Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Cuaca Ekstrem di California dan Penyebaran Virus

24 Februari 2023   10:19 Diperbarui: 24 Februari 2023   19:17 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapisan es di atas permukaan tanah di pekarangan rumah. Dokpri. 

Cuaca ekstrem tahun 2023 di California Selatan membuat suhu menjadi sangat dingin. Pagi ini tertanggal 23 Februari 2023, suhu turun drastis mendekat 5 derajat Celcius.

Semua diawali dengan awan yang menutupi matahari hampir setiap harinya. Namun terkadang langit nampak bersih tanpa awan.

Meskipun demikian, saking dinginnya musim dingin di California Selatan, matahari hanya bisa menghangatkan beberapa kota di lembah bukit sekitar 20 derajat Celcius. Itupun di siang hari.

Penulis ingat bahwa kemarin langit cukup mendung disertai tiupan angin yang kencang. Beberapa kali sempat meniup pohon laos milik penulis yang tumbuh dalam pot hingga jatuh dan bergeser beberapa meter.

Akhirnya awan gelap sudah tak sanggup menahan airnya untuk jatuh ke permukaan bumi. Lalu berhenti di sore hari. Hal tersebut meninggalkan suhu yang sangat dingin.

Dan ternyata esok paginya (23 Februari 2023) ketika penulis berangkat kerja, hujan turun lagi. Begitu tiba di toko, angin mulai bertiup kencang di sekitaran toko yang disertai hujan yang lebat.

Sekitar pukul 2 siang penulis meninggalkan toko dan hujan sempat berhenti saat itu. Namun sebelumnya beberapa kota dekat lembah ternyata mengalami hujan es yang hampir tidak pernah terjadi di kota. Suhu pada waktu itu mendekati 5 derajat Celcius.

Ketika penulis tiba di rumah, awan gelap masih menutupi matahari dan sebagian langit. Suhu dalam rumah menjadi lebih dingin daripada di luar. Lantai yang dingin menggigit kaki telanjang penulis yang menapaki lantai.

Biasanya kalau ada angin yang bertiup di musim dingin akan membuat suhu turun drastis. Setelah penulis makan malam pukul 4 sore, hujan turun lagi yang diawali dengan hujan air es.

Lapisan es di atas permukaan tanah di pekarangan rumah. Dokpri. 
Lapisan es di atas permukaan tanah di pekarangan rumah. Dokpri. 

Buru-buru penulis menyalakan pemanas ruangan dengan menyetel 22 derajat Celcius. Lalu segera memasak air untuk menyeduh teh. Awalnya ingin membuat kopi tapi hari sudah menjelang malam. Takutnya akan sulit untuk tidur jika minum kopi pahit. Jadi teh panas sudah cukup untuk menghangatkan badan.

Ketika penulis membaca berita seputar California, penulis menemukan bahwa di musim ekstrem tahun ini, penduduk California menghadapi berbagai penyakit menular seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV), Norovirus, Flu, dan covid19.

RSV ini banyak menyerang anak-anak, mulai dari bayi sampai anak-anak dan orang tua. RSV merupakan penyakit serius yang menyebabkan gejala sulit bernapas.

Penyebaran virusnya serupa dengan virus lainnya melalui kontak dari cairan yang keluar dari hidung dan mulut si penderita. Virus tersebut berkembang pesat di musim dingin dan awal musim semi ketika suhu sangat dingin.

Ada lagi Norovirus yang menyebar luas di AS sekitar bulan November sampai bulan April. Dan parahnya Norovirus ini cepat sekali menyebar. Sedikit cipratan partikel virus yang terhirup saja sudah bisa menyebabkan orang lain tertular.

Gejala yang disebabkan oleh Norovirus berupa; diare, muntah, mual, sakit perut.  Gejala lainnya juga ditemukan berupa; demam, pening, dan nyeri otot dan sendi.

Lalu flu yang sudah tidak asing bagi kita semua. Belakangan ini, flu menyerang California lebih awal dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Semua itu dikarenakan cuaca ekstrem yang menyerang negara bagian California.

Penanganan pada penderita flu jangan disepelekan karena kalau telat bisa menyebabkan si penderita harus dilarikan ke rumah sakit. Dan data menunjukkan bahwa kasus penderita flu naik pesat pada tahun 2023.

Terakhir adalah covid19 yang sudah akrab di telinga kita. Covid19 yang berusia 3 tahun telah menjadi perhatian dunia. Itu dikarenakan banyak kerugian yang telah timbul seperti berbagai gejala sakit yang dialami oleh penderita, lockdown, politik di belakang itu, dan trauma bagi sebagian orang yang anggota keluarganya meninggal karena covid. 

Namun pada tahun 2023 ini, virus covid19 yang telah bermutasi melalui banyaknya varian membuat virusnya agak lemah dibandingkan dua tahun yang lalu.

Meskipun demikian, banyak ahli medis dan dokter memperingati warga California untuk selalu waspada pada penularan covid19. Terutama bagi mereka yang rentan dan memiliki resiko tinggi terhadap virus covid.

Terkadang warga California juga mengalami kombinasi virus antara virus influenza dan virus corona yang dikenal dengan sebutan flurona. 

Flurono memiliki gejala yang sama dengan flu tapi diperberat oleh gejala covid19 seperti mual, diare, lemas, mata berair, pilek berkepanjangan, hidung berair, dan batuk serta kehilangan indra pengecap dan Indra pembau.

Nampaknya banyak sekali perubahan di tahun 2023 yang serba ekstrem. Seperti cuaca ekstrem dan penyebaran berbagai macam virus.

Bagaimana dengan sobat Kompasianers di negara lainnya? Apakah cuaca bersahabat? Semoga saja tidak ada penyebaran virus seperti di California di sana.

****

Ref: 1, 2, 3


Penulis: Willi Andy, untuk Kompasiana.
Februari 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun