Mohon tunggu...
Willibrodus Nafie
Willibrodus Nafie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Doa Terbaik Adalah Melakukan Kebaikan

Setia Melakukan Perkara Kecil

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Lolos dari Kondisi Buruk karena Ilmu Saat Nyantri

19 Desember 2021   10:08 Diperbarui: 19 Desember 2021   10:26 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiky Ikhsan saat mengisahkan pengalamannya (foto Willibrdus Nafie)

Memang kemarin gelap, mungkin hari ini mendung. Namun pada dasarnya di balik awan, matahari tidak pernah berhenti bersinar. Tiba-tiba Fiky yang sedang dalam kurungan kepasrahan, dihubungi untuk proses interview. Singkat cerita diterima bekerja bagian marketing di salah satu perusahaan asuransi.

Bekerja bukan berarti masalah selesai. Timbul persoalan baru, Fiky Ikhsan muda yang belum berpengelaman ini tidak pandai berbicara, sementara marketing adalah ujung tombak guna menghasilkan cuan bagi perusahaan.

Memang Tidak ada jalan yang mudah dari bumi ke bintang-bintang. Tetapi Jangan menyerah hanya karena waktu yang diperlukan untuk mencapainya. Fiky Ikhsan  yakin dengan belajar semuanya akan datang pada waktunya sendiri. 

Semuanya datang saat memang sudah matang. Terbukti, dirinya bisa bahkan  mampu memasarkan barang atau jasa sesuai target perusahaan.

"Setiap hari saya belajar dari yang enggak bisa ngomong jadi bisa ngomong. Benar pesan bapak saya, kalau kamu yakin dan terus belajar suatu saat pasti bisa," ucap Fiky mengenang pesan ayahnya dengan optimis.

Waktu terus berjalan. Fiky Ikhsan bertransformasi menjadi marketing handal di perusahaan asuransi tempatnya bekerja. Bersamaan penghasilan terus bertambah, teman pun beragam karena dari berbagai latar belakang.

Jalan masuk ke ruang pergaulan bebas pun semakin terbuka lebar. Hati nurani Fiky, bersebrangan dengan gaya hidup rekan-rekan sejawatnya.  Dua poros yang berbeda ini sungguh mengguncang akalnya.

Satu sisi kerap diajak ke hal negatif, di sisiain Fiky Ikhsan adalah seorang mantan Santri. Sudah banyak belajar ilmu pendidikan agama Islam di pondok pesantren. Putra ke-2 dari Bapak Syahibul Anwar ini meski menjaga sikap sosio-religius yang telah membekalinya selama mengemban ilmu di ponpes.

"Saya pernah mondok. Saya santri yang harus menjaga nilai-nilai pedoman perilaku yang sudah saya dapat. Kawan kerjaan pada bebas ngobat macam-macam, diajak selalu saya tolak. Akhirnya saya memilih untuk  berhenti dari kerja daripada kejerumus. Jadi 2 tahun kerja saya putuskan mengundurkan diri dari marketing," ungkap pemuda yang mengenakan sweater berwarna putih itu.


Dok Pribadi
Dok Pribadi
Seminggu Belajar Nyetir, Langsung Jadi  Sopir Taksi Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun