Banyak orang membicarakan Telegram sebagai pengganti WhatsApp. Telegram yang sekarang memiliki 500 juta pengguna bulanan dianggap dapat melindungi pertukaran pesan dari serangan hacker sekaligus memberikan fitur anonim jika diinginkan pengguna.
Berikut 7 fakta menarik bagi Anda yang sedang mempertimbangkan akan menggunakan Telegram dan bagi pengguna barunya.
1. Simbol Telegram yang gampang dikenali
Telegram didirikan oleh Pavel Durov yang juga berada di belakang jaringan sosial terbesar di Rusia, VKontakte (VK). Walaupun begitu, kantor pusat mereka berada di London, Inggris.
Telegram dapat digunakan dan diinstal seperti aplikasi perpesanan lainnya. Anda dapat mengunduhnya dari App Store Apple atau dari Play Store Google -- lewat kata kunci "Telegram" dan logo pesawat kertas berwarna putih dengan latar biru.
2. Mudah untuk menjadi pengguna Telegram
Berbeda dengan WhatsApp, Telegram tidak memerlukan penggunanya untuk memiliki SIM card agar dapat menggunakannya. Pengguna hanya cukup mendaftarkan diri lewat email dan melengkapi profil sebelum menggunakan fitur Telegram.
Dengan keamanan yang komprehensif, Telegram juga menawarkan anonymous chat dimana Anda bisa menyembunyikan atau membuat profil yang tidak berkaitan dengan profil kehidupan nyata Anda untuk bercakap - cakap dengan pengguna Telegram lain.
3. Sebagai pengganti WhatsApp, Telegram telah dioptimalisasi untuk segala gadget
Aplikasi ini dapat digunakan di smartphone, tablet, laptop, dan komputer desktop. Telegram tersedia untuk Android, iOS, Windows Phone, Windows NT, macOS dan Linux. Dengan kemudahan untuk bergabung dan penggunaannya, layanan Telegram tetap gratis dan bebas dari iklan.
Telegram juga telah melayani 58 bahasa yang dapat digunakan pengguna, termasuk Bahasa Indonesia.
4. Telegram memberikan perlindungan kontak yang tidak diberikan WhatsApp
Telegram mirip dengan WhatsApp dimana pengguna dapat mengubah profil dan bagaimana tampilan aplikasi yang dikehendaki. Dua aplikasi ini juga terintegrasi dengan kontak yang telah disimpan di alat komunikasi pengguna sehingga memudahkan akses.
Walaupun begitu, Telegram mensyaratkan penggunanya untuk saling meng-add kontak satu sama lain sebelum dapat bercakap-cakap. WhatsApp tidak memiliki fitur tersebut dan menyebabkan orang yang tidak dikenal bisa mengirimkan pesan ke Anda selagi mereka mengetahui nomor yang digunakan.
5. Telegram menawarkan perlindungan lebih dibandingkan WhatsApp
Telegram berbasis cloud dan mengklaim bahwa itu memprioritaskan keamanan dan kecepatan, menjadikannya alternatif yang baik untuk aplikasi perpesanan populer lainnya. Telegram mengklaim bahwa semua aktivitasnya termasuk obrolan, grup, dan media yang dibagikan, telah dienkripsi.
Telegram juga menawarkan fitur 'Obrolan Rahasia'. Dengan membandingkan kunci enskripsi Anda dengan teman yang diberikan dalam bentuk gambar, Anda dapat memverifikasi secara efektif bahwa percakapan Anda aman dan tidak dapat dilihat orang dari luar sistem. Fitur ini menunjang fungsi anonymous chat bagi para pengguna Telegram.
Baca juga: "Terancam Diblokir, Berikut Penyimpangan Regulasi Melalui Telegram" oleh Rachel Novitasari
6. Chat dan media dapat disetel untuk lenyap otomatis di Telegram
Telegram memungkinkan Anda menyetel penghancuran otomatis pada pesan dan media yang Anda bagikan yang dapat berkisar dari dua detik hingga satu minggu melalui fitur chat biasa maupun bawaan 'Obrolan Rahasia'.
Telegram juga memungkinkan fitur mirip admin dimana pengguna untuk menghapus pesan yang dikirim oleh pengguna lain. Fitur ini mungkin kontroversial jika anda merasa hanya Anda, dan bukan orang lain, yang bisa menghapus pesan Anda seperti di WhatsApp. Di sisi lain, fitur 'Hapus Pesan' ini adalah cara praktis lain untuk mengontrol komunikasi online antara Anda dan orang yang Anda percayai.
7. Kekurangan Telegram vs WhatsApp: Panggilan Video Grup
Anda tidak dapat melakukan panggilan video dalam grup di Telegram, suatu fitur yang dimiliki oleh layanan perpesanan seperti WhatsApp dan Line. Walaupun begitu, Anda masih bisa melakukan panggilan video secara pribadi dengan satu pengguna lainnya.
Baca juga: "Ramai-Ramai Pindah ke Telegram, Surga Film Bajakan, Pornografi, dan Pelaku Teror" oleh Yana Haudy
Dengan fakta di atas, berminatkah anda menggunakan Telegram sebagai pengganti WhatsApp? Diskusikanlah pada kolom komentar di bawah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H