Ketika Gareth Bale kembali ke Tottenham Hotspurs pada awal musim 2020/21, banyak orang mempertanyakan motivasinya. Benarkah kedatangan keduanya di White Hart Lane akan melahirkan sesuatu?
Reputasi Bale di musim terakhir dengan Real Madrid jatuh akibat absen panjang akibat cedera. Kondisi tidak terbantu dengan perseteruannya melawan pelatih Zinedine Zidane, plus tindakan nyelenehnya ketika duduk di bangku cadangan Madrid.
Gareth Bale seperti mengiyakan prediksi banyak orang pada setengah musim 2020/21 ini. Hingga Januari, Bale baru memulai satu pertandingan Liga Premier untuk Spurs.
Menit bermain Bale hanya menyentuh 160 menit dari 17 pertandingan dengan hasil satu gol. Kembalinya pemain Wales ini ke Tottenham tampaknya tidak akan berakhir ketika Jose Mourinho kehabisan kesabaran.
Media sempat ramai mengabarkan Mourinho menegur Bale dalam video yang dibagikan media sosial klub.
"Kamu ingin tinggal di sini? Atau pulang lagi ke Real Madrid dan selamanya berhenti bermain bola?" Ucap pelatih Portugal tersebut.
Spurs punya dua pemain asal Real Madrid. Selain Bale, ada Sergio Reguillon yang baru bergabung musim ini. Namun sulit membayangkan ucapan tidak lagi bermain bola kepada Reguillon yang merupakan pemain muda.
Bale memang tidak menutup keinginannya untuk kembali ke Madrid setelah peminjamannya berakhir. Namun Zidane, di belakang layar, sudah mengatakan bahwa pemain yang sempat viral oleh sebab bendera "Wales, Golf, Madrid. In That Order" akan ditolak kehadirannya di Santiago Bernabeu.
Nasib Bale yang tampaknya suram juga datang bersamaan dengan kejatuhan Spurs dari papan atas klasemen Premier League. Namun segalanya berubah cepat di pertengahan bulan Februari.
Cahaya terang mulai menerangi kapten Tim Nasional Wales dengan ia dapat membantu Tottenham Hotspurs meraih kemenangan. Empat gol dan tiga assist dicatatkan Gareth Bale selagi Spurs meraih 3 kemenangan dalam periode 18 -- 28 Februari.