Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Persepsi dan Kebenaran atas Beras BULOG

17 Maret 2021   13:52 Diperbarui: 19 Maret 2021   12:09 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk beras dari BULOG ternyata bervariasi - Sumber: bulog.co.id

iPangananDotCom yang tersedia di Shopee saat ini telah melayani belanja sembako online di DKI Jakarta dan 6 kota besar lain di Indonesia, mulai dari Medan, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya dan Makassar.

Inovasi yang dilakukan Perum BULOG lewat iPangananDotCom menurut Direktur Komersial BULOG, Mansur, cukup diterima masyarakat berdasarkan konferensi pers di bulan Agustus 2020 dimana pertumbuhan transaksi mencapai lebih dari 50% di semester 1 2020 dibandingkan dengan waktu awal peluncuran produk pada 2019.

"Sementara itu, untuk jenis produk yang paling laku dalam penjualan melalui iPangananDotCom ada beragam yaitu: Beras Medium Nanas Madu, Beras Premium Cap Tanak, Beras Medium Selerakita, Beras Premium Pulen Wangi, dan Beras Medium Tani Makmur serta Beras bervitamin Fortivit untuk beras khusus. Beras yang dijual di iPangananDotCom sebagaian besar dalam kemasan Vakum dalam ukuran 5kg, dan 1kg untuk beras khusus seperti Fortivit, beras merah, beras hitam, dan beras susu."

Seperti yang dikatakan oleh Mansur dan hasil penelusuran penulis, ada lebih dari 50 jenis beras yang dijual di iPangananDotCom yang dapat anda buka di sini.

Bisa disimpulkan bahwa tidak sekedar sebagai pajangan, beras yang berada dalam ecommerce dalam binaan BULOG terjual dan diminati.

Dengan data seperti ini, Perum BULOG perlu lebih aktif mengkampanyekan peran mereka yang lebih besar daripada menjaga ketersediaan beras dan kestabilan harga sembako.

Keberadaan varian beras BULOG menunjukkan upaya untuk tidak sekedar menyerap beras nasional dan lalu membiarkannya menumpuk di gudang, namun juga memberikan nilai tambah dan menjualnya.

Baca juga: "Bulog (Badan Urusan Logistik) dan Dolog (Depot Logistik) Perlu Dioptimalkan" oleh Usman Santosa

Terlepas adanya daya upaya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu yang memunculkan persepsi buruk atas Beras BULOG, platform yang ada masih kurang didengar masyarakat, termasuk banyak kompasianers yang membaca tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun