Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jangan Lakukan 7 Hal Ini dengan Kartu Kreditmu

5 Januari 2023   04:14 Diperbarui: 7 Januari 2023   03:21 1618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan selesainya liburan panjang akhir tahun 2022 menandakan bahwa kita harus kembali pada rutinitas sehari-hari.

Untuk menikmati masa liburan tersebut, beberapa orang telah mengeluarkan biaya seperti tiket, makan, hotel, dan transportasi. Namun beberapa orang menghabiskan masa liburan dengan berbelanja.

Apakah untuk beli pakaian, sepatu, ponsel, motor atau mobil. Semua itu tidak luput dari gencarnya promosi dari toko dan showroom motor atau mobil.

Mereka mengetahui bahwa di tahun baru banyak orang ingin memiliki barang baru. Mereka mencoba menarik konsumen melalui pemasangan iklan. Spanduk berjejer di pinggir jalan, iklan lewat media tertulis dan media online juga sangat gencar.

Kartu kredit juga tidak mau ketinggalan atas peluang ini. Mereka tahu bahwa keinginan untuk memiliki barang baru atau tiket perjalanan di masa liburan semakin diminati.

Tawaran memperpanjang tagihan, promo cash back, rewards, atau point juga menjadi strategi kartu kredit.

Kartu kredit bisa sangat bermanfaat bagi pengguna jika mereka tahu cara pemakaian yang tepat dan benar. Dan tentu saja tagihan kartu kredit yang jatuh tempo harus dibayar tepat waktu secara penuh.

Kalau saja para pengguna kartu kredit lupa untuk membayar tagihan, maka bunga kartu kredit akan ditambahkan ke saldo kredit.

Dan tidak sampai di sana, jika konsumen tidak punya cukup dana untuk membayar kartu kredit maka sistem cicilan akan ditawarkan.

Nah dari situlah kita akan terjebak oleh tawaran cantik dan menggoda dari kartu kredit.

Agar kita tidak terjebak dengan itu semua maka kita harus selalu menyiapkan dana khusus untuk kartu kredit yang telah kita pakai. Dan juga set pembayaran secara otomatis.

Terdengar mudah bukan? Namun kita seringkali lupa atau kebablasan dalam penggunaan kartu kredit. Belum lagi kita selalu mengandalkan kartu kredit untuk membayar apa saja.

Tapi jangan panik dulu karena melalui artikel ini, penulis ingin mengajak kita semua untuk berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit.

Ada beberapa hal penggunaan kartu kredit yang harus kita hindari. Apa saja itu?

1. Membayar tagihan bulanan

Secara umum kita bisa menggunakan kartu kredit untuk membayar apa saja. Termasuk membayar tagihan bulanan.

Contohnya adalah tagihan listrik, air, internet, langganan acara tv, dan gas.

Tagihan tersebut awalnya terlihat sangat minim tetapi kalau kita terus membebani tagihan tersebut ke kartu kredit, maka jumlah pemakaian kartu kredit akan terus bertambah dan bertambah.

Dan pada saat tagihan kartu kredit sampai di meja, kita akan terkejut melihat semua itu. Kalau punya dana sih tidak apa. Namun kalau hanya ingin mengundur waktu pembayaran dari tagihan bulanan maka bersiaplah untuk terjerat hutang.

2. Membeli sepeda motor atau mobil

Kita tahu bahwa harga motor atau mobil tidaklah murah. Maka dari itu, membayar dengan kartu kredit hanya akan membuat kita berhutang banyak. Itupun kalau showroom mobil menerima pembayaran lewat kartu kredit.

Mungkin kita berpikir kalau urusan pembayaran bisa dipikirkan atau diselesaikan belakangan. Yang penting bisa bawa pulang motor atau mobil gres terlebih dahulu.

Itulah pola pikir yang salah. Hal tersebut akan membuat kita semakin terjebak oleh hutang. Lain kalau kita sudah punya dana fix untuk membeli itu semua.

Penulis menyarankan untuk membeli mobil secara tunai. Atau kalaupun tidak cukup dana, kita bisa membayar tunai sebagian dengan jumlah yang besar di muka. Ini untuk menghindari jumlah hutang yang akan kita tanggung.

