Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

8 Tips agar Sukses dalam Wawancara Kerja

29 Oktober 2022   06:23 Diperbarui: 31 Oktober 2022   20:46 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari itu adalah hari kelulusan bagi para siswa. Siswa yang telah lulus dari sekolah di mana mereka menempa ilmu selama bertahun-tahun, sangat berharap untuk mendapatkan pekerjaan yang didambakan.

Dengan bekal ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dari kampus seperti sekolah kursus, keterampilan, dan sekolah tinggi, dan universitas maka setiap calon pekerja akan dibekali dengan rasa percaya diri yang tinggi untuk melamar pekerjaan di suatu perusahaan swasta atau negara.

Para calon pekerja akan mencari pekerjaan yang kira-kira sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sewaktu di masa sekolah.

Apakah cukup dengan modal ilmu pengetahuan dan keterampilan saja sudah cukup untuk bisa diterima di sebuah perusahaan?

Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan sewaktu melamar pekerjaan seperti menulis CV dan/atau resume. Dari CV atau resume itulah pihak HRD akan membaca dan mempertimbangkan apakah pelamar bisa diterima untuk bergabung dan bekerja di perusahaan.

Setelah pihak perusahaan menyortir para kandidat yang berpotensi untuk diterima dari CV atau resume yang dikirim pelamar, maka pihak perusahaan akan memanggil pelamar untuk diwawancara atau diinterviu.

Proses ini sangat penting bagi perusahaan dan pelamar kerja. Interviu dalam hal ini merupakan suatu proses untuk mengenal satu sama lainnya. Karena lewat interviu dan tatap muka maka pihak perusahaan akan lebih mengenal karakter pelamar. Begitu pula bagi si pelamar untuk mengenal perusahaan tempat di mana si pelamar akan bekerja jika diterima.

Melalui artikel ini, penulis mencoba berbagi pengalaman ketika menghadapi interviu kerja. Momen penting ini harus dikuasai agar memberi suatu keyakinan pada perusahaan untuk mempekerjakan kita.

Berbagai tips itu adalah:

1. Percaya diri

Percaya diri sangat penting dan yang harus diperhatikan juga jangan terlalu berlebihan.

Percaya diri umumnya diperoleh dari berbagai hal yaitu: pengetahuan dan keterampilan, serta pengalaman kerja. Semua pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari sekolah atau kursus menjadi modal pertama untuk tampil percaya diri. Dan bonusnya adalah pengalaman kerja di bidang yang sama dengan bidang kerja yang kita lamar.

2. Pakaian yang rapi

Pakaian sangat memberikan kesan pertama sewaktu kita melangkah ke ruang interviu. Pakailah pakaian yang rapi dan sopan ketika diwawancara sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilamar.

Jangan meremehkan cara berpakaian. Perhatikan tata susila berpakaian, tidak terlalu minim dan terlalu terbuka. Rambut juga disisir dan ditata dengan baik. Dan pakailah pewangi badan yang terkesan ringan dan segar kalau mau.

3. Bicara dengan tenang

Kuasai tata cara berbicara yang tenang, jelas, dan tidak terburu-buru dan terlalu lambat, dan bertele-tele.

4. Kontak mata

Perhatikan mata si pewawancara ketika mendengar dan menjawab pertanyaannya. Ini sebagai suatu gesture atau sikap dari rasa percaya diri yang muncul. Jangan menunduk atau melihat ke arah lainnya.

5. Bersikap tenang dan santai

Tetaplah bersikap tenang dan santai di ruang interviu. Jangan memainkan jari, pulpen, dan menggoyangkan kaki. Duduk dengan santai seperti ketika kita sedang berkunjung ke rumah teman. Kita boleh tersenyum dan mengangguk jika diperlukan.

6. Berjalan dan berdiri tegap

Ketika kita dipanggil masuk ke ruangan interviu, kita harus melangkah masuk dan berdiri dengan tegap saat memperkenalkan diri. Salaman juga harus tegas, cukup bertenaga. Jangan terlalu keras dan lembut. Itu semua sebagai suatu bentuk body language yang penuh percaya diri.

7. Si pewawancara akan menanyakan berbagai pertanyaan yang random.

Nantinya akan ada beberapa pertanyaan kejutan yang tidak kita persiapkan. Seperti:

-Bagaimana jika nantinya ada masalah yang timbul di tempat kerja?
-Apakah anda merupakan kandidat yang kami cari?
-Bagaimana jika ada client yang memberi anda rewards semacam hadiah atau kado?

Masih banyak pertanyaan dadakan yang tidak akan kita duga. Nah di sini kita harus berpikir secara lugas dan tangkas.

Pertanyaan-pertanyaan di atas umumnya ditanya untuk mencari tahu seberapa besar keterampilan kita untuk memecahkan masalah, rasa percaya diri dan pribadi yang dapat diandalkan, perilaku, interaksi, dan kejujuran kita.

8. Jujur

Selalu menjawab pertanyaan secara jujur. Karena dengan berbicara jujur, maka kita akan lebih tenang dan tidak akan salah tingkah.

Terkadang para pewawancara akan memberikan kita kesempatan untuk bertanya. Di sini kita harus cerdas dan berhati-hati untuk bertanya.

Tanyakan pada mereka tentang partisipasi perusahaan terhadap lingkungan, budaya, pelatihan karyawan, tim yang bekerja bersama kita, visi dan misi jangka pendek dan panjang, apakah ada tawaran untuk jenjang karir, dan sebagainya.

Pertanyaan yang ditujukan ke pihak wawancara atau perusahaan sebaiknya bukan pertanyaan umum seperti berapa besarnya gaji, bonus dan kewajiban pekerja. Karena informasi tersebut seharusnya sudah mereka cantumkan di lowongan kerja.

Nah semoga tips yang penulis sebutkan sebelumnya akan sangat bermanfaat bagi para pelamar kerja.

***

Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
Oktober 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun