Mohon tunggu...
Willibrodus Nafie
Willibrodus Nafie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Doa Terbaik Adalah Melakukan Kebaikan

Setia Melakukan Perkara Kecil

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gagal Jadi Pakar IT, Deros Justru Bangkit Jadi Wartawan Handal dan Penulis Buku

22 Januari 2022   17:17 Diperbarui: 22 Januari 2022   22:39 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup memang penuh perjuangan. Pemuda sempat menjadi penguji Lembaga Psikologi untuk pelajar sekolah di Jabodetabek itu secara bertahap mulai memasuki dunia profesi wartawan.

Berawal dari magang hingga direkrut oleh salah satu media nasional menjadi seorang reporter. Proses demi proses dilaluinya, mulai dari  jarang makan,  kehujanan, mendapat cacian, hingga menunggu narasumber untuk mengkonfirmasi berita sehari semalam.

Tak hanya itu, Deros juga jarang memiliki waktu bersama keluarga. Bahkan hari raya Idul Fitri pun, pria berusia 32 tahun itu terkadang harus melakukan aktivitas liputan.

"Pertama kali saya terjun meliput di lapangan, saya ingat pertama kali di kementerian luar negeri. Waktu itu liputan masih jaman laporan by phone. Saya sempat bingung mau laporin apa. Tiba-tiba seorang redaktur di kantor bilang Alumni UIN ko jadi wartawan bukan jadi guru aja. Memang sempat ngerasa pahit, tapi kalau dalam proses terus mengeluh maka jangan harap  bisa berkembang," kata pemuda yang hobi traveling dan mencoba hal-hal yang baru tersebut.


Deros Mengembangkan Diri Dengan Lanjut Studi Magister


Setiap orang tentu ingin memiliki kualitas hidup yang jauh lebih baik daripada sebelumnya. Seperti halnya Deros, setelah beberapa tahun menjadi wartawan  di beberapa media nasional dan sudah handal, tepatnya pada tahun 2016, Ia melanjutkan studi magister.

Jurusannya yang diambil olehnya masih linear, yakni Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan lulus. 

Saat ini pemuda murah senyum itu masih sebagai jurnalis namun mengarap liputan-liputan khusus dan aktif sebagai penulis buku.

"Awal membuka salah satu pintu kesuksesan sebagai seorang jurnalis itu, salah satunya wartawan harus punya karya. Bisa dengan menulis buku. Saya berharap teman-teman wartan kedepan bisa menulis buku. Ini sekaligus untuk pengembangaan diri,' ucap Deros.

Deros menekankan bahwa tentang segala sesuatu dalam hidup ini selalu ada waktunya, ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa, ada waktunya untuk gagal dan ada waktunya untuk bangkit dan sukses.

"Menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban.
Setiap kejadian pasti ada hikmah di baliknya," ucap Deros mengakhiri perbincangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun