Namun jangan sampai kegagalan tersebut membawa penderitaan yang lebih serius seperti rasa putus asa, ratap nangis, kesedihan dan kekecewaan mendalam, serta depresi.
Nah melalui artikel inilah penulis ingin berbagi tentang pentingnya tetap merespon segala sesuatu dengan baik, meskipun telah mengalami kekalahan dan kegagalan
Mari langsung dibahas saja.
Penulis mengambil contoh pada saat kita mengalami kegagalan, cobalah untuk tidak bereaksi dengan tanpa pertimbangan dan terburu-buru.
1. Daripada kita membiarkan emosi awal membentuk reaksi yang negatif, cobalah untuk merasakan emosi itu. Kita bisa memberikan izin bagi diri sendiri untuk merasakannya.
2. Lalu tanpa mengatakan hal pertama yang terlintas di pikiran sebagai sebuah reaksi, cobalah untuk meluangkan waktu yang cukup untuk memikirkan tindakan selanjutnya dengan berhati-hati. Berikan jeda waktu di sana.
Ada kalanya kita akan terhanyut dan terbawa oleh emosi negatif. Saat itu kita lebih mengandalkan dan menurut emosi semata.
3. Alih-alih membiarkan emosi mengambil keputusan sebagai sebuah bentuk reaksi, kita bisa memperhatikan fakta dari situasi dan perubahan pada emosi.
Dari sana kita lebih bisa mengerti akan emosi yang muncul. Apakah emosi yang positif atau negatif. Apakah emosi itu yang bermanfaat atau berbahaya.
4. Kalau sudah sampai di sana, kita bisa berusaha untuk memandang situasi apa yang menyebabkan kegagalan dari perspektif yang berbeda. Bukan dari perspektif kita semata-mata.
Dengan demikian kita bisa mengarahkan emosi pada hal yang wajar, tidak berada di sana terus menerus, dan tidak menyalahkan keadaan dan pihak luar.Â