Lanjutan dari halaman pertama....
Liverpool jelas bulan -- bulanan di liga dan sudah hampir pasti tidak akan mempertahankan gelar Premier League yang mereka raih musim lalu, namun The Reds sangat menikmati petualangan di Liga Champions.
Tampil dengan dua bek natural (Nathan Philips dan Ozan Kabak) dan mengembalikan Fabinho untuk berduet dengan Thiago di tengah, Liverpool dengan mudah menjinakkan Leipzig. Tiket ke perempat final dikunci lewat kaki Mohammad Salah dan Sadio Mane.
RB Leipzig lagi bermain lugu dan gagal menguji skuad The Reds, terlepas fakta bahwa kedua leg dimainkan di Puskas Arena. Pertanyaan selanjutnya, akankah performa di UCL dapat dibawa Liverpool ke Liga Inggris dalam upaya mereka mengamankan tiket Champions League musim depan?
3. Haaland Yang Imut Nan Berbahaya
Ketika Messi -- Ronaldo semakin berumur, bintang muda sudah mulai mengantri di belakang. Erling Braut Haaland salah satunya.
Pemain berkebangsaan Norwegia ini mencetak dua gol atas Sevilla pada Rabu dini hari waktu Indonesia (10/03), membawa jumlah golnya di kompetisi Champions League ke angka 20. Haaland menjadi pemain tercepat sepanjang sejarah Liga Champions mencetak 20 gol dalam 14 pertandingan kompetitif. Rekor sebelumnya dipegang Harry Kane yang butuh 24 pertandingan UCL untuk cetak 20 gol.
Erling Haaland juga menjadi pemain Norwegia dengan gol terbanyak di Champions League dengan 20 golnya melewati rekor 19 gol yang dimiliki Ole Gunnar Solksjaer. Performa Haaland tentu diharapkan kubu Borussia Dortmund yang hampir saja kehilangan tempat jika saja Sevilla berhasil comeback. Piala Champions jadi sasaran paling jelas bagi Black and Yellow setelah penampilan morat -- marit di Liga Jerman.
4. Perjalanan Magis Porto Terulang Lagi?
Mengalahkan Juventus dalam perpanjangan waktu menunjukkan mental tangguh Porto FC, walaupun wartawan tidak bergembira. Di bawah pimpinan pelatih Sergio Conceiao, The Dragon akhirnya lolos ke babak perempatfinal setelah terakhir kali tiba di posisi yang sama dua musim lalu.
Menang dengan skor 2-1 di rumah sendiri pada leg pertama, Porto bermain taktis dan berhasil dapatkan gol tandang. Namun bencana di depan mata setelah mereka bermain dengan 10 orang sejak Mehdi Taremi di kartu merah dan Juve samakan agregat.
Namun dewi fortuna menghampiri Porto yang bermain gagah berani dipimpin Pepe yang berhasil menjinakkan Cristiano Ronaldo dalam 299 menit terakhir pertemuan mereka. Pertandingan berlanjut tambahan waktu dan di sana, Porto menyergap lewat sepakan tendangan bebas yang ironisnya melewati pagar betis yang digawangi Ronaldo. Miguel Sergio Oliveira cetak 2 gol malam itu dan semuanya dari situasi bola mati. Porto....
sambungan dari halaman dua...