Atau lebih baik untuk mencari pinjaman dengan suku bunga rendah daripada yang ditawarkan oleh kartu kredit. Di samping itu kita harus pandai dalam mencari promosi yang ditawarkan oleh showroom.

3. Keperluan barang dan biaya kuliah

Kita tahu bahwa biaya kuliah sangatlah besar. Mulai dari buku, jaket almamater, orientasi akademik, kartu mahasiswa, modul kuliah, fotokopi, bahan kuliah, makalah, dan biaya praktikum.

Hindari membayar keperluan kuliah dan biaya perkuliahan dengan kartu kredit.

Ketika kita membebani kartu kredit dengan biaya yang cukup besar, maka dengan cepat hutang akan menumpuk.

Lebih baik kita bayar dengan uang tunai walaupun kadang ada promo 3-6 bulan bebas bunga dari kartu kredit. Dan setelah lewat masa promo maka bunga akan dikenai oleh si pemakai kartu kredit. 

Untuk mendapatkan uang tunai tersebut, kita bisa kuliah sambil bekerja dan hidup hemat.

4. Emotional spending

Kebiasaan membeli barang berdasarkan emosi dan bukan karena kebutuhan. Contohnya adalah memperlakukan kegiatan belanja sebagai suatu terapi untuk lari dari masalah. Dengan demikian maka kita cenderung untuk belanja tanpa kenal batas.

Jika semua pengeluaran belanja dibebani ke kartu kredit maka tagihannya di akhir bulan akan membengkak.

Solusinya kita bisa mencari tahu apa penyebab emotional spending kita. Selalu berpikir berkali-kali sebelum belanja, jangan bawa kartu kredit ke mana-mana, dan mengalihkan perhatian ketika ingin belanja.

5. Nongkrong cantik

Malam minggu biasanya kita pergi dengan teman ke cafe atau restauran mewah di malam minggu untuk bersenang-senang.

Di sana banyak sekali menu makanan dan minuman yang wah. Dan sudah pasti harganya juga wah.

Nah saat kita membayar semua itu dengan kartu kredit, kita cenderung lebih loyal dalam pengeluaran. Hal tersebut karena kita tidak membayar dengan uang tunai yang nyata kelihatan jumlahnya.

Dari sana pengeluaran kita menjadi sulit terdeteksi dan sulit dikontrol. Apalagi kalau kita tidak pernah membaca biaya tambahan dari cafe. Sementara kita bersenang-senang di sana, tagihan kartu kredit yang semakin membengkak menjadi tak terelakkan.

6. Barang diskon

Membeli barang diskon atau sale seharusnya sangat membantu untuk menekan pengeluaran jika memang dibutuhkan. Namun karena seringnya tergiur dan takut kehilangan barang sale, maka pembayaran melalui kartu kredit menjadi semakin tinggi yang artinya hutang semakin banyak.

Solusinya yaitu jangan merasa takut kehilangan barang diskon tersebut. Seringlah bertanya kepada diri sendiri jika barang tersebut sungguh dibutuhkan atau tidak. Dan jauhkan diri dari melihat barang di toko dan online.

7. Startup bisnis

Untuk yang satu ini, kita kudu berhati-hati. Kita tahu bahwa startup bisnis memerlukan biaya yang besar di awal merintis usaha.

Jika belum yakin akan profit di awal usaha, maka lebih baik menghindari penggunaan kartu kredit untuk memulai bisnis.

Selalu lebih baik untuk memulai dari uang tunai di tangan. Pelajari bisnis startup yang akan dirintis. Ajak kolaborasi dengan rekan yang jujur dan berpengalaman.

Nah itulah saran dari penulis tentang 7 hal yang seharusnya dihindari dengan membayar kartu kredit.

Bagaimana Kompasianer, apakah kalian pernah terjebak hutang karena terlalu mengandalkan kartu kredit tanpa berpikir matang? Penulis sendiri pernah loh mengalaminya. Untuk itulah pentingnya berbagi agar Kompasianer bisa menghindari kesalahan tersebut.

****

Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.

Januari 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun