   12:11 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drama setelah dibekukannya akun Dewa_Kipas dan perisakan atas GothamChess menutup esensi akan pertandingan catur sendiri (Pexels/Pixabay)

Bagaimana media internasional memberitakan pertandingan catur GothamChess dan Dewa_Kipas.

Artikel asli yang ditulis Cecilia D'Anastasio untuk publikasi WIRED dapat anda baca di sini.

Pada 2 Maret, Levy Rozman, dengan sweter merah muda dan kacamata bundar, menyiarkan pertandingan Chess.com-nya ke 12.000 penonton melalui Twitch.

"Baiklah, sosok ini sepertinya curang," ucapnya tanpa jeda, sambil mengklik ikon profil lawannya, Dewa_Kipas.

Levy Rozman, seorang master catur internasional, menelusuri profil itu sebelum mengungkapkan ketidakpercayaannya. Lawannya meraup hampir seribu poin dalam rentang kurang dari sebulan dengan ELO 2.300 berbanding 2.431 yang dimiliki oleh Rozman.

Profilnya juga tidak cocok dengan pencapaian setinggi itu dengan ketiadaan identitas berupa gelar "master FIDE" maupun "master nasional". Belakangan, Rozman mengetahui Dewa_Kipas, atau "fan god", adalah pensiunan yang tinggal di Indonesia.

Percakapan Twitch juga ikut ramai melihat profil Dewa_Kipas: "LMAOOOO," "CHEATER." Rozman merespon balik, "Mari kita lihat apakah kita bisa membuktikan sesuatu dari pertandingan ini."

Rozman telah bermain di turnamen catur sejak dia berusia tujuh tahun. Pada 2011, ia meraih status Master Nasional, dan pada 2018, Master Internasional. Sekarang 25, dia dikenal tidak hanya di sirkuit catur; seperti pemain top lainnya, dia telah mengembangkan banyak pengikut di Twitch, di YouTube, dan di Twitter dengan nama panggung GothamChess.

Catur tingkat tinggi telah mengalami ledakan daring yang belum pernah terjadi sebelumnya karena pandemi. Rata-rata 895 orang menonton permainan catur di Twitch pada 1 Maret 2020; setahun kemudian penonton kumulatif itu bertambah menjadi 21.491.

Bagi permainan berusia 1.500 tahun ini, asumsi dasar bahwa setiap jagoan catur online juga merupakan pemain yang telah diketahui profilnya --- baik melalui peringkat Federasi Catur Internasional (akronim: FIDE) atau media sosial. Tak akan ada pemain yang tidak diketahui datang bertandingan dan menjatuhkan raja catur begitu saja, bukan?

Rozman tahu bahwa jika lawannya curang, permainan akan berjalan aneh; algoritma sering kali membuat pilihan yang tidak akan dilakukan oleh kebanyakan manusia. Detil permainan akan menunjukkan lawannya curang atau tidak.

Di level Rozman, gerakan buah catur yang sudah jelas arahnya diambil dalam waktu beberapa detik. Dewa_Kipas secara teratur membutuhkan waktu antara tujuh dan 10 detik untuk melakukan gerakan apa pun melawan GothamChess, bahkan ketika dia hanya memiliki satu atau dua opsi.

Dalam satu titik di pertandingan melawan Dewa_Kipas, Rozman menyorot bidak "Ksatria" Dewa_Kipas akan pindah ke posisi A5. "Langkah seperti ini aneh dalam permainan catur. Walau saya terpikirkan langkah ini,  biasanya yang melakukan hal tersebut adalah robot" katanya. "Ksatria" pindah ke A5.

Dalam upaya mereka untuk menaiki tangga kompetisi, cheater mengandalkan Artificial Intelligence (AI) (yang kita sebut robot dalam kelanjutan artikel) untuk membantu mereka menentukan langkah permainan. Dengan semua permainan catur dimainkan online selama pandemi, tuduhan kecurangan juga ikut meroket, ungkap situs catur online papan atas Chess.com.

Rozman sendiri juga mendedikasikan waktunya untuk berburu pemain yang curang. Di channel YouTube GothamChess, di mana thumbnail-nya penuh dengan wajah konyolnya dan papan catur, Rozman menjalankan serial "catching cheaters". Nama yang sama dia gunakan untuk channel Discord tempat berkumpulnya orang -- orang yang punya minat berburu sosok "Si Curang".

Berburu pemain yang curang adalah istirahat yang menghibur bagi para ahli catur dari permainan blitz dan pertandingan yang panjang dan penuh pikiran --- konten ringan ini juga membantu menaikkan trafik di tengah semakin banyaknya konten dunia catur online.

Kembali kepada pertandingan malam itu, dua belas ribu penonton menyemangati Rozman saat dia bermain melawan Dewa_Kipas. Sekitar 10 menit, "Benteng" lawannya telah memblokir bidak "Raja" Rozman. Dewa_Kipas menang. Ketikan di kolom komentar streaming didominasi "LAPORKAN DIA!" "POLISI!".

Rozman kembali membaca statistik lawannya. Kesamaan langkah yang diambil Dewa_Kipas dengan langkah yang diambil robot adalah 94 persen; GothamChess hanya 76%. Selama 10 pertandingan terakhirnya, akurasi Dewa_Kipas tidak pernah turun di bawah 80%. Bahkan dua pertandiang diantaranya menunjukkan kesamaan langkah Dewa_Kipas dengan apa yang akan dilakukan robot mencapai 99%.

Rozman melaporkannya pada saat itu juga. Beberapa jam kemudian, Chess.com memblokir akun tersebut. Beberapa jam setelahnya pesan kebencian yang banyak ditulis dalam bahasa Indonesia mulai memenuhi linimasa media sosial GothamChess.

Pesan kebencian berubah menjadi ancaman. Pacarnya menerima hal yang sama, seperti "Hei perempuan jalang, kami akan segera membunuhmu haha, dari indonesia :)."

Baca juga: "Dari GothamChess dan Dewa Kipas, Kita Belajar Kesenjangan" oleh Efrem Siregar

Rozman di-mention di Twitter, YouTube, Instagram, dengan tuduhan bahwa dia telah memanfaatkan ketenarannya untuk melarang pemain yang sah. Apa yang memicu serangan itu, yang nantinya GothamChess ketahui, adalah sebuah pos di halaman Facebook seorang penggila anime.

Ali Akbar, 24 tahun, yang banner Facebooknya adalah sosok perempuan berambut pink dari suatu manga shoujo, telah menulis postingan tentang Rozman dari rumahnya di Bandung, Indonesia, kepada 3.500 temannya.

Menurut Akbar, Dewa_Kipas adalah pemain catur di tingkat turnamen yang sudah pensiun berusia 60 tahun bernama Dadang Subur. Dadang, yang merupakan ayah Akbar, baru saja kecanduan Chess.com dan telah mengalahkan Rozman secara fair.

Dalam poin-poin singkat di atas postingan meme anime yang tak ada habisnya, Akbar menceritakan versi pertandingan yang jauh berbeda: bagaimana ayahnya bermain melawan streamer Twitch terkenal; lalu menang; dan kemudian dilaporkan secara massal oleh penggemar fanatik Rozman.

"Akun ayah saya diblokir," tulisnya dalam bahasa Indonesia. "Saya tidak menerima keputusan ini... karena seorang yang terkenal dapat memblokir akun orang sesuka hati."

Baca juga: "Dewa Kipas Melawan Integritas" oleh Aghry AmirulSalman

Berlanjut di bagian kedua....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun