Lebih baik pergi tidur tanpa makan malam, daripada bangun tidur dengan utang. Perkataan ini sering kali diucapkan orang-orang yang menggambarkan bahwa betapa mengerikan kalau hidup dengan terlilit utang.Â
Hingga saat ini stigma negatif atas kegiatan pinjaman sesuatu biasanya uang namun belum bisa membayarnya atau mengembalikannya itu tetap masih terus membayangi eksistensi kehidupan umat manusia. Bahkan ada yang sulit terbebas dari 'penjara utang'.
Bila ditelaah lebih jauh utang ibarat 'hitam dan putih' walau banyak orang berprasangka buruk namun, masih ada yang berprasangka baik dan terus melakukan praktik utang. Â
Dalam arti jika Anda tak bisa mencari jalan keluar atas masalah keuangan, maka pilihannya meminjam utau mencari utang.
Untuk itu perlu dicatat bahwa ada utang baik, jika hal yang ditakutkan orang itu menjadi langkah awal untuk menunjang eksistensi Anda kedepan. Bisa juga disebut dengan utang profit atau utang untung.
Utang Untung
Kegiatan utang yang dianggap 'mengerikan' alias buntung itu ternyata bisa berbuah keuntungan, jika memulainya dengan dasar benar untuk tujuan yang tepat. Kredit handphone misalnya.Â
Bila sekadar gaya hidup, bakal menimbulkan petaka karena menambah beban hidup. Tetapi bila digunakan untuk kerja, dampaknya menguntungkan karena menambah pundi-pundi rejeki. Â
Contoh lainnya, kredit rumah. Keuntungan yang Anda dapat beragam, dari investasi jangka panjang hingga bisa diwariskan. Tetapi perlu dicatat, jangan gegabah harus disesuaikan dengan penghasilan setiap bulan agar tak memberatkan.
Sebagian orang mungkin tak menyadari telah mengeluarkan uangnya jauh lebih banyak daripada yang bisa ia dapatkan. Ibarat besar pasak daripada tiang.Â
Di antaranya, seperti liburan berlebihan, hobi makan di restoran mahal, memakai item fesyen terkini yang harganya mahal, terus update alat elektronik, perhiasan , dan mobil. Â
Bila dibiarkan perilaku konsumtif ini bakal menjadi ancaman bagi perekonomian seseorang. Ujungnya utang karena ada pengeluaran lebih besar yang harus dibayarkan.
Waktu Utang ?
Meminjam uang kerap menjadi solusi yang ditempuh seseorang dalam mengatasi masalah finansial. Â Tetapi jangan serampangan.
Mesti memprediksi waktu yang tepat untuk mengajukan pinjaman, poin ini penting guna mengantisipasi potensi gagal bayar.Â
Pertanyaannya kapan Anda harus meminjam uang? Pertama saat Anda memang benar sudah tak mampu memenuhi kebutuhan pokok, sedang jatuh sakit dan untuk mengembangkan bisnis.
Setop Jadi Hamba Uang
Semua orang pasti mendambakan merdeka dari utang. Â Untuk mencapai 'kemerdekaan' itu mesti dimulai dari belajar tidak menjadi hamba uang. Mencukupkan diri dengan apa yang Anda miliki.Â
Puaslah dengan yang kamu punya. Tetapi perlu dicermati bahwa hal itu bukan berarti tak bisa membeli sesuatu. Boleh membeli jika memang sangat butuh.
Jadi, mulai hindari masalah finansial dengan menelusuri kemana aliran uang Anda mengalir selama satu bulan. Lalu catat semua pengeluaran dan hitung berapa banyak uang yang  dihabiskan.Â
Kemudian susun anggaran dengan penuhi dahulu kebutuhan utama seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi hingga penerimaan gaji selanjutnya.
Terakhir memilah antara kebutuhan dan keinginan.Â
Kebutuhan adalah sesuatu yang sangat diperlukan manusia, seperti makan dan minum. Sementara keinginan adalah perasaan ingin memiliki sesuatu, baik segera maupun pada waktu yang akan datang.
 Memiliki keterampilan-keterampilan itu,  dapat membuat Anda dapat bertahan hidup di tengah situasi ekonomi yang tak menentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H