Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Arti Quiet Quitting yang Sebenarnya dan Manfaatnya

16 September 2022   07:06 Diperbarui: 24 September 2022   06:38 4747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quiet Quitting jika diartikan dari bahasa Inggris ke Indonesia, bisa dari Quiet yang artinya "diam". Sedangkan Quitting artinya "berhenti". (Pexels/Marc Mueller)

Quiet Quitting menjadi suatu topik yang sangat hangat diperbincangkan dan ditulis oleh sebagian besar Kompasianer belakangan ini. Artikel Quiet Quitting sangat menarik untuk dibaca dan di sana ada beberapa informasi manfaat yang diperoleh. Tetapi sayangnya Quiet Quitting dimaknai secara keliru belakangan ini.

Quiet Quitting jika diartikan secara terpisah dari bahasa Inggris ke Indonesia, bisa dari Quiet yang artinya "diam". Sedangkan Quitting artinya adalah "berhenti".

Jadi secara rasional, kita mengartikan Quiet Quitting menjadi "Diam-diam untuk berhenti". Berhenti untuk apa? Di sini merujuk pada suatu pekerjaan atau pekerjaan yang sedang dikerjakan.

Di sinilah Quiet Quitting yang sedang ramai diperbincangkan adalah bagaimana cara (suatu rencana) berhenti dari suatu pekerjaan secara diam-diam.

Namun makna Quiet Quitting sebenarnya bukanlah suatu rencana atau bagaimana cara untuk berhenti dalam suatu pekerjaan.

Quiet Quitting dalam arti yang sebenarnya adalah "suatu cara atau perbuatan untuk mengatur".  Di mana para pekerja hanya bekerja dalam waktu  yang sudah ditentukan.

Dan tentu saja pada masa itu, para pekerja hanya semata-mata bekerja sesuai dengan apa yang harus dikerjakan dan menyangkut pekerjaan itu sendiri (jobdesc). Tidak lebih dan tidak kurang.

Secara filosofi atau filsafat, Quiet Quitting tidak berhubungan sama sekali dengan berhenti dari suatu pekerjaan. Melainkan lebih kepada melakukan persis dengan apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan itu.

Arti Quite Quitting belakangan ini yang bias menjadi berhenti dalam suatu pekerjaan secara berencana terkenal mulai dari video TikTok dari username @zaidlepplin yang mengatakan "Work is not your life".

Nah sekarang kita sedikit tahu tentang arti sebenarnya dari Quiet Quitting. Lalu apakah ada manfaat dari Quiet Quitting dalam arti yang sesungguhnya?

Mari kita simak sobat Kompasiana.

Manfaat Quiet Quitting dalam arti sebagai bekerja secara profesional ada beberapa yaitu:

1. Lebih bertanggung jawab secara profesional

Bayangkan jika kita bekerja secara semrawut. Apa saja kita kerjakan, maka konsentrasi kita akan terpecah dan niscaya hasil pekerjaan kita akan tidak maksimal atau tidak seratus persen sesuai target.

2. Tidak stres

Karena kita tidak bekerja di luar waktu yang sudah ditentukan dan hanya fokus dengan pekerjaan yang diberikan, maka mental kita akan lebih tenang dan jauh dari stres akibat tekanan gaya hidup hustle.

Meskipun tidak tertutup kemungkinan akan stres, tapi Quiet Quitting ini mencegah stres yang akan muncul jika kita memang bekerja secara profesional.

3. Lebih kreatif

Quiet Quitting membuat kita memiliki ruang untuk berkreativitas dalam pekerjaan yang sudah ditentukan. Karena kita sudah mempelajari dan menekuni suatu pekerjaan dengan baik, maka kemungkinan besar kita bisa lebih berkreativitas di bidang tersebut.

4. Lebih memiliki cukup waktu untuk beristirahat

Karena filsafat Quiet Quitting hanya fokus di waktu kita sedang bekerja dan selesai di waktu yang sudah ditentukan, maka setelah selesai bekerja kita akan memiliki cukup waktu untuk beristirahat.

5. Lebih dekat dengan keluarga

Setelah bekerja di kantor atau di lapangan, kita akan berhenti saat itu juga dan dilanjutkan esok harinya. Dengan demikian, ketika pulang kerja kita bisa bermain dan berbincang-bincang dengan anggota keluarga di rumah.

Kita bisa melakukan apa saja dengan suami atau istri, anak-anak, dan orang tua kita di rumah. Kesempatan ini nampaknya sangat jarang terjadi di dunia kerja yang serba hustle.

6. Lebih memiliki waktu untuk bersosialisasi

Yah, hampir sama dengan no. 5 yang disebutkan sebelumnya,di samping itu kita juga lebih memiliki waktu untuk bersosialisasi dengan tetangga, teman, rekan-rekan kerja, dan komunitas setelah selesai jam kerja yang sudah ditentukan.

7. Lebih menghargai waktu

Ketika kita sudah selesai bekerja atau sudah menyelesaikan suatu pekerjaan dan sudah tidak berada di lingkungan kerja, waktu yang tersedia cukup banyak untuk melakukan hal bermanfaat lainnya. Hidup kita tidak hanya untuk bekerja, ada waktunya untuk memberi perhatian terhadap fisik dan kemajuan mental atau rohani. 

Di sinilah kita belajar untuk menghargai waktu dan menggunakan waktu luang kita untuk hal-hal yang bermanfaat di samping mencari uang di tempat kerja.

8. Lebih bersyukur dan berterima kasih

Dari Quiet Quitting, kita banyak belajar menghargai waktu, pekerjaan, dan orang-orang di sekitar kita yang sangat berarti.

Kita patut lebih bersyukur dan berterima kasih terhadap semua kemudahan dan kebaikan dari segala pihak, terutama terhadap atasan dan perusahaan tempat kita bekerja.

Karena dengan hadirnya dan perlakuan mereka yang adil dan tidak semena-mena maka kita lebih bisa menikmati hidup dengan orang-orang yang kita sayangi.

Nah. Sekarang kita sudah tahu arti Quiet Quitting yang sesungguhnya. Sama sekali tidak ada nilai negatif atau bukan untuk keluar dari situasi yang kita hadapi saat ini, terutama di tempat kerja dan pekerjaan itu sendiri.

Apalagi penulis juga sudah memberikan beberapa manfaat dari Quiet Quitting dari arti yang sesungguhnya.

****

Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
September 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun