Halo sahabat Kompasianer, apakah kalian pernah mendengar istilah "Binge Eating" atau "Emotional Eating"?
Jika belum pernah mendengar atau tidak akrab dengan istilah binge eating maka perkenankan penulis untuk memaparkannya. Yuk kita mulai saja.
Seperti kita ketahui bahwa kita mungkin  makan secara berlebihan pada waktu-waktu tertentu seperti ketika sedang berlibur. Namun sebagian besar orang memiliki episode makan secara berlebihan.
Dan parahnya adalah kebiasaan ini tidak bisa dikendalikan atau tidak tahu kapan untuk bisa berhenti. Hal tersebut menjadi suatu pola gangguan jiwa yang disebut Binge Eating Disorder (BED).
BED merupakan suatu penyimpangan pola atau perilaku makan yang cukup serius dan harus segera ditangani. Karena kalau tidak, BED bisa menyebabkan gangguan mental atau jiwa dan fisik.
Dampak pada fisik yaitu kegemukan, sendi yang bermasalah, penyakit jantung, diabetes tipe 2, Gerd, dan gangguan pernapasan ketika tidur.
Untuk gangguan jiwa yang berkaitan dengan BED adalah: depresi, bipolar, kecemasan, dan gangguan pemakaian obat.
Biasanya orang yang mengalami BED akan sering mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang besar dengan disertai rasa malu, ini membuat mereka untuk melakukan binge eating secara tersembunyi.
Umumnya mereka mengkonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan kalori dan gula ketika berada dalam episode binge eating.
Lalu apa sih penyebab dari BED? Beberapa adalah: