Kita tahu bahwa wajah merupakan hal yang pertama kali ditatap setelah mata bagi orang lain sebagai lawan bicara. Lawan bicara akan memandang keseluruhan wajah dan air muka kita.
First impressions dimulai dari penampilan kulit wajah kita. Dan pastinya hal tersebut sangat penting bagi kaum wanita agar kulit wajah ini terlihat indah, cerah, sehat, dan berkilau.
Namun bagi para pria ketika berbicara tentang kulit wajah, apalagi perawatan kulit wajah tampaknya hal tersebut terkesan feminim. Apakah demikian?
Penulis sendiri juga sebenarnya enggan untuk membicarakan kulit wajah apalagi kulit wajah sendiri.
Mengapa demikian?
Bagi penulis, membicarakan kulit wajah tampaknya kurang penting karena masih banyak hal yang lebih penting daripada itu.
Namun ketika malas untuk memperbincangkan dan memperhatikan kesehatan kulit wajah maka perawatan kulit wajah pun otomatis terbengkalai.
Sampai pada saat penulis duduk di tingkat SMU, nampaknya baru sadar bahwa perawatan kulit wajah sesungguhnya sangat penting.
Seperti kita ketahui bahwa masa pubertas bagi laki-laki agak telat dibandingkan dengan perempuan. Bagi perempuan masa pubertas terjadi pada rentang usia 10-14 tahun, sedangkan pada laki-laki berkisar pada usia 12-16 tahun.
Saat itulah hormon para remaja meningkat tajam di usia tersebut. Bagi penulis sendiri di usia tersebut mengalami timbulnya banyak jerawat di area kulit wajah.
Masih tidak terlalu peduli dengan jerawat di kulit wajah, penulis hanya berharap bahwa jerawat akan hilang dengan sendirinya.
Tapi bagi beberapa orang termasuk penulis sendiri, hal tersebut tidaklah mudah. Banyak faktor lainnya selain hormon yang membuat wajah menjadi berjerawatan. Jerawat selalu muncul terutama di area hidung dan pipi.
Kakak perempuan penulis selalu memencet jerawat penulis dan tampaknya hal tersebut tidaklah baik. Lalu ayah penulis membawa penulis ke dokter spesialis kulit.
Yah dokter kulit memberikan penulis beberapa jar krim untuk menyembuhkan jerawat. Krim tersebut membantu menghilangkan dan mencegah jerawat untuk timbul kembali.
Tapi karena kulit wajah penulis termasuk jenis berminyak, maka jerawat tetap tumbuh. Belum lagi cuaca Jakarta yang cukup panas. Udara yang tidak terlalu bersih. Dan masih banyak hal lainnya yang membuat jerawat selalu muncul.
Penulis ingat sekali apa saja yang membuat kulit wajah berjerawat. Di antara nya adalah:
1. Hormon yang cukup tinggi ketika memasuki masa pertumbuhan di usia remaja.
Dilansir dari hellosehat.com, salah satu tanda perubahan fisik dari anak-anak menjadi dewasa adalah munculnya jerawat. Khususnya pada kulit wajah.
2. Cuaca yang panas.
Cuaca yang panas menyebabkan kulit wajah berkeringat terutama di area dahi dan hidung. Kulit yang berkeringat akan menarik debu atau kotoran lainnya yang akan menyumbat pori-pori kulit wajah. Hasilnya lemak di bawah kulit wajah menjadi tertutup oleh kotoran di permukaan kulit yang menyebabkan jerawat.
3. Udara kotor.
Udara kotor yang mengandung debu-debu kasar atau halus bisa menempel pada kulit wajah. Akhirnya memunculkan jerawat. Penulis tinggal di Jakarta saat itu di mana polusi udara yang sangat tinggi.
4. Makanan berminyak, gorengan, dan makanan hasil proses tinggi.
Makanan tersebut akan membuat kulit wajah menjadi lebih berminyak. Minyak ini akan menarik debu lalu menutup pori-pori wajah. Ini mengakibatkan munculnya jerawat di wajah. Kita tahu bahwa masyarakat Indonesia sering mengkonsumi gorengan.
5. Stres.
Dilansir dari CNN Indonesia, hormon stres dapat memicu kelenjar minyak untuk memproduksi banyak sebum yang menimbulkan jerawat.
6. Rambut.
Rambut yang berminyak, kotor, dan panjang yang menyentuh kulit wajah bisa membuat kulit wajah yang sensitif menjadi berjerawat.
7. Kurang tidur.
Ketika kita mengalami kurang tidur, hormon di tubuh ini akan terganggu dan tidak seimbang. Akibatnya akan muncul jerawat. Penulis waktu itu sering begadang bersama teman.
8. Keringat.
Jumlah keringat yang muncul bisa menyebabkan saluran keluar kelenjar keringat tersumbat jika ditambah debu yang menempel di kulit wajah. Kalau sudah berbicara keringat, penulis selalu keluar keringat ketika makan pedas, olahraga, dan ketika cuaca panas.
9. Sinar matahari.
Terik matahari di siang hari yang panas dan langsung ke wajah bisa menyebabkan kulit wajah yang sensitif menjadi berjerawatan. Penulis ingat sekali bahwa dokter kulit berkata demikian dan menyarankan untuk menghindari sinar matahari secara langsung ke wajah.
Nah, daripada muncul jerawat, maka lebih baik kita berusaha mencegah dan merawat kulit wajah agar bebas dari jerawat yang sangat mengganggu.
Beberapa tips nya adalah:
- Rajin mencuci wajah dengan sabun yang mild dan aman bagi wajah apalagi jika diperlukan.Â
Penulis suka memakai charcoal body and face wash. Lebih praktis karena bisa membersihkan badan dan wajah. Ada juga sabun wajah lainnya dan bahan utamanya adalah water base. Penulis memilih buatan Amerika dan Jepang yang sangat terkenal untuk produk kesehatan kulit wajah.
- Tidak menyentuh apalagi memencet jerawat.Â
Ini sangat penting. Menyentuh dan memencet jerawat bisa mengakibatkan peradangan dan akan lebih banyak bakteri yang menyerang kulit wajah. Belum lagi akan meninggalkan bekas.
- Memakai tabir surya atau sunscreen untuk mencegah radiasi dari sinar matahari secara langsung.
- Batasi konsumsi gorengan, makanan dengan kadar tinggi gula dan makanan proses lainnya.
- Minum cukup air putih dilengkapi dengan berbagai jenis sayuran dan buahan yang kaya akan serat dan gizi.
- Tidur yang cukup dan berkualitas.
- Membersihkan rambut secara teratur.Â
Sesuaikan seringnya dengan kondisi lingkungan di mana kita berada.
- Mengganti dan pastikan sarung bantal selalu bersih. Gantilah sarung bantal yang bersih sesering mungkin.
- Jangan sering menyentuh wajah dengan tangan.Â
Apalagi tangan yang kotor. Kadang tangan terasa tidak kotor tetapi banyak bakteri di permukaan tangan yang tidak tampak dengan mata.
- Jaga keseimbangan mental. Jangan mudah stres dan cemas.
- Bagi wanita, harus memperhatikan kosmetik yang dipakai.
Demikianlah sobat Kompasiana. Ternyata kesehatan kulit wajah sangat penting baik bagi wanita maupun pria. Jadi kalau pria merawat dan menjaga kesehatan kulit, terutama kulit wajah, itu merupakan hal yang wajar.
****
Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
Oktober 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H