Loh kok bisa?, yah dari PR kita banyak belajar untuk lebih mandiri. Kita tidak bisa selalu meminta orangtua untuk membantu setiap saat, karena orangtua kita memiliki kesibukan, kewajiban, dan tanggung jawab sendiri. Mau gak mau PR harus dikerjakan sendiri. Dari sinilah penulis merasakan bahwa PR mengajarkan kita untuk lebih mandiri.
10. Melatih siswa untuk lebih sabar dan bersemangat.
Banyaknya PR yang diberikan oleh guru atau pihak sekolah hampir membuat penulis menangis karena PR yang dikerjakan sepertinya tidak mungkin terselesaikan. Belum lagi waktu sudah larut malam. Bagaimana dengan esok harinya di kelas jika PR tidak selesai. Inilah yang didapati oleh penulis untuk selalu bersemangat, pantang menyerah ketika mengerjakan PR.
Selain itu juga belajar lebih sabar, sabar menahan segala perasaan dan tekanan dari rumitnya PR. Penulis merasa bersyukur sekali ketika sudah lulus dari sekolah yang artinya sudah bebas dari PR. Tapi ternyata hidup ini selalu saja ada PR.
Nah sebenarnya peranan PR sangatlah bermanfaat dan sudah menjadi suatu tradisi dari zaman ke zaman. PR menciptakan pribadi siswa yang tangguh dan mandiri.
Asalkan PR tidak dibebani terlalu banyak dan berat seperti yang dijanjikan oleh Pak Yusuf Masruh, seharusnya tidak menjadi kendala apalagi diganti extrakulikuler yang bertujuan untuk pengembangan karakter dan bakat siswa yang terpendam untuk muncul dan terarah.
****
Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
Oktober 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H