Baru saja Yuri (bukan nama yang sesungguhnya) masuk ke tempat kerja yang baru. Pagi sekali dia sudah tiba di kantor. Namun bukannya dia menyiapkan pekerjaan yang akan dikerjakan melainkan dia menunggu rekan kerjanya tiba.
Tidak berapa lama tibalah mereka satu persatu. Awalnya Yuri hanya menyapa dan mencoba berbincang-bincang dengan mereka. Tetapi arah pembicaraan mereka lama kelamaan menjurus pada ranah pribadi.
Mereka bercerita tentang masalah pacar, rumah tangga, masalah mendetail harian, sampai pada masalah keuangan.
Nah kalau sudah bercerita tentang masalah pribadi pastinya akan terus berlanjut. Dan parahnya masing-masing akan masuk ke masalah pribadi dan masalah keluarga orang lain.
Jika hal tersebut tidak diantisipasi dan menjadi suatu kebiasaan, pada akhirnya akan membawa ketidaknyamanan lingkungan kerja antar sesama rekan kerja. Belum lagi kalau atasan sampai tahu.
Kasus Yuri bersama rekan kerjanya pastinya akan berakhir tidak sehat dan nyaman karena banyaknya masalah pribadi yang diumbar.
Itulah satu hal yang membuat kita menjadi tidak nyaman dan tidak bahagia di tempat kerja.
Dari sini penulis menyarankan agar kita sebagai karyawan kantor atau pekerja di mana saja, sebisa mungkin membuat diri sendiri bahagia di sana. Apalagi dunia kerja sudah penuh dengan berbagai tuntutan.
Lalu bagaimana caranya agar kita bahagia di tempat kerja?
Yuk langsung saja.
Pertama adalah menjaga masalah pribadi tetap di ranahnya.
Memang kita sebagai makhluk sosial membutuhkan teman dan selalu ingin berinteraksi antar sesama. Wajarkah kalau bercerita masalah pribadi dan keluarga kepada rekan kerja?
Tunggu dulu nih.
Kalau kita terlalu sering mengumbar masalah kepada rekan kerja, takutnya kita akan bercerita semakin jauh dan pada akhirnya rekan kerja akan menyebarkan semua itu. Bahkan bisa sampai ke telinga atasan.
Lebih baik kita set batasan untuk ditentukan sampai seberapa jauh kita bercerita. Kalau bercerita ke rekan kerja yang bisa dipercaya sih tidak masalah. Meskipun demikian kita harus tetap berhati-hati jangan sampai terjadi konflik. Dan sangat baik agar tidak terlalu lama berbincang sampai lupa waktu.
Kedua adalah membuat area kerja senyaman mungkin.
Kita bisa atur meja, kursi, tempat sampah, tempat pulpen, dan pulpen secara rapi. Jangan sampai posisi mereka menghalangi kita untuk masuk dan keluar serta berantakan. Nantinya hal tersebut akan menyulitkan kita sendiri.
Di samping itu kita bisa juga menghias meja kerja dengan tanaman hias atau bunga yang mungil, cantik, dan lucu. Foto keluarga dengan bingkai yang indah bisa juga dipajang di atas meja.
Jika jam kerja hampir selesai, kita bisa merapikan tumpukan file. Membersihkan meja kerja dan mengganti kantong sampah jika terlihat agak penuh.
Ketiga adalah selalu makan makanan sehat dan minum air putih yang cukup.
Hal tersebut sangat membantu tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit tidak menular ringan. Ketika badan sehat maka pikiran juga akan ikut sehat. Dengan demikian kita bisa bahagia di tempat kerja.
Keempat adalah managemen waktu kerja di kantor.
Tidak menunda dan mengakibatkan menumpuknya pekerjaan. Kita atur mana yang merupakan prioritas dan mana yang kurang prioritas. Lihat deadline dan tuntutan kantor.
Dengan demikian performa kerja akan meningkat dan produktif. Semua tugas terselesaikan sesuai ekspektasi kantor.
Kelima adalah fokus pada hal-hal yang positif.
Jangan biarkan pikiran kita mengarah pada hal-hal yang tidak membangun karakter yang baik. Tingkatkan rasa percaya diri sendiri. Pelajari keterampilan yang bermanfaat. Tidak lupa untuk mendapatkan pengetahuan yang penting.
Selalu fokus pada produktivitas kerja. Kaji potensi diri dan kembangkan. Berbicara positif pada diri sendiri dan orang lain. Mudah tersenyum dengan penuh rasa bersyukur dan berterima kasih.
Usahakan agar selalu berada di lingkungan atau di tengah kawan yang baik dan mendukung perkembangan kita.
Selalu menilai suatu kejadian atau pengalaman dari sisi positifnya. Dengan demikian kita tidak mudah untuk mengeluh dan menyalahkan siapa saja termasuk diri sendiri. Fokuslah pada mencari solusi dari permasalahan yang timbul.
Keenam adalah it's Ok untuk beristirahat.
Jika dinamika kerja semakin kompleks dan dikejar deadline terus menerus, ada baiknya kita istirahat di kantor. Tidak masalah. Kita bisa istirahat sejenak. Seperti dengan berjalan ke dapur untuk menyeduh teh.
Atau berjalan keluar menghirup udara segar selama sekitar 3 menit. Atau merenggangkan badan sesaat. Bahkan kita bisa mengalihkan pandangan kita jauh dari komputer atau meja kerja dalam hitungan detik atau menit. Tarik dan hembus nafas secara teratur selama beberapa menit.
Itulah beberapa cara agar kita bisa merasa bahagia di tempat kerja. Dan semoga saja kebahagiaan kita tetap terjaga begitu tiba di rumah.
Bagaimana sobat Kompasianer, apakah kita ingin bahagia ketika bekerja dan begitu sampai ke rumah?
****
Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
Desember 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H