Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pentingnya Rasa Empati yang Sering Dilupakan di Tempat Kerja

7 Januari 2023   08:13 Diperbarui: 8 Januari 2023   14:57 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinamika kerja yang penuh tantangan membuat kita harus melewatinya dengan penuh perjuangan. Terkadang perjuangan kita terlalu berlebihan sehingga menciptakan suatu pola kerja yang tidak sehat.

Kita bekerja di kantor seakan-akan hanya seorang diri, tanpa ada rekan kerja. Pokoknya kita hanya mengejar target tanpa memikirkan hubungan kerja yang baik antara sesama rekan kerja.

Nah kalau sudah mempunyai mindset seperti itu, kita kudu waspada. Bisa saja keegoisan kita menjadi semakin tinggi hingga tidak peduli dengan yang lainnya.

Seperti diketahui bahwa di dunia kerja yang modern dan segala macam tuntutannya bisa membuat kita menjadi seorang yang antipati. Bayangkan saja kalau semua rekan kerja menjadi antipati, rasanya kerja pun menjadi tidak nyaman.

Niat kita untuk minta bantuan atau bertanya kepada sesama rekan kerja menjadi hal yang mustahil. Itu semua karena keegoisan semata-mata.

Daripada kita menjadi seorang yang antipati dan egois, bukankah lebih baik menjadi rekan kerja yang penuh dengan rasa empati antara sesama rekan kerja.

Untuk itulah penulis mencoba menulis berbagai keuntungan dan manfaat dari memiliki rasa empati di tempat kerja. Beberapa itu adalah:

- Meningkatkan produktivitas  

Hasil kerja yang dicapai oleh para karyawan menjadi semakin bertambah dan meningkat secara maksimal. Ada kemungkinan pula untuk melebihi target.

Hal tersebut terjadi karena semua karyawan memainkan peranan masing-masing secara baik demi tercapainya target.

Di samping itu, di dalamnya terdapat suatu bentuk kolaborasi dari semua staf. Dengan demikian tidak ada celah bagi kegagalan atau kesalahan untuk muncul.

- Kinerja yang lebih efektif

Efektivitas kerja menjadi optimal bagi keseluruhan tim dan hasilnya sesuai dengan sasaran yang dituju.

Peranan lingkungan kerja seperti rekan kerja yang bersedia membantu dan mendukung menjadi salah satu faktor munculnya efektivitas kerja.

- Meningkatnya retensi staf karyawan

Dari kebersamaan dalam bekerja dengan rasa empati akan membangkitkan semangat kerja karyawan. Mereka yang bersemangat akan menambah rasa loyalitas pada perusahaan. Untuk itulah pentingnya rasa empati antara sesama karyawan dan bagi perusahaan atau atasan terhadap bawahan.

- Menumbuhkan rasa kasih

Dengan adanya rasa empati maka di sana ada juga kepedulian antara rekan kerja. Kepedulian tersebut merupakan suatu rasa untuk saling menjaga dan merawat antara sesama rekan yang disertai rasa kasih sayang.

- Psikologi yang aman

Dengan adanya empati di tempat kerja maka para karyawan akan jauh dari masalah dan trauma psikologis seperti tingkat stres yang tinggi.

Hal tersebut muncul dari perilaku yang sesuai dan wajar antara sesama karyawan. Ada tenggang rasa sesama para pekerja termasuk dari atasan. Semua itu bermanfaat bagi lingkungan psikologi kerja yang aman.

- Mendukung tempat kerja inklusif

Hal tersebut terjadi karena rasa empati yang mendukung lingkungan kerja bagi karyawan agar dihargai dalam setiap perbedaan.

Semua karyawan yang bekerja di lingkungan kerja tersebut menjadi sama rata dan tidak ada dampak diskriminasi yang membuat karyawan tidak betah dan mencegah rendahnya produktivitas.

- Rasa hormat

Dengan adanya rasa empati maka sesama karyawan dan atasan akan ada rasa hormat. Rasa hormat ini sangat penting dalam dunia kerja agar tidak saling merendahkan. 

Apakah lelaki atau perempuan, atasan, leader atau bawahan, dan posisi senior atau junior. Semuanya saling menghormati. 


Nah itulah beberapa manfaat dan keuntungan dari rasa empati di dunia kerja. Mari jadikan empati kerja sebagai budaya di manapun kita bekerja. Dengan demikian seluruh staf di kantor menjadi seperti keluarga di rumah sendiri.

Bagaimana dengan tempat kerja di mana Kompasianer bekerja? Apakah perusahaan mempromosikan rasa empati tersebut? Atau semua staf sudah memiliki rasa simpati?

***

Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
Januari 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun